Mohon tunggu...
Uli Hartati
Uli Hartati Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger

A wife, mommy of 2 boys, working mom also as a blogger Contact me : WA 089627103287 Email uli.hartati@yahoo.com Blog http://ulihape.com IG dan Twitter @ulihape

Selanjutnya

Tutup

Gadget Artikel Utama

5 Hal Penyebab Seseorang Keluar dari WhatsApp Group

24 Juli 2019   16:36 Diperbarui: 26 Juli 2019   19:43 1441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

+628961234xxxx left,

Tetiba Whatsapp Group (WAG) ramai, semua pertanyaannya sama "siapa yang left, kenapa ?" Yah begitulah reaksi ketika dalam sebuah WAG mendadak ada yng leave group, semua berprasangka ada yang salah dan tak sedikit yang saling japri untuk membuat penelusuran "eh dia keluar setelah job kemarin, apa memang iya?".

Kebetulan aku memang biasa menyebut diri sebagai blogger, so ada banyak group whatsapp dimana aku menjadi membernya dan semua WAG untuk koordinasi pekerjaan dan ada beberapa grup blogger untuk saling support dalam menaikkan engagement dan untuk menambah ilmu serta peluang mendapatkan job.

Menjadi member di sebuah WAG memang harus pintar-pintar menahan diri, dan aku pernah menuliskan beberapa hal yang perlu dihindari ketika kita berada di sebuah WAG. Menjadi silent reader juga enggak baik, sesekali ikutan nimbrug di grup, namun terlalu aktif juga enggak menyenangkan apalagi kalau bikin berisik dan enggak sesuai dengan aturan WAG. 

Nah apa saja sih hal-hal yang menyebabkan seseorang keluar dari grup obrolan?

1. Terjebak, aku beberapa kali merasakannya aku terjebak dalam sebuah WAG, tahu dong tiba-tiba bangun tidur aku sudah menemukan sebuah grup baru. Kebetulan bukan grup blogger melainkan alumni salah satu sekolahku, awalnya ya sudahlah ya aku tetap mengikuti namun lambat laun aku merasa semakin jauh dari obrolan disana, bingung mau keluar apa alasannya dong? 

Alhasil HP ku ngehang jadilah aku punya alasan untuk mengurangi beberapa grup, namun tetap aku pamit dan memention mereka untuk menyimpan nomorku serta menghubungi secara pribadi bila ada keperluan. Selamat deh aku bisa out dari grup diaman aku merasa terjebak didalamnya hehe.

2. Menjadi Minoritas, aku berada di sebuah grup muslimah namun aku menjadi minoritas  kok bisa? Iya karena beda pilihan presidennya lah haha. Alhasil aku langsung leave tanpa babibu karena aku merasa semua hal yang dibicarakan di sana hanya untuk menyindirku, bahkan pernah sepertinya ada member yang salah kirim omongannya begini "itu tuh maminya Kanda kan ahokers" dan aku cuman menarik nafas menunggu saat yang tepat untuk meninggalkan grup.

3. Obrolan Tak Bermutu, kalau ini grup WA nya suami, mana suamiku gaptek lagi. notifikasinya bisa di mute ya tapi dia gak tau caranya, alhasil sepanjang malam tangtingtung dan pagi harinya aku baca dong ya dan isinya? cuman nostalgia zaman mereka SMP. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun