Mohon tunggu...
Ulfie A Hasanie
Ulfie A Hasanie Mohon Tunggu... Guru - Guru Kelas

Saya seorang guru SD di Kota Cimahi. Kesenangan saya saat ini sedang belajar edit video karena untuk mendukung pembelajaran di sekolah. saya senang mendengar musik dan menonton kalau waktu sedang luang.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Artikel Aksi Nyata Mengembangkan Budaya Positif di SD Negeri Cibabat 4

1 Februari 2023   10:01 Diperbarui: 1 Februari 2023   10:08 722
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ARTIKEL AKSI NYATA MODUL 1.4

MENGEMBANGKAN  BUDAYA POSITIF DI SD NEGERI CIBABAT 4

 

  • LATAR BELAKANG

Budaya positif adalah perwujudan nilai-nilai atau keyakinan universal yang diterapkan di sekolah. Seorang guru memiliki peran untuk mewujudkan budaya positif di sekolah.  Dalam rangka menciptakan budaya positif , salah satu strategi yang dapat dilakukan melalui penerapan disiplin di sekolah.

Disiplin yang diterapkan di sekolah selama ini wujudnya berupa aturan-aturan yang memuat sanksi atau hukuman sebagai acuan keteraturan atau kepatuhan siswa terhadap aturan sekolah. Seiring waktu dan perkembangan dalam dunia pendidikan pemahaman akan arti disiplin tidak sekedar berupa penegakkan aturan saja. Bapak pendidikan kita Ki Hajar Dewantara menyatakan bahwa :

"dimana ada kemerdekaan, disitulah harus ada disiplin yang kuat. Sungguhpun disiplin itu bersifat 'self discipline' yaitu kita sendiri yang mewajibkan kita dengan sekeras-kerasnya, tetapi itu sama saja; sebab jikalau kita tidak cakap melakukan self discipline, wajiblah penguasa lain mendisiplin diri kita. Dan peraturan demikian itulah harus ada di dalam suasana yang merdeka. 

 

(Ki Hajar Dewantara, pemikiran, Konsepsi, Keteladanan, Sikap Merdeka, Cetakan Kelima, 2013, Halaman 470) 

Disitu Ki Hajar menyatakan bahwa untuk mencapai kemerdekaan atau dalam konteks pendidikan kita saat ini, untuk menciptakan murid yang merdeka, syarat utamanya adalah harus ada disiplin yang kuat. Disiplin yang dimaksud adalah disiplin diri, yang memiliki motivasi internal. Jika kita tidak memiliki motivasi internal, maka kita memerlukan pihak lain untuk mendisiplinkan kita atau motivasi eksternal, karena berasal dari luar, bukan dari dalam diri kita sendiri.

Selama ini kita miskonsepsi terhadap pemahaman disiplin. Dari pandangan Ki Hajar Dewantara disiplin berarti kesadaran diri terhadap keyakinan-keyakinan yang muncul dari diri atau secara intrinsik. Selain itu Diane Gossen, pakar pendidikan mengartikan disiplin sebagai bentuk kontrol diri, yaitu belajar untuk kontrol diri agar dapat mencapai suatu tujuan mulia. Tujuan mulia di sini mengacu pada nilai-nilai atau prinsip-prinsip mulia yang dianut seseorang. Kita namakan nilai-nilai tersebut sebagai nilai-nilai kebajikan (virtues) yang universal. Penanaman disiplin positif dapat dibangun dengan membangun keyakinan kelas, restitusi dan kegiatan-kegiatan pembiasaan yang berkarakter.

B. TUJUAN

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun