Mohon tunggu...
M. ERIK IBRAHIM
M. ERIK IBRAHIM Mohon Tunggu... Mahasiswa - 🏆💪 Berakit-rakit dahulu, berenang-renang Ketepian, Bersungguh-sungguh dahulu, Mendulang Kemenangan Kemudian kemenangan🏆💪
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

🌩☀TerBentur---Terbentur----TERBENTUK☀🌩

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Satu Rasa Muara Pinta

29 Oktober 2022   06:51 Diperbarui: 29 Oktober 2022   06:55 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar by review. Buka lapak. Com oleh Wahyu Kurniawan. Sebuah sepeda yang menepi dikala hujan melanda. ( 29 / 10 / 2022 ) 

Melangkah sejauh mungkin sembari mengingat ingat kembali sebelum menyudahi

Saat isak tangis ku bungkam dengan rintik-rintik gerimis hujan. Terbayang angin dingin yang menembus kulit tangan

Aku saat itu tertunduk dengan tubuh merengkuh meskipun dalam keramaian

Sejenak melihat atap atap rumah terguyur air hujan. Teduh rasanya

Sejenak melihat burung kembali ketempat peraduannya. Pertanda hujan semakin menerjang

Akupun begitu, 

Pulang kerumah singgah dengan atap atap memekakkan telinga dikala hujan

Namun saat itu, serbuk syukur menebar dan menjajaki sela sela rumah. Alhamdulillah

Hujan reda,... Iya... Hampir reda.... 

Kulihat sejenak jam dinding yang terpaku. Memanfaatkan waktu menyusuri jalan jalan sepi yang terbasahi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun