Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Tema "kesadaran"-Sains vs materialism

12 Juni 2025   17:32 Diperbarui: 12 Juni 2025   17:32 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar ; Routledge

TEMA "KESADARAN" SEBAGAI MEDAN UJI-SAINS VS MATERIALISM

Kadang sebuah pernyataan sering mengecoh kita-seolah itu pernyataan ilmiah padahal kalau dianalisa lebih merupakan asumsi ideologis

Contoh pernyataan ; "Kita belum tahu apa itu kesadaran" - Ini adalah sikap ilmiah sejati-kejujuran sains yang terbuka terhadap kemungkinan bahwa kesadaran mungkin belum sepenuhnya bisa dijelaskan oleh pendekatan ilmiah saat ini. Ia rendah hati secara epistemik, sesuai prinsip falsifiabilitas Popperian dan sikap ilmiah yang selalu mengakui keterbatasan metode.

Tapi ketika seseorang berkata, "Kesadaran hanyalah hasil kerja otak-jiwa itu tidak ada", kalimat itu sebenarnya tidak sedang menyatakan temuan ilmiah, melainkan lebih merupakan keyakinan metafisik dari suatu pandangan dunia materialistik.

Pernyataan "kesadaran hanya hasil kerja otak" adalah reduksi materialistik yang tujuannya untuk menolak adanya jiwa otonom-ini misi ideologis terselubung melalui sebuah pernyataan yang terkesan ilmiah

Sebab, tidak ada model ilmiah, hukum atau struktur ilmu fisika, atau algoritma matematika yang mampu menjelaskan bagaimana neuron-neuron otak "menghasilkan" pengalaman pribadi seperti cinta kasih sayang, keyakinan, harapan,kebahagiaan- makna hidup, atau bahkan rasa kagum terhadap keindahan-semua itu hanya bisa difahami dengan metode kesadaran diri-bukan melalui struktur penjelasan fisika-kimiawi

........

Sains adalah Metode - Bukan rumusan Ideologis

Sains adalah metode observasi, eksperimen, dan penalaran empiristik. Ia tidak membuat klaim metafisik. Ketika seorang ilmuwan menyimpulkan bahwa sesuatu "tidak ada" hanya karena belum bisa diamati, itu sudah melampaui domain sains dan masuk ke dalam dogma saintisme-yaitu keyakinan bahwa hanya sains yang bisa menjawab semua pertanyaan manusia tentang "ADA"

Padahal, sains hanya dapat mengobservasi fenomena-fenomena yang bisa diukur, diulang, dan dibuktikan secara objektif.
Pertanyaan tentang makna hidup, cinta, kehendak, nilai, atau keindahan-semua ini tidak termasuk dalam ranah observasi material, tetapi dialami secara personal melalui kesadaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun