Mohon tunggu...
Ofi Sofyan Gumelar
Ofi Sofyan Gumelar Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Warga Kota | Penikmat dan rangkai Kata

Today Reader Tomorrow Leader

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Bertandang ke Palembang, Melepas Lelah di Cordela Inn

30 Maret 2020   13:42 Diperbarui: 30 Maret 2020   13:56 892
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mimpi Pelesiran Ke Palembang (Sumber: Dokpri)

Hasrat melancong ke Palembang bermula saat perhelatan Asian Games 2018 lalu digelar. Lewat televisi maupun media sosial, saya kerap menerima informasi mengenai kota ini selama event ini berlangsung. Diluar soal pertandingan olahraga, cerita objek wisata dan kulineran Palembang menjadi asupan informasi yang kerap hilir mudik di panca indera saya.

Keinginan ini makin menjadi saat saya mengenal blogger dan kompasianer hits asli Palembang, Deddy Huang pada awal tahun 2019. Ceritanya saat itu kami diajak kompasiana jalan-jalan ke Labuan Bajo. 

Kebetulan pula kami ditempatkan satu kamar hotel, sehingga intensitas obrolan kami makin intensif. Darinya saya mendapat banyak cerita tentang Palembang.

Gara-Gara Koh Deddy, Saya Jadi Kepincut Palembang (Sumber: Dokpri)
Gara-Gara Koh Deddy, Saya Jadi Kepincut Palembang (Sumber: Dokpri)
Pertemanan di dunia nyata pastinya berlanjut di media sosial. Saling follow, like and komen seolah jadi menu wajib kami.  Kerap membaca tulisan dan postingannya di media sosial, saya semakin kepincut ingin bertandang ke Palembang. Kebanyakan menyimak postingan instagram Deddy Huang membuat saya serasa mengenal sudut-sudut kota Palembang.

Scrolling postingan-postingan Koh Deddy (begitu dia dipanggil) bagaikan berjalan-jalan virtual di ibu kota Sumatera Selatan. Ini jadi cara saya melakukan riset kecil dalam menyusun itinerary sebelum berangkat nanti.

Bagi saya kota ini punya daya tarik yang unik. Pesona Palembang terletak pada karakteristiknya yang diwarnai akulturasi multietnis; Melayu, China dan Arab. 

Sejarah mencatat sebagai ibu kota kerajaan Sriwijaya, Palembang menjadi persinggahan para Saudagar China dan Arab ketika berlayar. Beberapa menetap dan menikah dengan pribumi. Jejak budaya ini terekam dalam bangunan maupun kuliner kota ini. 

Saya harus memberi dua jempol kepada Deddy Huang yang berhasil menangkap aura Palembang  lewat postingan foto, caption maupun artikelnya. Berbekal informasi itulah setidaknya saya tahu mau ngapain kalau saya pelesiran ke sana. Bagi saya, ada dua hal yang wajib  dilakukan selama di Palembang : City tour dan food tour.

City tour Palembang itu sepertinya bakal menjadi wisata budaya. Kota ini punya banyak heritage yang menjadi penanda akulturasi budaya yang saya ceritakan di atas. Koh Deddy sendiri sempat bilang kalau nilai jual kota Palembang adalah bangunan-bangunan tua bersejarah yang masih terpelihara sampai saat ini.

Destinasi pertama yang wajib saya kunjungi adalah Masjid Agung Palembang. Arsitektur masjid ini menunjukkan betapa kuat pengaruh budaya luar di sana. Masjid yang dibangun pada 1738 M dan direnovasi pada tahun 1999 ini kuat pengaruh desain Melayu, Eropa dan China. 

Nuansa budaya China tampak pada bagian atap yang mengerucut layaknya Sebuah kelenteng. Ornamen eropa terlihat pada bagian pintu dan jendela yang melengkung. Sedangkan ruang utama untuk shalat menyerupai arsitektur Jawa. Sentuhan Melayu Palembang terasa di tangga yang berhias ukiran emas.

Masjid Agung Palembang (Sumber: goodnewsfromindonesia.id)
Masjid Agung Palembang (Sumber: goodnewsfromindonesia.id)
Satu penganan yang bakalan saya cari di Masjid Agung Palembang adalah Gulo Puan. Ini semacam caramel yang dibuat dari susu kerbau rawa yang menjadi makanan khas bangsawan Palembang jaman dulu. Kata Koh Deddy sih, Gulo Puan ini dapat dijumpai di pelataran Masjid Agung Palembang.

Destinasi berikutnya yang bakalan saya kunjungi adalah Pulau kemarau, sebuah delta yang berada di tengah sungai Musi. Di pulau kemarau terdapat kelenteng Hong Cek Bio yang juga menyimpan kisah budaya 'multietnis'. Pulau ini dinaungi kisah percintaan Siti Fatimah dan Tan Bun An, dua sejoli beda etnis yang saling mencintai namun harus berakhir tragis.

Pagoda di Pulau kemarau (Sumber: KOMPAS/IRENE SARWINDANINGRUM)
Pagoda di Pulau kemarau (Sumber: KOMPAS/IRENE SARWINDANINGRUM)
Untuk berkunjung ke pulau ini, kita harus menggunakan perahu getek dengan ongkos sekitar 30 ribuan. Wisata ke pulau ini sepaket dengan wisata air sungai Musi yang menjadi icon Palembang. 

Rencananya, selepas berkunjung ke Pulau Kemarau saya bakalan minta tambahan perjalanan naik getek ke bawah kolong Jembatan Ampera untuk kemudian berfoto disana. Saya terbius dengan jepretan Koh Deddy saat memotret suasana senja di sana. Asli cakep banget!

Pesona Jempatan Ampera Dalam Jepretan Deddy Huang (Sumber: IG @Deddyhuang)
Pesona Jempatan Ampera Dalam Jepretan Deddy Huang (Sumber: IG @Deddyhuang)
Tempat ketiga yang wajib saya kunjungi adalah Kampung Arab Al Munawar. Kampung khusus etnis Arab ini terkenal sudah ada sejak jaman dahulu, saat para saudagar Yaman menetap dan menikah dengan suku setempat. Kabarnya di kampung ini masih terdapat rumah-rumah yang usianya mencapai 300 tahun lebih.

Saya sih berharap kalau pas ke sini bisa menonton seni tradisi mereka; marawis atau gambus. Kalau pun tidak, katanya disana ada kedai kopi khas kampung arab yang lokasinya menghadap ke sungai musi. Oh yeah, saya tidak akan melewatkan kesempatan menyeruput kopi khas mereka.

Salah Satu Bangunan Rumah di Kampung Arab (Sumber: deddyhuang.com)
Salah Satu Bangunan Rumah di Kampung Arab (Sumber: deddyhuang.com)
City tour terasa tak lengkap tanpa berkunjung ke museum. Yang paling wajib tentu saja berkunjung ke rumah limas yang ada di gambar uang pecahan sepuluh ribuan. 

Rumah ini berada di museum Balaputera Dewa. Di sini saya kemungkinan akan berswafoto di sudut posisi sesuai gambar pada pecahan uang sepuluh ribu tersebut.

Satu lagi, saya juga wajib berkunjung ke Bait Al Quran Al Akbar. Ini adalah museum Al-Quran yang menyimpan lembar-lembar mushaf Al-Qur'an yang ditulis dalam lembar kayu bertinta warna emas. Deretan mushaf yang disusun secara vertikal ini menjanjikan keindahan yang agung. Tak mungkin dong saya melewatkannya.

Lalu bagaimana dengan food tour-nya? Tentu saja kulineran menjadi menu wajib dicoba. Yang saya tahu, Palembang terkenal dengan pempek dan mie celornya. 

Tapi ternyata bukan itu saja makanan khas mereka. Ada laksa, burgo, celimpungan, pindang, model dan tekwan. Sebagian sudah cukup akrab di telinga, sebagian lagi terbaca asing. Mau cicipi semua? Iya dong.

Pempek Menjadi Menu Wajib Saat Kulineran di Palembang (Sumber: IG @deddyhuang)
Pempek Menjadi Menu Wajib Saat Kulineran di Palembang (Sumber: IG @deddyhuang)
Biar gak nyasar dan bingung cari tempat makan yang enak di sana, saya berencana ikut Palembang Food Tours. Ini semacam paket wisata kulineran yang dikelola Koh Deddy beserta teman-temannya. 

Bonusnya, selain makan-makan kita juga diajak keliling sudut-sudut kota yang instagramable. Saya membayangkan ini sih bakan jadi experience yang menyenangkan.

Melepas Lelah di Cordela Inn 

Salah satu faktor penting yang perlu diperhatikan selama berwisata adalah akomodasi hotel. Ya, kenyamanan untuk melepas lelah selalu menjadi prioritas  saya, terlebih saya selalu melancong bersama isteri dan anak semata wayang kami, Heidi.

Tapi soal ini tak lagi jadi masalah bagi kami. Asalkan kota yang kami singgahi terdapat jaringan hotel omega management, kami pasti memilih opsi menginap di hotel mereka. Kebetulan pula, Omega Hotel Management punya Cordela Inn di Palembang. Ya sudah, saya sih pasti bakal nginep di sana.

Lokasi Strategis dan Akomodasi Yang Nyaman Jadi Kelebihan Cordela Inn Palembang (Sumber: omegahotelmanagement.com)
Lokasi Strategis dan Akomodasi Yang Nyaman Jadi Kelebihan Cordela Inn Palembang (Sumber: omegahotelmanagement.com)
Yang asyik, hotel ini lokasinya sangat strategis. Kalau menurut google maps, jarak berkendaraan ke lokasi-lokasi wisata inceran saya tidak terlalu jauh jarak tempuhnya. 

Sebut saja, 19 menit ke Kampung Arab Al-Munawar, 17 menit ke Jembatan Ampera, 18 menit ke Masjid Agung Palembang, serta 11 menit kalau ke Museum Balaputera Dewa.

Lokasi Cordela Inn Relatif Dekat Dengan Objek Wisata Palembang (Sumber: GoogleMaps)
Lokasi Cordela Inn Relatif Dekat Dengan Objek Wisata Palembang (Sumber: GoogleMaps)
Penasaran kenapa saya begitu yakin memilih jaringan Omega Hotel Management? Tak lain karena saya sudah beberapa kali menginap di hotel mereka. Mulai dari fasilitas, kebersihan, sampai keramahan staf karyawannya, semua terasa mengesankan. Berikut beberapa alasan kenapa saya nyaman menginep di sana :

Super bersih

Beberapa waktu lalu, 20 Maret 2020, saya sempat menginap di Grand Cordela Bandung. Sebenarnya ada sedikit was-was menghinggapi, apalagi di tengah gempuran wabah virus corona. Untungnya, rasa khawatir tersebut hilang seketika begitu saya menginjakan kaki di depan pintu masuk hotel.

Ya, Omega Hotel Management telah menetapkan prosedur tanggap darurat Covid-19. Di depan pintu masuk saya diminta mencuci tangan dengan hand sanitizer yang tersedia. Suhu badan juga diperiksa. Katanya ini sudah menjadi protokol mereka.  

Protokol Pemeriksaan Kesehatan di Grand Cordela Bandung (Sumber: Dokpri)
Protokol Pemeriksaan Kesehatan di Grand Cordela Bandung (Sumber: Dokpri)
Area hotel pun rutin dibersihkan desinfektan. Informasi ini ditayangkan dalam televisi ketika saya memasuki kamar hotel. Tentu saja ini membuat kami tenang dan nyaman.


Soal aktifitas penyemprotan ini saya lihat sendiri saat breakfast. Petugas hotel begitu sigap membersihkan ruangan hotel dengan desinfektan. Nice.

Penyemprotan Desinfektan di Area Publik (Sumber: Dokpri)
Penyemprotan Desinfektan di Area Publik (Sumber: Dokpri)
Diluar urusan penanganan corona, aspek kebersihan juga terlihat pada linen yang putih bersih, handuk yang putih mengkilap, serta area kamar mandi yang tanpa noda. 

Ini penting,soalnya terkadang ada hotel yang kurang memperhatikan hal-hal tersebut. Linen dan handuk yang kusam, maupun noda dan bercak karat di sekitar kamar mandi kerap membuat saya sedikit kecewa dengan pelayanan hotel. Hal seperti ini tak berlaku di jaringan Omega Hotel Management.

Kamar Bersih dan Lega di Grand Cordela Bandung (Sumber: Dokpri)
Kamar Bersih dan Lega di Grand Cordela Bandung (Sumber: Dokpri)
Harga murah

Omega Hotel Management menawarkan harga menginap yang murah, baik lewat aplikasi maupun  website mereka. Ada banyak promo disana. Sebut saja, early bird promo yang memberi diskon harga 20%, atau double 20 promo dimana kita bisa mendapat harga flat 202rb setiap menginap pada tanggal 20 setiap bulannya. Ini udah include sarapan lho. Murah kan?

Ada Banyak Promo di Jaringan Hotel Omega Hotel Management (Sumber: Dokpri)
Ada Banyak Promo di Jaringan Hotel Omega Hotel Management (Sumber: Dokpri)
Makanan Enak

Soal selera dan rasa mungkin relatif buat setiap orang. Tapi saat kemarin mencoba makanan di Phi Restaurant Grand Cordela ketika sarapan, rasanya benar-benar terasa nyaman di lidah. 

Saya yang  gak pernah mencoba semua variasi menu yang disajikan, kemarin sampai mencicipi semua amakna yang disajikan karena tertarik dengan rasanya yang enak. Ya itu memang di Grand Cordela Bandung, tapi dengan standarisasi makanan yang diterapkan, rasanya hal yang sama berlaku juga di Cordela Inn Palembang. 

Makan Enak di Grand Cordela, Bandung (Sumber: Dokpri)
Makan Enak di Grand Cordela, Bandung (Sumber: Dokpri)
Karyawan Yang Ramah

Karyawan di sini tuh ramah-ramah dan sigap membantu. Saat saya parkir di depan hotel dan kelihatan bejibun membawa banyak tas dan koper, petugasnya langsung sigap membantu. 

Resepsionis, karyawan resto maupun room service cepat tanggap ketika kami meminta bantuan. Bagi saya, hal seperti ini menjadi nilai lebih bagi pelayanan Sebuah hotel.

Sudut Instagramable

Ini juga sebenarnya relatif dan pasti berbeda di setiap hotel. Di Grand Cordela Bandung hampir semua sudut hotel punya spot yang instagramable. Mulai dari lobi, caf, resto dan kamarnya sendiri sangat menarik untuk dipotret dan diunggah di Instagram. 

Kalau mengintip dari website omega hotel management sih, Cordela Inn Palembang juga punya banyak spot instagramable deh. Tentu saja untuk membuktikannya, saya harus segera ke Palembang dan menginap di sana.

Sudut Asyik Untuk berfoto di Grand Cordela, Bandung (Sumber: Dokpri)
Sudut Asyik Untuk berfoto di Grand Cordela, Bandung (Sumber: Dokpri)
Sudut Instagramable di Phi Restaurant (Sumber: Dokpri)
Sudut Instagramable di Phi Restaurant (Sumber: Dokpri)
Pertanyaannya, kapan?

Untuk saat ini saya hanya berdoa pandemi covid-19 segera berlalu, biar saya bisa segera terbang ke Palembang dan menginap di Cordela Inn.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun