Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Batas Kekuatan Pikiran Manusia dan Karyanya

19 Juni 2019   07:37 Diperbarui: 19 Juni 2019   12:51 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Images : techno.okezone.com

Menjadi sebuah dilema yang cukup pelik memang ketika sebagian orang berpandangan bahwa fikiran manusia itu tak boleh dibatasi karena manusia dapat menggapai hal hal yang dahulu dianggap tidak mungkin,yang dahulu dianggap takhayul-dongeng.artinya fikiran harus diperluas se jauh mungkin bahkan melampaui wilayah kenyataan karena fikiran manusia dapat menggapai hal hal yang dahulu bahkan saat ini dianggap sebagai suatu yang tidak mungkin itu !

Lalu diungkapkanlah sejumlah contoh real bahwa bisa menginjak bulan adalah suatu yang di zaman dahulu dianggap sebagai angan angan,bisa berbicara dengan seseorang yang masing masing berada pada jarak saling berjauhan dahulu dianggap sebagai tahayul,bisa menaiki kendaraan yang bisa terbang diudara dahulu dianggap sebagai suatu yang tidak mungkin dan teramat banyak lagi contoh lain,hal yang dahulu dianggap mustahil tetapi saat ini telah menjadi sebuah realitas nyata

Dengan kata lain,teknologi mengantar manusia pada hal hal yang dahulu dianggap tidak mungkin,mimpi, tahayul, dongeng, angan angan

Lalu selain pengembangan teknologi sebagai pengejawantahan lain,marak pula para motivator pengembang kekuatan alam fikiran yang intinya memandang bahwa ada kekuatan maha dahsyat yang tersembunyi dibalik fikiran manusia yang dapat manusia kembangkan sedemikian rupa. mereka ingin merekayasa kekuatan alam fikiran manusia seperti saintis merekayasa materi menjadi kekuatan bom atom!.dianggapnya kekuatan alam fikiran manusia dapat mewujudkan hal hal yang semula dianggap tidak mungkin itu

Sedang di sisi lain ada yang berpandangan bahwa fikiran manusia itu tetap harus dibatasi karena mustahil bisa menembus hal hal yang menurut hukum alam tak akan pernah bisa dilampaui oleh manusia 

Lalu di ungkapkanlah sejumlah contoh, misal dibuatnya robot berbasis AI-artifical intelegence-kecerdasan buatan,maka secanggih apapun robot AI dapat dibuat mustahil bisa menyaingi atau melampaui sang pembuatnya sendiri yaitu manusia karena manusia itu terbuat dari ruh yang membuatnya memiliki sifat sifat personal  sedang sampai kapanpun  mustahil manusia bisa menciptakan ruh bagi robot ciptaannya karena hanya Tuhan yang bisa menciptakan ruh.ini yang membuat robot AI mustahil bisa memiliki karakter personal seperti manusia yang bisa memiliki hasrat-kehendak-tujuan-cita cita-cinta-kasih sayang dlsb. yang semua bersifat personal

Lalu sampai kapanpun mustahil manusia bisa menciptakan teknologi yang misal membuat manusia bisa kembali ke tubuh masa muda atau menjadi tak akan pernah bisa mati karena hukum alam yang telah didesain Tuhan menetapkan bahwa yang muda akan berjalan menuju tua dan yang hidup akan menghadapi mati

Atau, mustahil manusia bisa menciptakan teknologi yang membuat orang mati bisa dihidupkan kembali karena hukum kehidupan pasti yang dibuat Tuhan menetapkan bahwa orang yang telah mati tak bisa kembali balik lagi hidup didunia

Atau mustahil manusia bisa menciptakan mesin waktu yang bisa membuat manusia bisa berkelana ke masa silam karena hukum alam yang mengkonsep waktu menetapkan bahwa sang waktu hanya bergerak kedepan dan tak akan pernah bisa digerakkan kembali ke belakang

Atau mustahil manusia bisa membuat teknologi yang bisa membuat manusia bisa mengetahui keseluruhan alam fikiran seseorang hingga ke yang tersembunyi di kedalaman batiniahnya karena hanya Tuhan yang bisa mengetahui seluruh fikiran manusia bahkan hingga ke yang tersembunyi di kedalaman

Nah, dengan mendalami seluruh fakta yang dapat saya fahami dan saya yakini kebenarannya,terus terang saya memilih memposisikan diri berada di tengah tengah diantara kedua pandangan yang berada pada dua kutub berbeda ini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun