Mohon tunggu...
Siti Nur Ulfa Romadhani
Siti Nur Ulfa Romadhani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis Kepelabuhanan Stiamak Barunawati Surabaya

🕊

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Resume Webinar Stiamak_Siti Nur Ulfa Romadhani

24 Oktober 2020   18:53 Diperbarui: 18 Februari 2021   13:23 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Webinar Orientasi Kampus dan PKKMB Stiamak 2020 dengan judul materi Optimisme Pendidikan dan Karir Bisnis Maritim Pasca Covid-19 dilakukan dengan video conference melalui aplikasi zoom pada hari Selasa, 22 September 2020 pukul 09.00 W.I.B. Materi dibawakan oleh pembicara-pembicara tamu yang merupakan Kepala LLDIKTI WIL VII JATIM yakni Prof. Dr. Ir. Suprapto, DEA yang diwakili oleh Dr. Widyo Winarso, M.Pd (sekretaris LLDIKTI Wilayah VII), Dr. Nugroho Dwi Priyohadi, M.Sc, Edi Priyanto, S.KM,MM yang diwakili oleh Rendra Krestyawan (Senior Manager of Human Capital System and Strategy di PT Pelabuhan Indonesia III), dan Chiefy Adi Kusmargono, S.Psi.Msc (Direktur utama Pendidikan Maritim dan Logistik Indonesia/IPC Learning & Consulting). Seminar ini diadakan gratis dan diikuti oleh semua mahasiswa dan mahasiswi baru Stiamak 2020.

Acara dimulai oleh bapak Dr. Widyo Winarso, M.Pd yang menyampaikan materi mengenai kondisi Indonesia saat ini yang sedang memasuki era dimana gelar tidak menjamin kompetensi seseorang. Maka dari itu, sebagai mahasiswa atau mahasiswi baru kita harus memiliki kemampuan dalam membangun kompetensi itu sendiri agar siap beradaptasi dalam berbagai keadaan sulit dan perubahan yang sangat cepat untuk tetap mampu menghadapi tantangan kekinian yang kita sebut sebagai Learning Agility. Lalu apa saja yang harus dibangun dalam learning agility itu?

Bapak Dr. Widyo Winarso, M.Pd menjelaskan bahwa hal-hal yang harus dibangun dalam learning agility itu ada 6. Pertama yaitu flexible, yang dimaksud disini adalah kita dapat membuka diri terhadap ide-ide dan situasi baru serta memberikan solusi baru untuk memecahkan masalah.  Kedua yaitu adaptive, dimana kita mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar. Ketiga yaitu self directed, proses dimana kita mengambil peran atau inisiatif sendiri tanpa bantuan orang lain dan mempuyai tujuan sendiri.

Keempat yaitu creative, suatu kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk menemukan terobosan baru dalam menghadapi situasi dengan cara yang berbeda agar menemukan pendekatan mana yang paling efektif. Kelima yaitu character, karakter yang harus dimiliki antara lain jujur, rendah hati, toleran dan bertanggung jawab. Lalu yang terakhir yaitu complex problem solver, kita harus menjadi pemecah suatu masalah bukan pembuat masalah. Selain dari keenam learning agility itu, seorang mahasiswa maupun mahasiswi harus memiliki skills. 

Skills apa sajakah itu? Ada 3 skills baru yang harus dimiliki seorang mahasiswa ataupun mahasiswi. Baik itu learning skills yang diantaranya harus berpikir kritis, kreatif, mau diajak untuk bekerja sama, dan mampu berkomunikasi. Lalu literacy skills yaitu mampu memahami kebutuhan informasi, media, serta tekhnologi saat ini.

Selanjutnya yang terakhir adalah life skills yang terdiri dari flexibility yang artinya kita mampu beradaptasi dan bekerja dengan efektif dalam situasi yang berbeda dengan berbagai individu atau kelompok serta menghargai pandangan yang berbeda mengenai suatu isu dan dapat menerima dengan mudah perubahan dalam organisasinya.

Kemudian leadership artinya kita mampu menggerakkan dan mempengaruhi orang-orang agar bersedia melakukan tindakan-tindakan yang terarah pada pencapaian tujuan melalui keberanian mengambil keputusan tentang kegiatan yang harus dilakukan. Berikutnya adalah initiative artinya kita gigih dalam mengatasi berbagai rintangan yang dihadapi, dan produktif serta membangun relasi dengan orang-orang disekitar dengan cara mengikuti organisasi-organisasi atau ukm yang ada di dalam kampus.

Materi kedua dilanjutkan oleh bapak Rendra Krestyawan, yang saat ini sedang menjabat sebagai Senior Manager of Human Capital System and Strategy di PT Pelabuhan Indonesia III. Beliau banyak menjelaskan mengenai perusahaan dimana tempat ia bekerja sekarang yaitu PT. Pelindo III. Pembahasan dimulai dari peta wilayah kerja, visi misi, jasa-jasa terkait kepelabuhanan, lalu dilanjutkan dengan pembahasan mengenai anak perusahaan, cucu perusahaan, dan afiliasi PT. Pelindo III.  

Terkait dengan yang terjadi pada masa pandemi, beliau menyimpulkan bahwa secara garis besar covid 19 menyebabkan penurunan kinerja operasional perusahaan tersebut berdasarkan data yang beliau paparkan saat webinar, diantaranya:

  • Pembatalan kunjungan kapal Cruise sebesar 117 unit (s.d Juni 2020 terealisasi 23 dari 68 unit kunjungan Kapal Cruise)
  • Penurunan Kunjungan Kapal Petikemas Luar Negeri sebesar 15%
  • Penurunan arus penumpang sebesar 38%, disebabkan oleh pemberlakuan PSBB dan larangan mudik idul fitri 2020

Karena hal tersebut, Pelindo III melakukan beberapa upaya dalam mengembangkan industri pariwisata pasca pandemi covid-19 untuk mendukung upaya pemerintah Indonesia seperti di Labuan Bajo, Benoa, Tanjung Emas, TG Perak, dan Gilimas.

Selain itu, beliau juga memberi tahu kepada para mahasiswa dan mahasiswi baru Stiamak 2020 bahwa Indonesia sedang menghadapi tantangan industri di era 4.0. Maka dari itu beliau memberikan  motivasi kepada para mahasiswa maupun mahasiswi baru dalam menghadapi tantangan industri di era 4.0 dan pandemi covid-19 saat ini, bahwa dalam hal ini kita harus memiliki kemampuan memahami dan mempelajari hal baru dengan cepat, mampu bekerja sama dengan siapapun, mampu bertahan dalam kondisi apapun, mampu tetap berprestasi dalam kondisi apapun, serta mampu beradaptasi dengan perubahan apapun.

Tidak hanya itu saja, beliau memberikan penjelasan mengenai perbedaan hard skill dan soft skill. Menurutnya, hard skill bisa kita dapatkan dari sekolah misalnya buku-buku atau dari para ahli di bidangnya. Sedangkan soft skill bisa kita dapatkan dari lingkungan sekitar. Tetapi yang paling penting untuk melatih soft skill adalah niat dari diri orang itu sendiri. Lalu bagaimana mengembangkan soft skill yang ada di dalam diri kita?

Menurut beliau, kita harus mampu memanajemen stress dan waktu, berpikir kreatif, bertanggung jawab, bersikap jujur, dan berperilaku adil itulah yang disebut intra-personal skill. Sedangkan untuk mengembangkan inter-personal skill, kita harus memiliki kemampuan beradaptasi, komunikasi, bekerjasama, negoisasi, dan memotivasi. Banyak cara yang bisa kita lakukan sebagai mahasiswa maupun mahasiswi untuk mengembangkan kompetensi-kompetensi tersebut, misalnya mengikuti training, ujian sertifikasi kompetensi, magang, organisasi/komunitas, dan kegiatan volunteering.

Beliau Juga memberikan saran-saran kepada mahasiswa baik mahasiswi baru bagaimana cara kuliah efektif di masa pandemi saat ini seperti memanage waktu yang benar, mengikuti pembelajaran dengan baik, aktif, dan serius.

Materi terakhir disampaikan oleh bapak Chiefy Adi Kusmargono, S.Psi.Msc mengenai proses kesuksesan seseorang. Menurut beliau kesuksesan seseorang dipengaruhi dua faktor yaitu  90% sikap dan 10% pikiran. Untuk meningkatkan sikap agar menjadi lebih baik beliau mengatakan bahwa mindset harus diubah, bekerja cepat, tepat, dan bertanggung jawab, mempertajam kecerdasan emosional, dan mempertajam kecerdasan spiritual. Dalam hal ini, beliau bercerita jika dulu semasa kuliah, ia sering melakukan puasa senin kamis, memperbanyak shalat malam, dan tidak pernah berkata kasar.

Dalam menuju kesuksesan, beliau memberikan langkah-langkah belajar yang bisa kita tempuh sebagai mahasiswa maupun mahasiswi baru yakni mengikuti kegiatan ospek, menambah jaringan pertemanan, mengikuti organisasi di kampus, mempunyai rekam akademik yang baik, melakukan penelitian, selalu taat pada perintah dan menjauhi larangan-Nya, memiliki keahlian di bidang komputer, memiliki kemampuan bahasa asing seperti bahasa inggris, memiliki kemampuan dalam memimpin, mempunyai prestasi, dan  mendapatkan pekerjaan yang bagus. Itulah yang disebut dengan from zero to be the greatest.

Beliau juga mengatakan bahwa orang-orang sukses di dunia memiliki 6 sifat. Pertama yaitu humble, artinya rendah hati dan tidak sombong meskipun berprestasi. Kedua yaitu resilience, artinya dapat bangkit dari kegagalan. Ketiga yaitu persistance, artinya tekun, rajin, dan bekerja keras. Keempat yaitu keep learning, artinya terus belajar terutama dari para senior. Kelima Giving vs Taking, artinya dapat berkontribusi dengan apa yang kita lakukan di dalam suatu kelompok baik dalam suatu organisasi atau komunitas. Dan yang terakhir yaitu gain experience, artinya belajar dari pengalaman karena pengalaman merupakan guru terbaik.

Selain itu, beliau juga memaparkan hasil riset yang dilakukan Thomas J. Stanley terkait 10 faktor teratas yang mempengaruhi kesuksesan seseorang diantaranya kejujuran, disiplin, mudah bergaul, dukungan pendamping, kerja keras, kecintaan pada yang dikerjakan, kepemimpinan, kepribadian kompetitif, hidup teratur, dan kemampuan menjual ide.

Tulisan ini dibuat sebagai tugas dari mata kuliah Psikologi Manajemen di STIAMAK Barunawati Surabaya. Jika ada yang berkenan memberikan masukan, kritik, saya akan senang hati. Mari kita belajar tanpa henti. (24.10.2020/Stiamak_Siti Nur Ulfa Romadhani)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun