Mohon tunggu...
Uli Hartati
Uli Hartati Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger

A wife, mommy of 2 boys, working mom also as a blogger Contact me : WA 089627103287 Email uli.hartati@yahoo.com Blog http://ulihape.com IG dan Twitter @ulihape

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Modus Penipuan Endorsement, Influencer Harus Waspada!

16 September 2022   10:06 Diperbarui: 16 September 2022   10:35 2579
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Influencer Kena Tipu, Modus Endorsement         (ilustrasi by Ulihape)

Artikel ini saya tuliskan sebagai bentuk empati kepada teman-teman influencer khususnya para newbie yang baru nyemplung dunia influencer dengan berharap bisa menghasilkan cuan menggunakan sosial media. Selebihnya saya bukan korban, saya tahu ada penawaran job ini dari beberapa WA Group namun memang tidak tertarik karena kategorinya menurut ku fashion dan beauty. Untuk usia 40 tahun up postur tubuh semekot dan wajah kotak khas batak membuat aku nggak pede menerima campaign dalam bidang ini.

Influencer Sasaran Penipuan

Bukan pertama kalinya Influencer menjadi sasaran penipuan, aku pernah menuliskannya juga menjadi korban penipuan sebuah jasa Cleaning Services, ini infonya menyebar dari mulut ke mulut dari satu blogger ke blogger lainnya. Ada fee kah? Nggak ada loh! Mau karena merasa ada manfaat dan jelas memang ya harga yang murah inilah godaannya, wah cuman bayar 300K udah bisa bersihin kasur, sofa dan ruangan. Apes! udah bayar eh si tukang jasa nggak datang!

Sedangkan tidak ada benefit cash saja kita mau, demi apa? Selain biaya yang murah tentu saja di benak influencer "nggak apa nggak dibayar lumayan nambah konten" dan ini buat influencer newbie memang bikin hepi karena semacam branding diri "kalo gue banyak yang ngajak kerjasama" bedanya gratisan sama beli sendirikan emang dirasa bangga ya kan?

So untuk kalian influencer Newbie harap berhati-hati dalam menerima job, memang paling keren brandingnya pakai modal sendiri tapi kurang seru sih hehe. Kalaupun harus bekerjasama mohon dicek apakah syaratnya masuk akal, bahkan ketika sudah masuk akal cek lagi apakah produknya sesuai dengan prinsip kita? Ok sesuai, cek lagi bagaimana latar belakang pembayaran? Kalao semua sudah dipahami dengan baik lalu putuskan dan siap dengan segala konsekuensinya.

Penipuan Berkedok Endorsement

Nah ini ada kasus penipuan terbaru berkedok endorsement, job ini di share ke banyak tempat dan komunitas, bahkan beberapa teman influencer bersedia ikut karena mengenal koordinator atau mendengar dan menyaksikan testimoni batch sebelumnya which is ini tampak real job endorsement.

Kisah ini dicuitkan Oleh Windah di akun twitternya, Windah kena tipu 50Juta plus dan dia mandiri artinya dia bukan duta atau koordinator bagi banyak orang ya. Kebayang ya 50Juta? . Sebuah brand pakaian menawarkan endorsement dengan sistem reimbursement dan bukan hal baru karena biasanya sistem reimburse ini untuk memudahkan pekerjaan so ntar reimburse dibayarkan sekalian fee, banyak kok yang begini. Karena itulah ketika ada campaign seperti ini influencer hanya mencari tahu nasib batch sebelumnya, keberuntungan bagi batch awal memang berjalan mulus, influencer beli barang, barang di kirim, upload tugasnya lalu sesuai yang dijanjikan fee dan reimburse dibayarkan, wah siapa yang nggak bahagia dapat barang bagus di bayarpula.

Mengapa jadi  modus penipuan? Perjanjian mulai tak sesuai pada batch selanjutnya, barang lama datang trus pembayaran tidak lancar. Beberapa influencer mencari tahu ke brand dan jawaban brand menyatakan campaign ilegal, anehnya seharusnya brand bergerak cepat menutup campaign ini bisa dengan menghubungi Si Ibu yang melakukan campaign bahkan kalau terbukti ilegal boleh loh secara hukum di proses. Namun sayangnya mediasi awal terkesan brand mau cuci tangan "kami nggak ada hubungan ya sama campaign ini" udah gitu saja. Wajarlah ya meradang para influencer yang kena tipu, setelah banyak yang menyerbu akun brand akhirnya brand mengeluarkan himbauan, membuat call center aduan dan akan membantu para korban.


Nah inilah yang diharapkan, kepedulian dari brand, dan harapanku semoga saja brand ini berani mengambil langkah hukum. Buktikan kalau memang ini campaign ilegal, buktikan bahwa brand pusat tak pernah memberikan instruksi ke brand cabang di daerah. Singkat cerita saat ini modus penipuan ini melibatkans eorang Ibu Y, model penipuan ponzi jadi gali lubang tutup lubang, si Ibu sih berjanji akan membayar sesuai perjanjian tapi kalo doi udah bilang uangnya nggak ada mau bayar pake apa? Ada yang menelusuri kegiatan si Ibu ini bukan yang pertama kalinya begini, di cari tahu lagi katanya punya anak yang mau jadi Artis. Duh uangnya kesanakah? Pusing yang baca juga!

Selanjutnya semoga teman-teman yang menjadi korban bisa bersabar dan berbesar hati, percaya rezeki tak pernah tertukar. Percaya bahwa penundaan adalah hal terbaik dan yakin semua ada hikmahnya.

So selalu waspada ya ges!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun