Mohon tunggu...
Uli Hartati
Uli Hartati Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger

A wife, mommy of 2 boys, working mom also as a blogger Contact me : WA 089627103287 Email uli.hartati@yahoo.com Blog http://ulihape.com IG dan Twitter @ulihape

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Ketika Memutuskan Tidak Berkarir

14 September 2022   15:12 Diperbarui: 15 September 2022   15:00 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi menjadi content creator. (sumber: Shutterstocks via kompas.com) 

Bekerja Tanpa Karir

Lah tapi lu kan kerja? kok bisa nggak ada karirnya?

Menurutku bekerja itu tak selamanya mengejar karir dan itu yang aku pilih, bagiku saat memiliki pekerjaan dan mendapat gaji which is uang ini sebagian besar untuk keluargaku saat itu.

Eh, hingga sekarang sih hehe maka aku hanya berkata "nggak apa jabatan hanya pengawas tapi gaji manager" menurutku itu adalah keputusan terbaik bagi situasiku.

Dilemanya adalah kecemburuan yang timbul dari kalangan sejawat, idih diakan hanya pengawas tapi kok bisa gajinya gede? Atau idih diakan hanya pengawas kok bisa fasilitasnya manager? 

Perasaan ini memang akan muncul, tapi so far aku berhasil mengatasinya so aku bahagia saja meski hanya staf biasa yang penting kebutuhan keluarga tercukupi.

Akupun melihat tak bisa mendapatkan keseimbangan antara karir dan urusan rumah tangga, untuk menjadi profesional tentu aku harus memilih salah satu diantaranya. 

Pengalaman teman-teman yang merasa mampu menyeimbangkan karir dan rumah tangga menurutku terlalu berat, menyiksa diri bagi kemampuanku. 

Aku tak mampu maka harus memilih, jadilah aku memilih tak memasuki jenjang karir, alhasil aku pindah dari satu perusahaan ke perusahaan lain dengan jabatan yang sama namun mengandalkan pengalaman, akhirnya gajiku sudah diatas jabatan sebenarnya, selama perusahaan bersedia kenapa tidak?

Ilustrasi from Canva, design by Ulihape
Ilustrasi from Canva, design by Ulihape

Setelah memiliki anak aku meyakini keputusanku nggak salah, aku cukup enjoy dengan beban pekerjaan dan masih bisa mengurus keperluan rumah tangga seperti memasak, mengurus sekolah anak-anak dan lain sebagainya. 

Jabatan yang aku miliki tanggung jawabnya kecil, sehingga sangat mudah untuk mengajukan cuti demi urusan anak-anak and i am feeling lucky sih. 

Pun ketika aku harus mendahulukan kepentingan anak-anak baru kantor juga masih bisa banget tanpa harus merasa bersalah, pekerjaanku bisa aku lakukan dari jarak jauh dan aku bukan pengambil keputusan jadilah bebannya lebih ringan dibanding aku ada dalam tim manajemen.

Menyesalkah Tidak Punya Karir?

Jujurly tidak, lalu ketika melihat teman-teman sudah dalam posisi top manajemen perasaan mu gimana li? Biasa saja, aku malah ikut bangga bisa punya teman sukses, dan merekapun tampaknya senang juga punya teman yang B seperti ku. 

So nggak ada alasan kita untuk tak bahagia atas kehidupan kita? Yakinkan diri bahwa pilihan hidupmu adalah hak mu dan itu adalah kebahagiaan kita sendiri.

Tidak punya karir bukan akhir dari sebuah pekerjaan, yang harus disikapi adalah bagaimana kita menjaga kerjasama dengan rekan kerja, jangan juga merasa sok paling ahli karena punya pengalaman bertahun-tahun di posisi yang sama.

Pun, jangan merasa paling hebat harus mau menerima dan belajar hal baru. Ketika harus mendahulukan pekerjaan rumah tangga maka tinggalkan beban kerja sekecil mungkin kepada rekan kerja.

Impian setelahnya?

Kini aku memang merasa jenuh bekerja mungkin karena tidak ada tantangan lagi ya, tapi belum punya pilihan lain selain bertahan. 

Impianku selanjutnya adalah aku bisa yakin untuk melakukan kesukaanku yaitu menjadi content creator, ingin sekali punya skil terakui di bidang content creator. 

Semoga Allah membuka jalanNYA, berharap beberapa saat lagi bisa pensiun jadi karyawan lalu melakukan hal yang aku inginkan yaitu membersamai anak-anak sembari membuat konten. 

Life must go on katanya, so mari kita nikmati apa yang ada. Masa depan boleh dipikirkan tapi nggak usah jadi beban. 

Karena aku percaya takdir ku sebagai orang tua dan takdir anak-anakku sudah ditentukan, tugas kita menjalani peran dengan sebaik mungkin, terus semangat, berdo'a dan berusaha, jangan pernah tinggalkan impian dan cita-cita, supaya Allah tahu betapa gigihnya kita.

Semangat buat semua working mom dengan berbagai tujuan !

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun