Masjid A. Latief Pasaraya Blok M
Kalau ditanya Masjid Favorit kamu yang mana li? Jawabannya Masjid A. Latief Pasaraya Blok M, kenapa nggak Masjidil Haram? Ehm, kalau favoritkan artinya kita senangi dan sering dikunjungi bukan? Dan kategori itu hanya aku penuhi dengan Masjid A. LAtief, apa sebabnya? Ketika kau mengunjungi Masjid A. Latief ini mampu melepas rinduku akan mengunjungi Masjid Nabawi, entahlah pokoknya aku merasa demikian. Masjidnya luas, dan memiliki perpustakaan juga.
Karena aku suka dengan Masjid A. Latief maka aku kerap membuat janji bertemu sahabat lama di Pasaraya Blok M dan meeting point kami adalah Masjid A. Latief bahkan aku pernah sholat tarawih di sana, mashaallah karpet merah tebalnya selalu membuat aku kagum. Perasaan seperti aku hadir di Madinah selalu terjadi ketika aku ada di Masjid ini. Karena lokasinya di mall jadi kalau lagi ketemuan dengan teman memang menyenangkan karena ibadahnya dapat dan urusan perut juga disini banyak banget pilihan kuliner.
Masjidil Haram
Lalu ketika secara tiba-tiba aku bisa berangkat umroh bukan main bahagianya, ketika kami menuju Makkah aku sudah nggak sabar berlari menuju ka'bah. Gimana ya bentuknya? Segede apa ya? Semua tanya yang membuat aku tetap tersenyum sepanjang perjalanan. Ketika kami turun dari bis aku langsung berlari menuju Masjidil Haram, ya Allah Hamba datang dan aku terus berlari mencari dimana letak ka'bah dan kaki ku melangkah masuk lewat pintu yang gede banget. Akhirnya mataku menangkap wujud ka'bah kakiku berhenti melangkah, air mataku menetes menahan rindu selama ini. Ya Rab akhirnya aku datang ke rumah Mu! Wangi semerbak padahal aku cukup jauh, keesokannya ketika kami tawaf aku merengsek maju mencoba menyentuh ka'bah dan alhamdulillah tanganku meraba kiswah dan harumnya tak hilang dalam seminggu mashaallah! Dan pertama kalinya aku melakukan sholat jum'at ya ketika aku di masjidil haram ini hehe.
Masjid Nabawi
Indahnya masjid ini, tapi entah mengapa air mata selalu jatuh! Haru ini tak tertahan ternyata karena disinilah Rasul dimakamkan. Pagi itu aku ingin menuju makam Rasulullah tapi banyaknya manusia membuat aku tertahan. Tanpa sengaja bertemu dengan Teh Nining istrinya Aa Gym dan akhirnya aku diajak menuju makam Rasulullah di Raudhah..ah air mataku jatuh (bahkan ketika menulis ini) ya Rasulullah... Allahumma Sholli 'ala Sayyidina Muhammad. Masjid ini juga luas, disini aku merasa betapa islam sangat beragam dan di dalam masjid ini tak ada yang mempersoalkan perbedaan. Mau takbir tangan disedekap, mau takbir tangan dilepas lakukanlah! Bahagia banget bisa hadir di dalam Masjid Nabawi.
Masjid Jami' Dian Al-Mahri
Masjid ini dikenal dengan Masjid Kubah Emas, lokasinya di Depok dan masjid ini juga menjadi saksi bahwa aku dan pacarku eh suamiku saat itu mengunjunginya. Masjid yang menjadi tujuan ziarah bagi wisatawan ini memang megah. Kubahnya warna kuning emas, namun bagiku suasana di dalamnya tak senyaman ketika aku berada di Masjid A. Latief.
Semua Masjid yang aku ceritakan di atas adalah Masjid yang selalu menjadi kenangan bagiku, karena selalu ada kisah bahagia di sana. Dulu sempat berniat pengen banget setiap weekend mendatangi masjid-masjid yang ada di sekitarku. Begitupun ketika aku berlibur ke luar negeri maka aku akan mencari masjid, lalu melakukan sholat sunnah tahiyatul masjid dua rakaat , aku berharap kelak menjadi saksi bahwa aku kerap mengunjungi masjid.
Ada banyak masjid yang sudah aku kunjungi, dan semuanya selalu punya cerita bahagia tersendiri. Nah gimana dengan kalian punya masjid favorit juga nggak nih?
