Mohon tunggu...
Ufqil mubin
Ufqil mubin Mohon Tunggu... Jurnalis - Rumah Aspirasi

Setiap orang adalah guru

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mengapa Kita Memilih Jokowi-Ma'ruf atau Prabowo-Sandi?

3 Desember 2018   15:23 Diperbarui: 3 Desember 2018   15:25 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Selama beberapa bulan ke depan, tensi persaingan pemilu 2019 diprediksi akan semakin meningkat. Polarisasi antara dua kubu pendukung Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandi semakin menguat. Penyebabnya karena kedua belah pihak memerlukan kekuatan pengaruh dan dukungan yang tinggi menjelang pemilihan serentak yang dilaksanakan pada 17 April mendatang. 

Tidak ada orang yang dapat memastikan calon yang akan memenangkan persaingan memperebutkan kursi presiden dan wakil presiden untuk periode 2019-2024. 

Survei dari beragam lembaga itu hanya memuat prediksi berdasarkan data yang diolah sedemikian rupa. Di dalamnya ada potensi yang berubah-ubah. Ada margin of error. 

Atau kemungkinan tsunati politik. Jadi survei itu bukan hasil pasti. Hanya rujukan yang hasilnya bisa benar atau salah. Pun demikian, calon yang menang hanya dapat dipastikan setelah perhitungan resmi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Perhatian saya tertuju pada banyak ujaran-ujaran kebencian yang saling menyudutkan antara satu dengan yang lain. Seolah-olah setiap kelompok merasa paling benar atas argumentasi yang dilontarkannya. 

Pada bagian tertentu, penghormatan terhadap calon presiden atau wakil presiden, seakan-akan telah melampui nilai-nilai kemanusiaan Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandi. Satu pihak memuji setinggi langit. Lainnya, memojokkan dan menjatuhkan. Hanya sebagian orang yang dapat berpandangan moderat dan adil dalam memberikan dukungan.

Dalam pemilu mendatang, kita hanya akan diberikan tiga pilihan: Pertama, memilih pasangan calon nomor urut 01, Jokowi-Ma'ruf. Kedua, melabuhkan pilihan pada Prabowo-Sandi. Ketiga, golongan putih (golput) atau tidak memberikan pilihan. 

Setiap pilihan akan menimbulkan konsekuensi tersendiri. Di era demokrasi ini, tidak ada satu orang pun yang dapat memaksa seseorang untuk memilih salah satunya.

Pertanyaan dasarnya, mengapa kita menjatuhkan pilihan pada pasanga calon nomor 01, nomor urut 02, atau golput? Keputusan yang kita ambil, pasti berdasarkan potongan informasi yang telah kita kumpulkan. 

Selebihnya karena kepentingan pribadi dan kelompok yang terpenuhi lewat dukungan itu. Orang yang memilih atas dasar maslahat, kepentingan besar bangsa ini, dan masa depan Indonesia, tentu saja dapat dihitung dengan jari.

Pada sebagian besar pemilih yang jumlahnya lebih dari 185 juta itu, keputusan memilih calon tertentu ditentukan oleh potongan informasi yang telah dikumpulkan dari sumber-sumber tertentu. Seringkali informasi itu diterima dari orang-orang terdekat atau media massa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun