Alhamdulillah, setelah sebulan penuh berpuasa akhirnya hari ini kita semua merayakan hari kemenangan. Ada rasa sedih berpisah dengan Ramadan, namun bulan Syawal selalu membawa kebahagiaan. Dan seperti tahun sebelumnya tahun ini tak ada yang berbeda kecuali ada acara tambahan syukuran khitanan kedua anak kami dari Kakek-Nenek di Palembang.
Aku hapal benar segala rutinitas yang kerap kami lakukan, begitu adzan shubuh berkumandang kami akan bergegas bangun dan berikut adalah rutinitas lebaran di keluarga kami.
- Mandi Sunnah Hari Raya Idulfitri, entah ini kalian lakukan atau tidak tapi aku diajarkan sejak kecil untuk melakukan mandi sunnah menyambut hari lebaran.
- Sholat Shubuh Berjamaah, setelah mandi kami akan shubuh berjamaahÂ
- Bersalaman, setelah melaksanakan sholat shubuh kami akan saling bersalaman untuk memohon maaf kepada mamak papa dan adik beradik.
- Sarapan Bersama, setelah saling memaafkan kamipun akan santap bersama. Menunya biasanya segala makanan khas daerah seperti lontong sayur ala medan, pempek khas Palembang, lamang tapai khas Padang atau sekedar makan nasi dengan rendang.Â
Syukuran khitanan
- Sholat Ied, selanjutnya kami akan sholat Ied ke mesjid
- Photo Keluarga, sepulang dari masjid kami melakukan poto keluarga
- Bagi-bagi THR, nah ini seru bahget karena adik beradik saling memberikan thr kepada ponakan dan enggak kalah seru menunggu angpao dari mamak papa hehe, meski sudah tua namun aku kan tetap anak-anak di mata mamak papa ye kan ? Haha
- Silaturahim, kemudian kami mengunjungi tetangga untuk saling memohon maaf.
Begitulah rutinitas keluarga kami setiap tahun, anak menantu ya mengikuti tradisi ini meski diawal bergabung ada yang kagok tapi sampai hari ini kami menjalani rutinitas sederhana ini namun selalu terasa istimewa dihati kami.
Setelah santai barulah kami menelepon ke saudara-saudara di luar kota, lebaran memang mampu menyatukan semua ummat, rasanya memang aneh kenapa harus menunggu lebaran ya baru menelepon kerabat yang jarang bertemu ? Begitulah istimewanya bulan Syawal, namun Allah juga enggak mau kita berlebihan menyambut hari Lebaran. Buktinya kita langsung diingatkan dengan melakukan Puasa Syawal di hari kedua lebaran. Mungkin kalau enggak begitu bisa jadi ya kita kebablasan merayakan kemenangan.
Merayakan kemenangan memang sebuah hadiah untuk perjuangan sebulan penuh menahan nafsu, dan wajar saja bila kita merayakannya dengan penuh suka cita namun harus proporsional jangan berlebihan supaya makna kemenangan itu tak melenceng dari seharusnya. Alhamdulillah juga nih dengan artikel ke 32 ini maka sukses juga melewati challenge yang digagas oleh Admin Kompasiana. Terima kasih juga untuk THR benerannya yang sudah aku terima. Semoga di t ahun selanjutnya kompasiana bisa membangkitkan gairah para komoasianer dengan tema-tema yang beragam dan tentunya hadiah yang menggembirakan hehe.
Selamat Idul Fitri 1439 Hijriyah
Mohon Maaf Lahir dan Batin
-ulihape-