Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Melepaskan Kebenaran dari Manusia, Cara Menelanjangi Foucault

14 Desember 2019   09:13 Diperbarui: 14 Desember 2019   11:27 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Images : merdeka.com

Analoginya, mudah memahami makna 'fiksi' kalau kita semua berpegang pada satu kamus yang sama yang difahami dan disepakati semua orang,tapi kala kata itu bermain dalam kepala seorang Rocky gerung maka kita seperti menjadi lebih rumit memahaminya karena telah masuk ke tafsir individu dan biasanya akan ditanggapi oleh tafsir tafsir lain yang berbeda

Tetapi anomali dari pandangan Foucault terjadi sebenarnya dalam sejarah itu sendiri. dalam sejarah kita melihat sebagai contoh orang orang yang rela berkorban demi menegakkan kebenaran Ilahi.mereka rela dipenjara,kehilangan kekuasaan demi kebenaran yang mereka perjuangkan. jadi tidak selalu kebenaran merupakan ekpressi dari kehendak untuk berkuasa karena di dunia ini ada banyak orang yang tulus hati menegakkan kebenaran walau ber efek penderitaan bagi mereka

Dan artinya, karena kebenaran versi Foucault bersifat relatif seperti juga pandangannya terhadap kebenaran yang menurutnya tidak ada yang mutlak maka Foucault harus rela kalau konsepsi konsepsinya diruntuhkan oleh argumentasi yang berlawanan. menganggap fikiran Foucault 'selalu benar' berlawanan dengan kepercayaan nya sendiri terhadap kebenaran

Karena banyak orang yang tidak percaya adanya kebenaran yang bersifat mutlak tapi anehnya ketika konsepsinya dikritik ia seolah tak menerima dan dengan berbagai cara mempertahankan pendapat atau pandangannya,memperlakukannya sebagai suatu yang seolah bersifat mutlak

Maka melihat konsep Foucault dari berbagai sisi lain untuk menemukan kesalahan kesalahan dari pandangannya adalah suatu keniscayaan agar pandangannya itu tidak dipandang sebagai suatu kebenaran mutlak

Termasuk hal pertama yang harus kita lakukan kala bersua pandangan humanistik seperti Focault adalah, memisahkan kebenaran dari manusia,meletakkannya diluar manusia,mengembalikannya pada Tuhan sang pemilik sejatinya.agar hakikat kebenaran yang sesungguhnnya dapat diketahui dan difahami yaitu bersifat mutlak semutlak hukum kehidupan pasti

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun