Mohon tunggu...
Udin Mesa
Udin Mesa Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ketika Sihar Sitorus Menguji Tesa Edy Rahmayadi

14 Maret 2018   11:57 Diperbarui: 14 Maret 2018   12:06 642
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagi siapapun yang mengikuti perkembangan sepakbola nasional maupun internasional pasti setuju. Aroma sepakbola terlalu menyengat di pemilihan gubernur Sumatera Utara tahun ini.

Sampai-sampai tidak susah untuk mencari sumber baunya. Sebab, ada dua nama yang kerap kita dengar di PSSI kini terlibat langsung dalam pertarungan Pilgubsu 2018 yaitu Sihar Sitorus dan Edy Rahmayadi.

Sihar Sitorus adalah mantan ketua umum PSMS, Pemilik Klub Pro-Duta dan mantan anggota Komite Eksekutif PSSI yang kini menjadi calon wakil gubernur Sumut Mendampingi Djarot Saiful Hidayat. Sementara Edy Rahmayadi merupakan  ketua umum PSSI yang saat ini sedang cuti demi kontestasi Pilgubsu.

Secara paradigma, Sihar dan Edy berdiri pada garis yang bertentangan soal sepakbola profesional. Sihar yang berlatar belakang pengusaha sepaham dengan defenisi"pesepakbola profesional" yang secara harfiah berarti orang yang penghasilan utamanya berasal dari bermain sepakbola yang tidak dibatasi oleh apapun secara ruang lingkup lokal, nasional maupun internasional.

Sementara, Edy memiliki latar belakang militer melihat sepakbola profesional tidak soal penghasilan seorang pemain tapi juga soal jiwa nasionalisme pemain tersebut.

Berikut bagaimana Tesa (Pernyataan) Edy terkait pemain Indonesia yang berkarir di luar negeri (Malaysia)....

"Kalau mata duitan, ya repot juga kita. Enggak ada jiwa nasionalisme. Nanti akan saya kumpulkan segera"kata Edy dalam sebuah kutipan wawancara ketika pemain Indonesia Evan Dimas Darmono dan Ilham Udin Armaiyn bermain untuk klub Malaysia Selangor FA. (6/12/2018)

 "Tolonglah di 2018, pemain sepak bola jangan ke luar negeri. Kita bela bangsa ini. Masa saya yang harus main? Saya bilang sama Evan (Evan Dimas), kamu itu kapten, masa ke luar negeri. Di mana nilai kebangsaanmu?" Sambung Edy di wawancara berikutnya (23/1/2018)

Lebih lanjut, Edy juga  membandingkan soal gaji Evan Dimas 100 juta perbulan di Selangor FA dan gajinya sebagai Pangkostrad 30 juta.

Jika kita mengikuti perkembangan sepakbola dalam kontrak pemain, gaji dan proses transfer pemain dilakukan baru kali ini kita menyaksikan ada pernyataan dari petinggi federasi (PSSI) yang mempermasalahkan kepindahan pemain ke luar negeri.

Bahkan lebih lanjut, gaji tertinggi seorang presiden di dunia saat ini dipegang oleh Presiden Singapura dengan gaji USD 1,7 juta atau setara dengan Rp 22 miliar pertahun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun