Mohon tunggu...
Ofi Sofyan Gumelar
Ofi Sofyan Gumelar Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Warga Kota | Penikmat dan rangkai Kata

Today Reader Tomorrow Leader

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Sehat Karena Informasi yang Tepat

29 Oktober 2017   15:59 Diperbarui: 9 November 2017   15:03 752
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Referensi Terpercaya Seputar Informasi Kesehatan (Sumber: Dokpri)

Semua orang tahu, sehat itu penting. Tak heran jika banyak orang yang aktif mencari informasi seputar kesehatan, baik itu soal pengobatan, fasilitas kesehatan, gaya hidup sehat maupun hal lainnya. Sayangnya di era banjir informasi ini, kita bisa tersesat pada informasi keliru yang justru malah membahayakan kesehatan kita. Adakah sumber informasi seputar kesehatan yang bisa dipercaya?

Estri (35) menyesal bukan kepalang. Niat ingin mencari cara alternatif penyembuhan penyakitnya berbuntut malapetaka. Bukannya kesembuhan yang didapat, yang ada malah sakitnya bertambah parah.

Estri adalah penyintas penyakit autoimun yang menyerang organ ginjalnya. Sudah lebih dari 9 tahun ia akrab dengan penyakit yang disebut sindrom nefritis ini. Kondisi yang mengharuskannya rutin mengkonsumsi jenis obat steroid dan beragam obat lainnya setiap hari dengan dosis tertentu.

Mencoba mencari metode alternatif untuk mendukung kesembuhannya, ia mencari informasi yang dapat mendukung niatnya. Suatu hari, lewat halaman facebooknya ia mendapati tautan dari seorang teman tentang diet pola makan sehat yang katanya akan cocok untuknya. Ia kemudian memutuskan untuk mencoba menerapkannya.

"Saya lupa nama dietnya, tapi intinya adalah mengurangi asupan nasi serta lauknya seminimal mungkin kemudian menggantinya dengan buah-buahan segar," Kata Estri mengenang soal diet yang dilakukannya beberapa tahun lalu tersebut.

Sayangnya, karena dilakukan tanpa konsultasi terlebih dahulu dengan dokter, selepas satu bulan menjalankan diet ini, kesehatannya drop. Badannya membengkak,  kencing tak lancar dan lemas seolah tanpa tenanga. Ini adalah tanda bahwa penyakitnya sedang parah-parahnya. Dari hasil tes laboratorium, semua parameter kimia yang menjadi indikator kondisi penyakitnya menunjukkan angka diatas ambang batas.

Pada akhirnya, tetap saja ia harus berobat ke dokter. Dokter menyatakan bahwa ia defisiensi nutrisi, yang justru sangat berbahaya bagi penyintas autoimun. Kondisi ini memicu kambuhnya sakit yang dideritanya. Karena sudah parah, dokter memvonis untuk menjalani rawat inap karena dianggap tidak akan cukup membantu jika hanya diobati dengan obat oral saja.

***

Sepertinya sepele, tapi fatal akibatnya. Mungkin begitulah hikmah yang bisa diambil dari cerita diatas. Hanya karena bersemangat mencari treatment terbaik untuk pengobatan penyakit, kemudian percaya begitu saja pada informasi perihal diet sehat tanpa memperhatikan kebenarannya, berakibat pada penyakit yang bertambah parah.

Cerita diatas terjadi pada orang terdekat saya. Estri adalah istri saya yang telah menjadi survivor penyakit autoimun sekian lama. Saya menyaksikan bagaimana semangatnya untuk memahami jenis penyakit yang tampaknya masih asing bagi orang awam seperti kami. Untuk lebih faham soal penyakitnya, ia banyak mencari informasi lewat internet.

Istri saya tak menyadari bahwa internet serupa rimba belantara. Banyak bahaya disana, ada banyak berita palsu beredar disana. Fakta menyebutkan bahwa berita hoaks paling banyak disebar di media sosial adalah informasi tentang kesehatan. Hasil penelitian Wina Armada dari PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) menyebut 27 persen berita hoaks terbanyak adalah tentang kesehatan, disusul oleh isu politik (22 persen), berita hiburan (15 persen) dan terakhir topik persaingan bisnis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun