Teringat nuansa saat puasa Ramadhan Masa Kecil dimana terasa sangat lama menjalankan puasa berasa berhari hari, setiap pagi bapak saya selalu membangunkan dengan suara khasa bapak, "bangun insaf, insaff......!" suara bapak masih terdengar jelas bahkan hingga sekarang beranjak umur 24 tahun saya masih bersama orang tua saya, alhamdulillah masih diberi kesempatan oleh Allah untuk menemani bapak ibu hingga masa tua rasanya sangat menyenangkan, Allah memberikan kemudahan keberkahan insha Allah aamiin
Waktu zaman TK ingat betul waktu itu setiap habis sahur kami jalan jalan pagi sepanjang jalan rumah kami desa yang terletak di tengah tengah kecamatan, nuansa yang begitu menyenangkan melihat pemandangan pagi pemandangan sore dan setiap jalannya berisi mengenai keindahan alam, letak rumah saya dekat dengan lahan pertanian sangat dekat, belakang rumah tepat lahan pertanian bapak setiap pagi ke sawah untuk melihat lahan pertaniannya, seru rasanya dipagi hari jalan jalan sehabis sholat subuh berjamaah atau biasa disebut kuliah subuh oleh orang orang desa kami, seru rasanya
Setelah jalan jalan pagi waktu kecil saya dilanjutkan mandi untuk siap siap berangkat sekolah, sekolah masuk sekitar jam 08.00-11.00 saja perjalanan menyusuri jalan menuju sekolahpun ditempuh bahagia rasanya bersama teman teman berangkat sekolah bersama sama, kemudian setelah pulang sekolah saya bermain bersama teman sehabis sholat dhuhur, berganti baju dan bermain, ya bermain upet upeettan (saling sembunyi sembunyian) permainan ini sangat menyenangkan sekali seru dan membuat hati menjadi senang, keseruannya saat berlari lari mencari teman berlari kesana kemari untuk mencari teman dimana tempat persembunyiaannya bahkan sampe habis ashar, setelah sholat ashar berlanjut bermain sampai waktu berbuka hampir tiba sekitar pukul 17.00 biasa ibu memanggil "Nak, nak ayo pulang, mandi!" seruan ibu membuatku semangat berlari menuju ibu kemudian saya mandi, setelah mandi sembari menunggu berbuka, rasanya cepat sekali puasa sehari berlalu sangat cepat dan menyenangkan hari demi hari berlalu
Biasanya saya berbuka di meja makan bersama keluarga saya, bapak ibu 2 adek saya kami berdoa bersama mengucapkan doa berbuka dan doa sebelum makan alhamduliilah sembari makan dan bertukar cerita dengan orang tua kami, suasana kekeluargaan sangat terasa saling berbgai cerita ibu memberi petuah dan bapak memberi wejangan wejangan (nasehat), setelah itu kami melaksanakan sholat maghrib berjamaah dilanjutkan membaca Al Qur'an setelah pukul 18.45 kami bersiap siap berangkat ke Masjid untuk melaksanakan sholat isha dan sholat tarawih dilanjutkan tadarus (membaca Al Qur'an) serunya masa itu, setiap bulan Ramadhan mengingatkan masa kecil dan kesan yang beritu bermakna
Ulfa Yulianingsih
Senin, 19 April 2021Â