ANTARA BENAR DAN KEBENARAN
Apa beda antara "benar" dengan "Kebenaran" ?
Kalau sekedar "benar" itu bisa terkait dengan apa yang kita lihat atau kita rasa atau rumus yang kita hafal.Contoh ; benar bahwa bulan bersinar di malam hari,benar bahwa penghinaan menimbulkan rasa sakit hati,Benar bahwa 5x5 = 25.Dan dalam kehidupan kita menangkap beragam benar itu secara acak-tanpa membentuk struktur tertentu
Tapi yang disebut "Kebenaran" (dengan K besar) adalah suatu yang pemahamannya bersifat struktural- Didalamnya mengandung struktur tersendiri yang akal pikiran kita dapat memahaminya, Misal ada konstruksi sebab-akibat didalamnya- Sesuatu difahami sebagai Kebenaran misal karena sebab akibat dibelakangnya telah dapat kita fahami
Maka untuk faham Kebenaran orang tidak cukup memiliki mata atau perasaan atau kemampuan menghafal beragam rumusan tapi mesti memiliki akal pikiran yang sehat yang misal bisa membaca konstruksi sebab akibat dari sesuatu
Kebenaran pun memerlukan hati nurani karena hati nurani ini punya kemampuan menghayati dan mendalami apa apa yang tidak tertangkap langsung oleh dunia indera,Bahkan yang akal sudah sulit memahaminya.Bahkan essensi terdalam dari Kebenaran maka hati nurani lah yang menangkapnya.Dari lubuk hati nurani bisa muncul pengertian yang melampaui kapasitas indera dan akal manusia yang memang sangat terbatas.Orang dengan hati nurani yang peka punya bakat mudah menangkap kebenaran walau misal masih secara intuitif
Ciri orang yang memiliki akal sehat adalah bisa berpikir secara tertata-terstruktur- sistematis tidak dikomando rasa nafsu-bisa menimang mana benar-mana salah,mana baik dan buruk.Sedang orang yang nuraninya hidup biasanya punya rasa cinta mendalam pada kebenaran dan kebaikan-hal benar dan baik serta benci mendalam kepada beragam bentuk kebatilan,kejahatan dan keburukan.Itu adalah karakter orang yang punya potensi mudah menangkap dan faham apa itu Kebenaran
Maka orang yang akal nya tidak sehat serta nurani nya mati biasanya sulit untuk faham apa itu kebenaran,Orang seperti ini contohnya misal yang melulu meminta minta bukti empirik atas segala suatu,seolah itulah kebenaran yang utama dan substansial.
Padahal salah satu ujian (untuk memahami) kebenaran adalah ketika kita berhadapan dengan beragam persoalan yang input indera kita sudah tidak bisa menangkap atau menyelesaikannya sehingga akal serta hati nurani harus dikedepankan untuk menyikapinya
Contoh persoalan Kebenaran misal konsep-persoalan keadilan.Keadilan bukan suatu yang dapat dilihat secara langsung oleh mata telanjang,Tapi ia dapat difahami apabila cara berpikir akal kita sehat dan nurani kita hidup karena dibalik persoalan keadilan itu ada sebab akibat yang dapat kita telusuri dan fahami