Mohon tunggu...
Uli Hartati
Uli Hartati Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger

A wife, mommy of 2 boys, working mom also as a blogger Contact me : WA 089627103287 Email uli.hartati@yahoo.com Blog http://ulihape.com IG dan Twitter @ulihape

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Emak dan BLACKPINK

13 Desember 2018   10:09 Diperbarui: 13 Desember 2018   18:34 1807
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(instagram.com/blackpinkofficial)

Assalamua'alaikum,

Jujur ya, Mak, aku baru tahu kata-kata BLACKPINK pas aku ngeliat feed Instagram Gisel emaknya si Gempi. Itupun awak lihat karena kepo, kapan sih Gisel ini mulai enggak akur sama Gading? Nah ada lah video di situ which is Gempi menari dan teriak bilang "BLACKPINK". 

So that is my first time to hear about BLACKPINK. Lalu suatu malam anakku yang nomor dua (laki-laki usia 4 tahun) bersenandung lagu dan yang diucapkan "BLACKPINK", disusul anak pertamaku (laki-laki usia 6 tahun) ikutan bernyanyi "black mint" begitu dia ucapkan, dan akhirnya kakak beradek ini saling mengklaim ucapannya masing-masing lah yang paling benar. 

Sampai di situ aku enggak berpikir apa-apa lagi tentang BLACKPINK sampai akhirnya timeline panas dengan opini emak-emak yang ngebahas bahayanya BLACKPINK. Ok! Sepertinya saatnya cari tahu bareng "Om Gugel" apa, siapa, dan seperti apa wujud BLACKPINK ini and you know what? dalam 0.36 detik Om Gugel kasih mami ada 8 M lebih tentang BLACKPINK. 

Aihh banyaknya, so untuk mempersingkat waktu mari kita cari di Yutub sajalah dengan keyword "iklan BLACKPINK Shopee", lalu muncul paling atas and then click, ehm.. biasa aja tuh! Responsku biasa karena menurutku yah memang artis korea begitu, enggak ada yang salah.

Tribunnews.com
Tribunnews.com
Apa sih persoalannya? Tayangan iklannya enggak pantas, Li, karena tayang di tv pas film kartun Tayo. Oh i see! Pantesan nih kedua anakku tahu iklannya ya karena mereka di daycare nonton Tayo. 

Tentang Tayo sendiri aku banyak say thank you karena banyak hal yang anak-anakku pelajari tentang berkendaraan, sama film kartun Policar juga kedua anakku kalau menyeberang selalu cek kanan kiri dan membentangkan tangan hehe, nah itu semua ajaran kartun kok bukan mamaknya hehe. 

Film Anak Butuh Pendampingan Orangtua
Baiklah, jadi begini ya, Mak, bukan aku enggak sayang anak, bukan juga ngebelain si Tayo #eh. 

Di negara barat sana setiap acara di televisi wajib memasang label, apakah butuh orangtua untuk menemai menonton, butuh orang tua untuk menjelaskan atau apalah segala label di dunia pertelevisian. Bahkan di negara kita juga sudah dicantumkan sih, Mak. Tapi kan emak tahu pepatah yang kita sukai tuh "Peraturan untuk dilanggar", makanya kita nih minim banget mematuhi aturan yang termasuk aku lah.

Jadi Ini Salah Shopee?
Enggak lah! Shopee bisa segede ini karena dia selalu bisa muncul dengan iklan yang sedang familiar di masyarakat contohnya ada Shopee Baby Shark, waktu iklan ini booming enggak ada emak yang komplain, lalu Iklan Shopee yang Via Vallen, booming juga keknya, soalnya anak-anakku melafalkan iklan ini. 

Dan yang aku tahu BLACKPINK ini juga memang sedang ngetop makanya Shopee masih melakukan strategi marketing yang sama. Nah apesnya nih kali ini diprotes sama emak-emak. So Shopee memang punya konsep demikian dan bukan pertama kali toh ngiklan di jadwal acara televisi yang menyasar anak-anak.

Kenapa Jam Tayang Iklan Pas Acara Anak Sih?
Ini dipertanyakan seorang Kompasianer waktu kami mau mengikuti workshop "Kelola Stress" sewaktu Kompasianival 2018 kemarin. Jawabanku adalah itu karena iklannya menyasar para emak. 

Hah, kok bisa? Ya iyalah kan itu kartun anak kategorinya butuh pendampingan orangtua (Apa sih kodenya ya? BO "Bimbingan Orangtua?"). Jadi harapan tim marketing nih memasang iklan e-commerce tersebut memang pas di jam tayang film anak. Harapan mereka pasti nih emak-emaknya nemanin anak-anak menonton televisi. Tapi kan ini Indonesia, di mana orang beli TV justru untuk mengamankan posisi.

Maksud saya begini, kebanyakan emak malah memutarkan televisi supaya anaknya anteng dan emak bisa berkreasi. Katakan saja lah aku malah memilih bekerja dan memercayakan anak-anak di daycare tanpa tahu apa saja yang sudah jadi tontonan anak-anakku. Aku baru akan ngeh ketika mereka bersenandung atau enggak sengaja keceplosan. 

Saat itu barulah aku bertindak "Eh tahu darimana sih?". Sementara pencegahan dariku? Nol besar, yang penting aku bisa bekerja, anak anteng selesai masalah!

Jadi, Mak, ketika ada iklan maka sebaiknya yang kita lakukan tuh mengevaluasi jalan cerita filmnya, ajak anak berdiskusi, "Wah ternyata Tayo baik ya sama Lani?"

Tapi kan realitanya pas iklan kita malah ngeloyor ke dapur dan anak stay di depan televisi. Atau bahkan kita tak mendampingi anak selama menonton karena kita sibuk menyetrika atau kalau aku pasti sedang menjemur cucian di lantai atas, cuman pasang telinga saja kalau-kalau anakku berantem sama adeknya.

Trus Salah Emak Komplain?
Enggak salah kok, hanya saja mungkin penyampaiannya jangan terburu-buru dengan segala judgement yang sebenarnya enggak tepat sasaran. Yah anak remaja mana sih yang nonton Tayo? Apalagi kalau di RTV serialnya itu diulang-ulang loh, Mak.

Aku saja sampai hapal si Bombom yang kehilangan rombongannya, atau Tayo yang enggak bisa pertunjukan sulap karena salah rute.

Jadi yang nonton itu cenderung balita, yaelah tanya deh sama anaknya yang balita apa sih tanggapan dia sama iklan BLACKPINK?

Aku nih bukan orang tua yang pakai ilmu parenting zaman now, karena menurutku keberhasilannya belum terbukti. Jadi aku masih percaya dengan pola asuh zaman old, which is sudah ada bukti generasinya kan? Jadi aku tanya pada kedua anakku yang berusia 6 dan 4 tahun.

Mami: Kanda, Kayama kok tahu sih BLACKPINK?

Anak-anak: Lah itukan iklan Shopee, Mii...

Mami: Oh yang cewek-cewek ya?

Anak: Bukan cewek, Mi, tapi kakak-kakak

Mami: Cantik ya?

Anak: Enggak, Mi, aku sayang mami

Mami: Emang Shopee apaan sih?

Anak: Mami download dulu trus nanti ada orang antar belanjaan ke depan rumah

Mami: Kakak-kakaknya genit ya?

Anak: Enggak, Mi, cuman nyanyi doang BLACKPINK, gitu. Miii...

Mami: Trus Tayo tadi ngapain?

Anak : Tayo tadi sedih karena enggak dikasih hadiah kek Lani

Sebatas itu saja isi kepala anak usia balita yang nonton Tayo. Status itu viral dan lalu kena bully karena memang terlalu jauh, terlalu parno tepatnya.

Ingatlah orang yang sudah jelas salah pun enggak senang kalau ditunjuk salah. Jadi dalam menyampaikan sesuatu memang harus bisa berimbang. Enggak sedikit juga anak-anak yang punya karya positif karena demen K-Pop. 

Kalau ada contoh rusak maka tugas kita untuk hadir menjadi orangtua. Iya aku tahu anakku masih kecil, iya akau tahu belum punya anak remaja. Tapi aku selalu diajarkan mamakku kalau ada yang salah maka cari penyebabnya dari diri sendiri dulu. 

Aku ingat betul pernah menangis dan mengadu bukannya dibela tapi malah jadi disalahkan karena mamak menganggap semua terjadi karena ulahku. Karena itu menyalahkan orang lain adalah langkah berikutnya setelah kita tahu salah kita di mana.

Lantas Boleh Di-bully?
Jangan donk, kalian yang mem-bully juga sama saja. Enggak punya sikap menerima, anggaplah ada orang yang peduli dan lalu tunjukkan saja bahwa ada fakta lain selain yang disampaikan.

Mem-bully itu bukan solusi bahagia, kita akan bahagia kalau bisa smaa-sama merasakan. Beliau yang komplain tentu sangat peduli, namun satu hal dalam menarik kesimpulan memang butuh banyak hipotesis tidak bisa dari satu sudut pandang.

So, apa kabar kemarin harbolnasnya? Dapat apa saja? #eh! hehe

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun