Rabu (03/05), bertempat di aula kampus Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) gedung E lantai 3, Himpunan Mahasiswa Akuntansi (HMA) menggelar talkshow interaktif bertema “Design Your Future, Discover Your Passion”. Dengan tema tersebut diharapkan mahasiswa akuntansi mempersiapkan diri untuk terjun di bidang jasa akuntansi setelah lulus kuliah nanti.
Hadir dalam talkshow tersebut dua pemateri yang mumpuni di bidangnya Triyanto, Ak.,MM.,M.H.,CA,CPA selaku Kasubbid Kepatuhan Penilai, Aktuaris, dan Profesi Keuangan Lainnya di Pusat Pembinaan Profesi Keuangan Kemenkeu dan Suhartono, Ak., MPA.,CA.,CPA Ketua Dewan Sertifikasi Ikatan Akuntan Publik Indonesia (IAPI). Kecuali praktik Akuntan Publik yang masih tertutup, potensi market jasa akuntansi di Indonesia masih sangat besar. Seperti yang kita ketahui, jumlah akuntan di Indonesia relatif lebih kecil dibandingkan Singapura dan Malaysia, Thailand dan Philipina. Menurut PPPK, per 25 April 2017 jumlah Kantor Akuntan Publik (KAP) di Indonesia hanya 407 dengan 1.239 Akuntan Publik (AP). “Kekosongan tersebut jangan sampai lepas ke tenaga kerja asing, mengingat saat ini MEA sudah dibuka dan profesi akuntan termasuk ke dalam 8 profesi yang bersaing di MEA,” jelas Triyanto. Persaingan diperketat lagi dengan kemungkinan adanya akuntan dari lulusan non akuntansi yang mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) dan mengikuti uji profesi.
Suhartono mengamini kemunculan peluang besar tersebut. Tidak hanya bekerja sebagai seorang akuntan, lulusan S1 akuntansi juga bisa membuka Kantor Jasa Akuntan (KJA) sendiri dengan mengikuti beberapa ujian dan memenuhi kelengkapan syarat. “Akuntan beregister dapat membuka KJA untuk memberikan jasa non-asuransi atau professional accountant in business, akuntan pendidik dan akuntan sektor publik.
PELUANG KERJA : Triyanto wakil dari Kemenkeu RI (berdiri) sedang memberikan paparan bahwa banyak peluang kerja sekaligus tantangan kerja untuk para lulusan akuntansi, di depan mahasiswa Akuntansi kemarin (3/5). Foto : Meyta Adelianah.
