Mohon tunggu...
Khairuddin Soleh Harahap
Khairuddin Soleh Harahap Mohon Tunggu... Guru - Besok belum tentu hari kita, maka jadikan hari ini sebagai hari penyebar kebaikan.

Guru dan Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kepintaran Umar bin Khattab dalam Berijtihad

31 Maret 2021   08:59 Diperbarui: 31 Maret 2021   09:22 858
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

A. PENDAHULUAN

Di antara sahabat Rasulullah yang mendapat peringkat pertama berijtihad adalah Umar Bin Khattab. Keluasan ilmu yang dimiliki dalam berijtihad, mampu menggali segala bidang hukum. Kepintaran berijtihad dan berfatwa yang dikeluarkan Umar, sahabat lain setuju, terutama Nabi Muhammad SAW. Keluasan ilmunya tidak hanya diakui oleh nabi dan sahabat saja, melainkan kalangan bangsa Kafir pada saat itu. Rasulullah pernah menyebutkan Umar sebagai sosok yang memiliki kemampuan seperti nabi, sebagaimana dalam sabdanya: "Di antara umat yang hidup sebelum kalian, ada orang-orang yang diberi ilham (memiliki kemampuan seperti Nabi). Jika ada salah seorang di antara umatku, maka dia adalah Umar bin Khattab ra. (HR. Bukhari) 

Nasab beliau adalah Umar bin al-Khattab bin Nufain Adi bin Abdul Uzza bin Riyyah bin Abdullah bin Qurth bin Razah bin Adi bin Ka'ab bin Lu'ai, Abu Hafsh al Adawi. Adapun ibunya bernama Hantamah binti Hisyam bin al-Mughirah, atau kakak Abu Jahal bin Hisyam.[1] 

 Walaupun separuh hidupnya menghabiskan dalam jahiliyah, tetapi tidaklah sedikit ilmu yang diketahuinya tentang hukum Islam. Umar tidak hanya mementingkan jabatan dan memamerkan kekuatan yang ia punya, tetapi juga memikirkan umat Islam yang berada dinaungannya. Bahkan kafir zimmi pun sangat dihargainya.

 Keutamaan ilmu Umar ra tertuang dalam mimpi Rasulullah. Hadis yang diriwayatkan Az-Zuhri, beliau berkata: "Aku diberitahukan oleh Hamzah, dari bapaknya, bahwa Rasulullah bersabda:"

 

- - : -- - . 

 

Artinya: "Ketika aku tidur, aku bermimpi meminum susu, sehingga aku melihat bekas-bekas susu itu melekat ke kuku-kukuku, kemudian aku berikan kepada Umar ra. Para sahabat bertanya: "Apa makna dari mimpi mu itu ya Rasulullah?" Beliau berkata: "Ilmu."[2]

Mimpi Rasulullah menunjukan kenyataan, bahwa Rasulullah meyakini dan mengagumi ilmu yang dimiliki oleh Umar ra. Ketepatan Umar ra dalam berbicara pasti tampak akan kebenaran, Nabi SAW juga pernah bersabda: "Sesungguhnya Allah menjadikan kebenaran pada lidah Umar dan hatinya".[3]

Abdullah bin Mas'ud mengakui ilmu Umar ra, seraya mengatakan: "Seandainya ilmu Umar diletakkan di timbangan yang satu, dan ilmu-ilmu orang yang hidup di bumi diletakkan di timbangan yang lain, niscaya ilmu Umar mengungguli ilmu mereka. Sungguh para sahabat berpendapat bahwa dia pergi dengan 90% ilmu. Semenjak Umar  ra menjabat Khalifah sekitar 10 tahun 6 bulan, di situlah kehidupan Umar ra yang paling berpengaruh dengan ijtihad dan keluasan islamnya.[4] 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun