Mohon tunggu...
Ofi Sofyan Gumelar
Ofi Sofyan Gumelar Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Warga Kota | Penikmat dan rangkai Kata

Today Reader Tomorrow Leader

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Kiat Cerdas UMKM Melawan Badai Ketidakpastian

25 Juni 2020   06:58 Diperbarui: 25 Juni 2020   19:05 705
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pandemi Membuat UMKM Harus Berstrategi Untuk Bertahan Di Tengah Kelesuan Ekonomi (Sumber: Dokpri)

Saudara saya yang bekerja di pabrik jadwal kerjanya di pangkas, tak ada lagi jatah lemburan yang kadang malah jadi tambahan utama untuk menambah penghasilan.

Dari sini saya berpikir, bisakah kami bertahan sekaligus berkontribusi membantu teman-teman lain yang membutuhkan tambahan penghasilan? Sekecil apa pun kontribusinya, tentu akan sangat berarti di masa sulit seperti sekarang.

Saya teringat katanya UMKM itu menjadi penyelamat ekonomi bangsa saat krisis 1998 dan 2008 melanda. Saat industri besar rontok, UMKM mampu bertahan dan menampung jutaan pekerja. Kontribusi UMKM terhadap ekonomi bangsa selama ini juga cenderung meningkat. Kisah heroik ini cukup menguatkan hati untuk berbuat sesuatu di masa pandemi ini. Kami ingin bisnis kami bisa bertahan sekaligus membantu yang lain. Dengan begitu setidaknya kami turut berkontribusi dalam memastikan SSK makroprudensial aman terjaga.

Setelah banyak berdiskusi dan melakukan lesson learned terhadap kisah sukses pelaku usaha lain, maka Inilah beberapa strategi yang kami lakukan untuk bertahan sekaligus membantu teman dan kerabat kami selama masa pandemi sekarang ini.

Kolaborasi. 

Iya, sekarang sudah bukan jamannya lagi berkompetisi, yang ada adalah bekerja sama satu dengan yang lainnya. Prinsipnya adalah bagi-bagi rezeki. Tumbuh bareng-bareng, bukan saling sikut. Sejak awal merintis usaha ini, usaha kami memang dibangun sebisa mungkin dengan cara bekerja sama dengan pihak lain.

Kini, ketika di group WA ada beberapa teman yang punya usaha konveksi yang teriak kehilangan orderan, kami menawarkan kerjasama untuk memproduksi baju kami. Strateginya sederhana saja, beberapa model baju disebar ke beberapa konveksi untuk diproduksi mereka. Mungkin karena disebar rata, bagi masing-masing nilainya tak seberapa tapi setidaknya bisa menjaga roda bisnisnya tetap berputar. 

Untuk urusan konten media sosial, kami mengontak seorang teman blogger (sttt,...kompasianer juga) yang turut terkena imbas pandemi ini. Profesinya sebagai guru les harus terhenti sejenak karena kebijakan lembaganya yang membatasi kegiatan tatap muka. Kebetulan dia sedikit mengerti soal copywriting dan desain konten media sosial. Ketika kami tawarkan, dia setuju untuk menjadi freelance content creator kami.

Begitulah, kolaborasi membuat kita sama-sama senang.

Suntik Dana Tabungan Pribadi. 

Ini mungkin langkah yang menyesakkan, tapi tetap kami tempuh. Iya, operasional bulanan yang dibarengi penurunan omset jadi penyebabnya. Beberapa biaya perlu kami cover dengan dana talangan dari tabungan sendiri, termasuk untuk urusan bayar produksi dan gaji karyawan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun