Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Sainstisme sebagai Tahayul Sains

25 Juni 2021   07:21 Diperbarui: 25 Juni 2021   08:28 450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Images : Qureta.com

Perdebatan sengit teis dan ateis di group group diskusi memunculkan sebuah benang merah tersendiri yang menarik untuk dikaji yaitu "sains yang selalu dibenturkan dengan agama" dan para pelaku nya adalah orang orang ateis di group diskusi yang dengan sengit melawan argumentasi kaum beragama.mereka sudah terbiasa merasa seolah sains ada di fihak mereka dan mereka terbiasa menentang keras sains yang digunakan untuk menafsir agama.mereka terbiasa memainkan trik memonopoli ilmu pengetahuan sehingga kaum beragama berupaya diposisikan pada posisi seolah tidak berdiri diatas landasan ilmu pengetahuan

Padahal substansi sains sendiri sebenarnya "netral" tanpa keberfihakan metafisis atau filosofis ke fihak manapun,mengapa ? Karena intinya sains hanyalah ilmu dunia fisik-materi yang orientasinya adalah mengungkap kebenaran empirik-bukan memperdebatkan persoalan metafisis.sedang perdebatan teis-ateis intinya adalah perdebatan metafisis
.................

Sains dengan sainstisme memang berbeda tapi beberapa orang yang tidak faham sering memparalelkannya

Persamaannya adalah seperti agama dengan tahayul serta mistisme,beberapa orang sering menarik garis lurus seolah paralel padahal berbeda.agama itu dari Tuhan sumbernya wahyu sedang tahayul,mistisme termasuk kedalamnya praktek paranormal,okultisme dlsb. itu semata kreatifitas manusia yang sering mengatasnamakan atau mendompleng agama atau memakai simbol serta atribut keagamaan

Demikian pula perbedaan sains dengan saintisme. mengacu pada prinsip dan metode nya sains itu murni ilmu material dan hanya fokus terhadap kebenaran empirik dan substansinya tidak bermain di wilayah filosofistik.sains masuk ke wilayah filosofistik biasanya ketika sudut pandang sudut pandang manusia mulai bermain dan kita tahu sudut pandang manusia itu bukan semacam ilmu pasti atau rumus fisika sebab itu sudut pandang manusia atas satu fenomena sainstifik bisa beragam.

Contoh sudut pandang filosofistik misal ketika Einstein berkata "kenyataan adalah ilusi meskipun berlangsung terus menerus".dan ranah quantum adalah contoh ranah sains yang paling sering memunculkan pandangan pandangan filosofistik dan itu belum tentu empiris atau paralel dengan fakta sebab hanya sekedar sudut pandang manusiawi

Tapi eksistensi saintisme muncul dari balik sains.persis seperti tahayul muncul dari balik agama.bila sains digambarkan telanjang maka saintisme ibarat jubah yang berupaya menyelimutinya.saintisme menarik sains ke wilayah filosofistik atau memainkan filosofi filosofi manusia diatas sains.filosofi utamanya misal adalah menempatkan sains sebagai "satu satunya ilmu pengetahuan", menyingkirkan eksistensi ilmu pengetahuan metafisis yang digumuli dalam filsafat dan agama.dan ujungnya adalah prinsip menempatkan kebenaran sainstifik sebagai satu satunya bentuk kebenaran padahal itu hanya salah satu bentuk kebenaran karena ada bentuk kebenaran lain selain bentuk kebenaran yang dapat dialami dunia inderawi

Maka bila ada praktek "monopoli ilmu pengetahuan" yang menggaungkan semboyan atau menganggap "semua harus berdasar sains" termasuk persoalan metafisika yang digumuli agama dan filsafat maka ketahuilah bahwa itu tahayul filosofistik yang sedang bermain diranah sains

Sainstisme itulah yang menjerumuskan sains sehingga ada istilah "pseudosains". istilah itu muncul diantaranya karena sains dipaksa masuk ke ranah yang sudah bukan kewenangannya atau ke ranah yang sebenarnya lebih merupakan basis agama atau filsafat.ini bisa terjadi karena prinsip diatas itu tadi yang menganggap sains harus bisa menjelaskan segalanya termasuk persoalan yang biasa digumuli oleh agama serta filsafat

Intinya saintisme dimainkan bukan oleh para teknolog,kosmolog,fisikawan dlsb.atau para saintis sejati tapi semata oleh para pemuja sains utamanya untuk kepentingan ideologis melawan eksistensi agama atau untuk kepentingan membenturkan agama dengan sains

Maka tidak heran kalau dalam group group debat sainstisme itu ibarat kartu As yang sering dimainkan oleh kaum ateis dalam rangka melawan seteru mereka para teis.tapi teis yang cerdas bisa memecah kekuatan lawannya dengan membedakan apa itu sains dan apa itu sainstisme yang substansinya adalah tentu sudah berlainan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun