Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Menyoal Ada, Perlukah "Ada" Itu Di-verbal-kan?

27 September 2021   07:15 Diperbarui: 27 September 2021   09:13 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

(Dari cuplikan video-bukan video utuhnya) Ketika KH Agil siradj bertanya pada publik pendengarnya ; "apakah Tuhan ada?" ..dengan spontan serentak mereka menjawab; "Adaaa .." lalu KH SAS menyela "mana ayat qur an yang menyatakan Tuhan itu ada?" .. maka mungkin sebagian publik terkesiap,kaget atau bingung dengan pertanyaannya ... setelah itu beliau beretorika tentang Ada yg mungkin makin bikin orang makin bingung

(Bagaimana narasi sebenarnya yang seutuhnya ada di video utuhnya silahkan diamati.dan artikel ini bukan bentuk menghakimi karena hanya ingin mewacanakan satu cuplikan narasi video)

Lebih membingungkan lagi ketika para netizen- komentator medsos membawa persoalan ini ke ranah yg berbeda beda,ada yg ke ranah filsafat,ilmu kalam,tasauf dan mungkin bakal lebih rumit lagi andai kalau dibawa misal ke ranah quantum padahal KH SAS mungkin sedang tidak membahas ontologi atau hakikat Ada

Pertanyaannya ; apakah kita harus ikutan bingung ?

Sebenarnya tidak perlu sih,bila kita faham akar permasalahannya.Untuk tidak bingung, saya buat dulu sebuah analogi; seorang guru yang berdiri didepan kelas beliau tidak perlu menyatakan "anak anak ini saya Ada" mengapa ..karena anak anak sudah tahu bahwa pak guru Ada,untuk apa misal mempermasalahkan hal yg tidak perlu bagi anak anak itu.

Coba kalau pak guru bikin pertanyaan ; "anak anak apakah pak guru Adaa?"..
anak anak ;"Adaaa"..
pak guru ;"kapan pak guru bilang Ada ..?"
anak anak ; ???? ...

Pun demikian Al Qur an sebenarnya tak perlu menyatakan "Tuhan Ada" karena itu tidak perlu,mengapa .. karena tanda tanda keberadaan Tuhan sudah ada dengan sendirinya.orang yg punya nalar sudah akan faham bahwa mustahil yang tidak ada bisa menurunkan wahyu,bisa memberi perintah,bisa mengadili amal perbuatan manusia kelak dlsb.dengan kata lain,mustahil yang tidak ada bisa bereksistensi seperti yang digambarkan Al qur an

Jadi ini sebenarnya soal mudah,bukan soal rumit tapi bisa di bikin rumit oleh komentator atau netizen sendiri seolah ini menyangkut persoalan ADA sehingga banyak yang lalu misal mempermasalahkan apa itu Ada dari berbagai persfective yang berbeda beda

Artinya,untuk menjawab persoalan sederhana pakailah logika sederhana,kecuali persoalan yg lebih rumit maka kita harus pake argument logika yang mungkin sedikit lebih rumit

Nah kalau bicara ayat qur an yang berbicara tentang Ada nya Tuhan maka surat al ikhlas sebenarnya cukup mewakili, mengapa ...karena atribut "ahad" hanya bisa disematkan pada yang Ada.sebagaimana kita di dunia nyata menyebut "satu" itu hanya pada benda atau entitas atau obyek yang ada,yang tidak ada tidak akan kita labeli dengan angka "satu"

Jadi Ada itu sebenarnya kadang tak perlu selalu dinyatakan atau diverbalkan atau diretorika kan,cukup diketahui (level inderawi),difahami (level akali) atau diyakini (level kalbu).karena yang disebut Ada itu dibicarakan atau tidak dibicarakan,dipermasalahkan atau tidak hakikatnya ia tetap Ada hanya bagaimana manusia  bisa menangkap nya itu permasalahannya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun