TEMA "KESADARAN" SEBAGAI MEDAN UJI-SAINS VS MATERIALISM
Kadang sebuah pernyataan sering mengecoh kita-seolah itu pernyataan ilmiah padahal kalau dianalisa lebih merupakan asumsi ideologis
Contoh pernyataan ; "Kita belum tahu apa itu kesadaran" - Ini adalah sikap ilmiah sejati-kejujuran sains yang terbuka terhadap kemungkinan bahwa kesadaran mungkin belum sepenuhnya bisa dijelaskan oleh pendekatan ilmiah saat ini. Ia rendah hati secara epistemik, sesuai prinsip falsifiabilitas Popperian dan sikap ilmiah yang selalu mengakui keterbatasan metode.
Tapi ketika seseorang berkata, "Kesadaran hanyalah hasil kerja otak-jiwa itu tidak ada", kalimat itu sebenarnya tidak sedang menyatakan temuan ilmiah, melainkan lebih merupakan keyakinan metafisik dari suatu pandangan dunia materialistik.
Pernyataan "kesadaran hanya hasil kerja otak" adalah reduksi materialistik yang tujuannya untuk menolak adanya jiwa otonom-ini misi ideologis terselubung melalui sebuah pernyataan yang terkesan ilmiah
Sebab, tidak ada model ilmiah, hukum atau struktur ilmu fisika, atau algoritma matematika yang mampu menjelaskan bagaimana neuron-neuron otak "menghasilkan" pengalaman pribadi seperti cinta kasih sayang, keyakinan, harapan,kebahagiaan- makna hidup, atau bahkan rasa kagum terhadap keindahan-semua itu hanya bisa difahami dengan metode kesadaran diri-bukan melalui struktur penjelasan fisika-kimiawi
........
Sains adalah Metode - Bukan rumusan Ideologis
Sains adalah metode observasi, eksperimen, dan penalaran empiristik. Ia tidak membuat klaim metafisik. Ketika seorang ilmuwan menyimpulkan bahwa sesuatu "tidak ada" hanya karena belum bisa diamati, itu sudah melampaui domain sains dan masuk ke dalam dogma saintisme-yaitu keyakinan bahwa hanya sains yang bisa menjawab semua pertanyaan manusia tentang "ADA"
Padahal, sains hanya dapat mengobservasi fenomena-fenomena yang bisa diukur, diulang, dan dibuktikan secara objektif.
Pertanyaan tentang makna hidup, cinta, kehendak, nilai, atau keindahan-semua ini tidak termasuk dalam ranah observasi material, tetapi dialami secara personal melalui kesadaran.