Mohon tunggu...
Uli Hartati
Uli Hartati Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger

A wife, mommy of 2 boys, working mom also as a blogger Contact me : WA 089627103287 Email uli.hartati@yahoo.com Blog http://ulihape.com IG dan Twitter @ulihape

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Nembak Tiket, Pengemis, Pedagang, Copet, dan Pengamen Dosa KRL Masa Lalu

29 September 2022   16:25 Diperbarui: 1 Oktober 2022   00:38 971
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pengalaman naik kereta api. Sumber: Dokumentasi Daop 1 Jakarta via Kompas.com

Kereta Api

Waktu kecil mendendangkan lagu Kereta Api tut..tut.. ciptaan Ibu Soed merupakan  sebuah kesenangan yang membawa harapan kapan ya aku bisa naik kereta api? 

Pertama kalinya aku naik kereta api ketika melakukan perjalanan dari Kota Aek Kanopan menuju Medan (Sumatera Utara), rasanya bahagia bahkan ketika kereta api mampir di stasiun para pedagang masuk ke dalam gerbong menjajakan makanan dan yang paling aku ingat adalah Pecal di stasiun Tebing Tinggi (Sumatera Utara) menjadi ciri khas hingga bertahun-tahun wajib beli pecal bila tiba di stasiun tersebut, nggak tahu apakah saat ini masih demikian?

Beranjak dewasa untuk pertama kalinya merasakan mudik menggunakan kereta api dari Lampung menuju Palembang, padat dan tampang kumuh menjadi ciri khas anak kereta api. Berebut kursi berjalan dari satu gerbong ke gerbong lain untuk sekedar bisa berdiri nyaman dengan kerumunan penumpang lainnya, wong zaman dulu tuh tiket dijual seperti unlimited gitu haha mana ada yang peduli dengan nomor kursi ya ngemper beralaskan koran sudah menjadi ciri khasnya hehe

Pengalaman Nembak Tiket Kereta Rel Listrik (KRL) 

Pertama kali merasakan naik KRL ketika aku menjadi mahasiswi di salah satu universitas Kota Bogor, setiap hendak melakukan perjalanan ke Jakarta kami memilih menggunakan KRL tentu saja karena harga tiket yang murah. Satu ketika entah mengapa aku merasa harus mencoba untuk tidak membeli tiket KRL, aku melihat sangat besar celah untuk melakukan penipuan ini haha, wah cuman dilubangi gitu doang bisa kali ya beli tiket one way saja haha. 

Temanku  sudah melarangnya namun aku penasaran dan nekad menjalankan niatku (plis ya om Bule jangan disebar ini kisah nyata haha), hari keberangkatan tiba dan aku sengaja menghindar petugas untuk melubangi kertas tiket kami, lalu ketika hendak pulang aku sudah mewanti-wanti temanku untuk memasang mimik santai saja haha. Duh ya Allah maafkan dosa ku ini, namun yang namanya punya dosa jelas sudah tegang yes wajahnya, namun tidak denganku yang udah niat banget haha, tibalah kami turun di stasiun Bogor. 

KRL dan Kenangannya, Ilustrasi by Ulihape
KRL dan Kenangannya, Ilustrasi by Ulihape

Saat itu tiket kertas kami dilubangi oleh petugas kereta api namun saat akan keluar tiket kita ini diperiksa kembali dan apesnya ketangkap haha "eh adek-adek minggir dulu sini" ajak petugas KRL, "wah ini nembak ya kok tiketnya Bogor - Jakarta? bukan Jakarta-Bogor" aku santai tapi temanku pucat haha. Aku jawab "wah apa iya pak? (pura-pura kaget) wah nggak tahu pak tadi sih beli di jakarta pak, nih tiket pas berangkat tadi (ini aku dapat dari temanku yang memang cuman one way)". 

Petugas melirik temanku yang wajahnya udah kek cat tembok putih haha "hayo kamu ngaku, nipu ya?" tanyanya pada temanku yang mimiknya udah lemas haha, sigap aku menjawab "dia sakit pak, beneren loh wong tadi beli yah kalau salah berarti petugas sana yang nipuin kami" mulai sewotlah aku (pura-puranya haha). 

Sepertinya sih petugas ini yakin aku berbohong namun dia juga nggak punya bukti kuat untuk menuduhku berbohong karena aku punya tiket Bogor - Jakarta yang sudah dilubangi alhasil kami dibiarkan keluar stasiun, rasanya kaki sudah mau lari 1000 langkah saja namun apa daya temanku udah mau pingsan dan mengaku kapok kalau aku akan ajak lagi naik kereta. 

Sejak saat itu aku janji sih nggak akan nembak tiket lagi karena aku yakin petugas sudah hafal juga modus penipuan tiket haha dan cara tap pakai kartu saat ini merupakan cara efektif buat kecurangan seperti yang aku lakukan, maaf ya om bule temanmu ini mantan pendosa KRL haha

Pengalaman Dilirik Copet

Dulu sering banget kejadian teman kena copet di dalam KRL, sekarang sudah jauh berkurang meski tetap ada. Copet di KRL mirip dengan di Metro Mini, mereka berpakaian rapi, menggunakan atribut pekerja seperti tas ransel namun ciri khasnya mereka selalu membuat nyaman orang di sekitarnya, misalnya mereka pura-pura tampak terkantuk, kedua tangan diletak di atas seolah membuat kita berpikir "ah dia tidur, ah tangannya di atas" padahal beberapa langkah darinya sudah ada komplotannya yang siap beraksi.  

Satu ketika aku naik KRL di jam pulang kantor bisa dibayangkan padat dan rame yes! Biasa ya saat itu belum pandemi jadi nggak ada larangan ngobrol, aku perhatikan pria yang kedua tangannya naik ke atas melirik temanku dan aku, seolah mendengar pembicaraan kami dan sesekali mengamati tas kami. 

Aku bertanya kepada temanku " nanti kita turun di stasiun apa? temanku menyebut nama stasiun, lalu si pria ini menatap temannya di seberangnya dan menunjukkan 2 jari yang aku artikan "mereka turun 2 stasiun lagi" dan teman yang diberi kode mengangguk, lalu ketika aku menyadarinya aku mengirim pesan ke temanku sebaiknya kami ubah tujuan stasiun turun kami, dan benar saja keduanya bersiap menuju pintu mengikuti kami dan aku pura2 mengajak temanku duduk lagi ketika ada yg berdiri, alhasil mereka sudah nggak bisa mundur dan turun dengan melotot ke arah ku"

Ilustrasi by Ulihape, Photo Canva Collection
Ilustrasi by Ulihape, Photo Canva Collection

Naik KRL Kangen Pedagang Asongan

Salah satu yang aku suka justru keberadaan pedagang asongan, selama naik KRL tujuan Bogor - Jakarta aku bisa beli segala macam tanpa harus ke tempat tertentu, mulai dari minuman, buah-buahan, daster dan jepit rambut ada di hampir setiap gerbong hahaha. Kalau saat ini paling pedagang adanya di luar stasiun dan di dalam stasiun juga udah banyak tempat makan keren sih. Namun dulu salah satu alasan naik KRL karena pengen belanja haha.

Pedagang Asongan di KRL, Sumber : pitoyosusanto.blogspot.com
Pedagang Asongan di KRL, Sumber : pitoyosusanto.blogspot.com

Pengamen Keren di KRL

Jujurly dulu rute Bogor - Jakarta entah mengapa ragam pengamennya tuh keren banget, dari musik jazz sampai regge nya asik banget. Bukan sekedar gitar jenis alat musiknya cukup beragam mulai gitar, drum bahkan sampai biola dan pengamennya seperti anak band mereka berkelompok, adakah kalian yang pernah bertemu pengamen KRL keren ini? momen ini juga merupakan kenangan kereta api yang tak terlupakan bahkan ku rindukan. So apakah pengamen ini bagian dosa masa lalu KRL? atau sebaliknya? hehe

Pengamen di KRL, Sumber : kompas.com
Pengamen di KRL, Sumber : kompas.com

KRL Zaman Now

Wah udah jauh banget berbeda, keren sih tranformasi KRL ini, meski bukan anak kereta namun aku bisa merasakan perubahan yang luar biasa, semua gerbong ekonomi dilengkapi AC, petugas kebersihan yang selalu siaga bahkan aroma gerbong udah wangi banget. 

Masalah kepadatan apa yang ada saat ini sebenarnya sudah merupakan kemajuan loh sob! dulu manusia nya sampai atap gerbong loh haha.  Ya udah itu aja sih memori kereta api yang aku punya, dan beberapa kali menggunakan KRL mengajak anak-anak juga asyik banget buat mereka, yang namanya proses tuh nggak bisa langsung jadi, yang pentinga da progres itu udah keren kok!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun