BAGAIMANA MEMBUKTIKAN YANG MAHA TAK TERBATAS TIDAK ADA ?
Banyak orang yang menyatakan Tuhan tidak ada,Ketika saya tanya ; Tuhan yang mana yang anda simpulkan tidak ada itu ia menjawab "semuanya".
Padahal kalau yg ia maksud adalah patung yang disembah ya saya bisa bantah bahwa ia salah karena tuhan patung jelas dapat diamati.Kaum pagan zaman dulu membuat tuhan yang bisa dilihat mata dari tanah liat atau batu yang di ukir,mereka menolak Tuhan yg tak nampak yang diseru para nabi
Tapi kalau yang ia maksud itu adalah Tuhan para nabi maka simpulan "tidak ada" tersebut mesti dipertanyakan struktur argumentasi nya.Karena Tuhan para nabi itu memiliki definisi yang jelas tercantum dalam kitabnya yaitu ; bukan wujud fisik-materi dan maha tak terbatas-bukan wujud yang memiliki batasan sebagaimana batasan yang melekat pada materi
MASALAH ; Bagaimana membuktikan yang maha tak terbatas itu ada maupun tidak ada ? Karena burden of proof harusnya berlaku pada 2 fihak ; yang meyakini ada maupun yang tidak meyakini ada
Nah karena definisi Tuhan adalah seperti itu maka para penganut agama wahyu biasa membuktikan keberadaan Tuhan bukan dengan cara atau metode empiris ala sains-karena itu mustahil-berlawanan dengan definisinya,Tapi menggunakan metode logika semisal umumnya yang ada dalam ilmu teologi + bantuan bukti eksistensi di dunia nyata semisal bukti adanya para utusan yang di back dengan mukjizat yang mustahil dibuat manusia serta kitab yang memberi tuntunan serta bukti yang dapat diperoleh melalui pengalaman individu
Tapi diatas argument logic dan bukti eksistensi tadi beberapa orang terus menerus menuntut pembuktian empiris mengikuti model sains.Hingga yang mesti dipertanyakan adalah ; Apakah relevan terus minta pembuktian empirik terhadap entitas yang bukan fisik-bukan materi serta maha tak terbatas ?
Kalau pun ketidak bisa dibuktikan secara empirik itu melahirkan simpulan "Tuhan tidak ada" maka itu beresiko melahirkan pertanyaan ; BAGAIMANA MENYIMPULKAN YANG BUKAN FISIK-BUKAN MATERI-MAHA TAK TERBATAS ITU SEBAGAI TIDAK ADA ? Adakah argument terstruktur untuk itu .. Masih bisakah dengan mengatas namakan sains ? Atau sains menolak dijadikan sandaran untuk menyatakan ada maupun tidak adanya ?
Seperti kita tahu dalam sains (barat) menyimpulkan ada atau tidak adanya sesuatu itu tak bisa berdasar kepercayaan semata bahkan logika se baik apapun yang disusun itu tetap tidak akan diterima karena acuan sains (barat) adalah prinsip empirisme-bukan rasionalisme (kemasuk akal an)
Nah sains biasa menyimpulkan ada atau tak ada nya sesuatu tentu saja dengan metode observasi empiris,Tapi metode tsb terbatas yaitu berlaku hanya terhadap wujud yang bersifat fisik-materi atau element yang terikat secara mekanis dengan hukum fisika dunia fisik.