Mohon tunggu...
Uli Hartati
Uli Hartati Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger

A wife, mommy of 2 boys, working mom also as a blogger Contact me : WA 089627103287 Email uli.hartati@yahoo.com Blog http://ulihape.com IG dan Twitter @ulihape

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Silaturahmi Door to Door, Menyapa dari Pintu

14 Mei 2021   16:01 Diperbarui: 14 Mei 2021   16:05 2507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Assalmu'alaikum |Dokpri

Allahu akbar ,, allahu akbar,, allahu akbar...la ilahaillallah wallahu akbar..allahu akbar walillah ilham..

Gema takbir sudah terdengar sejak Ashar 30 Ramadan, sidang isbat 29 Ramadan memutuskan 1 Syawal 1442 H jatuh pada tanggal 13 Mei kemarin, suasana riang terasa dalam hatiku "alhamdulillah selesai perjuangan 30 hari" malam setelah maghrib akupun menelepon orangtuaku.

Tahun kedua aku tak bisa menjabat erat kedua tangan mereka, tahun kedua aku tak bisa memeluk mereka namun semua ini karena cinta. Covid-19 adalah ketentuan dari sang pencipta dengan segala kontroversi di balik kisahnya. Aku hanya bisa menerima supaya hati tak gamang, aku hanya bisa mencoba memaknai setiap peristiwa, alhamdulillah damai rasanya.

Aku melakukan panggilan video, tampak Mamak Papa melambaikan tangan dan menyapa kami, Papa dengan badan tak berdayanya berusaha duduk untuk meyakinkan kami bahwa kondisinya prima, akupun menambahkan panggilan video lainnya untuk adik-adikku yang berbeda kota, layar HP pun penuh dengan wajah-wajah merindu. Mamak Papa takjub dengan kecanggihan teknologi, Mamak Papa bingung mau menyapa anaknya hehe, kami takbir bersama, tertawa bersama seolah kami sedang berada dalam satu ruangan, ruang tamu keluarga seperti saat kami mudik ke rumah Mamak Papa. Sejak pandemi begitulah caraku mempererat silaturahmi bersama keluarga besarku.

Alhamdulillah tahun ini kami bisa melaksanakan sholat Ied bersama para tetangga di depan Musholla komplek kami, alhamdulillah tahun ini berbeda dengan tahun lalu dimana kami hanya bisa melaksanakan sholat Ied di rumah masing-masing. Meski berjarak, tapi kami merasa bahagia bisa bertatap muka dalam barisan sajadah, alhamdulillah.

Selepas melaksanakan sholat Ied kamipun mematuhi protokol kesehatan untuk segera pulang ke rumah masing-masing tak boleh membentuk kerumunan. Setibanya di rumah kami mendapat pesan dari Pak RT agar semua warga keluar dari rumah dan kita saling bersilaturahmi di depan rumah masing-masing. Ternyata yang membaca pesan hanya sedikit akhirnya rencana berubah.

Pak RT datang ke rumah kami, memanggil dari luar pagar dan kamipun menyambut di depan pagar saling bersalaman tanpa sentuhan nyata, Minal Aidzin wal faidzin. Setelahnya terbersit kenapa kita nggak door to door seperti ini saja, jadi kita ketuk pintu tetangga sapa mereka lalu ajak kembali ke tetangga berikutnya sampai rumah terakhir ternyata kami sudah ramai hehe.

Silaturahmi Door to door | dokpri
Silaturahmi Door to door | dokpri

Silaturahim door to door tak mengurangi kebahagiaan, silaturahmi bukan tentang menikmati hidangan lebaran melainkan saling bertemu untuk mengucap maaf, menyapa tetangga dengan senyuman dan membuang segala prasangka selama tak dapat bertemu. 

Silaturahmi door to door kemarin adalah pengalaman pertama sejak dua tahun kami tak berani saling tatap muka tapi lebaran kali ini membuat kami menyadari betapa silaturahmi di hari lebaran begitu kami rindukan.

Setelah bersilaturahmi kepada tetangga, akupun mengajak suami mengunjungi Kakak Ipar dengan tetap menerapkan prokes tentunya. Silaturahmi bukan hanya untuk yang bernyawa kamipun menyambangi makam kedua orang tua suami yang sudah berpulang terlebih dahulu, di sana ada juga abang dan adik suami. Rindu melantunkan do'a untuk para almarhum/almarhumah. Mengunjungi tempat mereka menimbulkan rasa rindu yang mendalam, memegang tanah kuburnya, menyabut semak di atas makam, merapihkan batu kerikil dan menyiram makam mereka mampu melepas rindu kami.

Silaturahmi 
Silaturahmi 

Selanjutnya kami ingin berkeliling kota dan kaget! Jalanan padat dan macet, efek larangan mudik tapi diperbolehkan berwisata akhirnya membuat kami yang tak mudik menuju jalanan.

Silaturahmi adalah bagian yang sangat dirindukan dari perayaan lebaran namun tahan dulu supaya kita akan baik-baik saja nanti. Jangan egois menempuh segala cara untuk melepas rindu, tahan saja dulu karena akan ada saat tepat untuk melepaskan rindu itu.

 Semoga saja tahun mendatang aku sudah bisa mengetuk pintumu dan dipersilahkan masuk, Assalamu'alaikum saudaraku!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun