Mohon tunggu...
Bujang
Bujang Mohon Tunggu... Editor - Melihat Dari Sudut Pandang Lain

Penulis Sejati

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Survei Poltracking Mulyadi Menang Pilgub Sumbar, Tim Lawan Kebakaran Jenggot

4 November 2020   20:02 Diperbarui: 4 November 2020   20:18 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Facebook Ir. Mulyadi 

Tulisan Ari Lesmana  yang berjudul Pollster Rangkap Jadi Konsultan, Poltracking Gadaikan Integritas Demi Mulyadi?. Jika kita baca tulisan ini dari paragraf ke paragraf, Ari sepertinya sedang membangun argumentasi untuk tidak percaya dengan lembaga survei. Potensi kalahnya calon yang didukungnya dalam Pilgub Sumbar menurut data survei tidak hanya dari Poltracking saja. Seluruh lembaga survei terpercaya menyatakan Mulyadi menang di Pilgub Sumatera Barat.

Sekali lagi. Perlu dipertanyakan data yang Ari gunakan kalau Mulyadi-Ali Mukhni tidak menang di Pilgub Sumbar 2020. Ari tentu belum tahu, kalau Poltracking adalah lembaga survei yang terdaftar di Perkumpulan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi)  dan  surat-surat-nya lengkap. Jika, Ari Lesmana merujuk lembaga konsultan ABC dan Sumatera Barat Leadership Forum (SBLF), tentu Ari perlu melihat kredebilitas lembaga tersebut, apakah terdaftar di Persepi atau tidak?.

Ari perlu mencerdaskan publik dulu sebelum menjelaskan tentang hasil survei lembaga lain. Kalau di Indonesia ada lembaga yang terdaftar dan ada lembaga yang ilegal. Ari mungkin keliru dan terburu-buru. Demi menyenangkan klain, Ari gegabah dengan menyalahkan lembaga lain demi membenarkan pendapat peneliti dari konsultan abal-abal yang dirujuknya.

Ari harus mencerdaskan publik dengan data yang ilmiah. Jika Ari punya data berbeda, seharusnya fokus dengan membantah secara ilmiah. Melakukan kritik terhadap hasil lembaga orang lain dengan pendapat pribadi, tanpa membandingkan data. Ari seperti memaksakan diri sebagai konsultan, padahal kenyataan hanya Tim Sukses salah satu calon, yang inginnya hanya sukses saja padahal calon sudah kalah.

Ari dan dua lembaga itu sepertinya sedang melakukan Panjat Sosial (Pansos) terhadap lembaga nasional dengan meragukan kredibilitas Poltracking agar lembaganya dianggab hebat, karena bisa bersaing dengan lembaga konsultan nasional ternama. Pansos yang dilakukan dua lembaga tersebut tidak elok dalam dunia politik, pansos dengan mencari-cari kejelekan lembaga lain. Poltracking tentu mempertaruhkan kredibilitasnya ketika menyatakan pendapat dan merilis hasil survei. Lembaga nasional ini tentu sudah melakukan  riset dan "monitoring" yang ketat dari setiap hasil yang dikeluarkannya.

Kemenangan Mulyadi-Ali Mukhni 

Poltracking Indonesia merilis survei elektabilitas pasangan calon gubernur dan wakil gubernur di Pilkada Sumbar 2020. Hasilnya, pasangan calon yang diusung Partai Demokrat dan PAN Mulyadi-Ali Mukhni unggul, dengan elektablitas 49,5 persen. Urutan kedua pasangan calon Nasrul Abit-Indra Catri dengan 21,3 persen. Kemudian Mahyeldi-Audy Joinaldy 17,1 persen dan Fakhrizal-Genius Umar (6,2) persen (3/10).

Menang telaknya Mulyadi-Ali Mukhni bukan lagi kejutan yang hasilnya perlu diperdebatkan. Dari empat pasang calon gubernur dan wakil gubernur, Mulyadi-Ali Mukhni kandidat yang punya rekam kinerja yang jelas. Terpilihnya Mulyadi sebagai anggota DPR-RI dengan suara terbanyak di pileg 2014 dan 2019, bukti kalau Mulyadi bekerja dan membawa perubahan untuk Sumatera Barat dengan posisinya sebagai legislator. Begitu juga dengan Ali Mukhni, lima belas tahun menjadi bupati dan wakil bupati Padang Pariaman. Pembangunan di Padang Pariaman meningkat tajam.

Mulyadi berhasil membawa anggaran dari pusat ke daerah untuk pembangunan kelok sembilan, jalan, jembatan, dan lainnya. Begitu juga dengan Ali Mukhni, berhasil membangun Tarok City, stadion Sumatera Barat, dan lainnya. Selama menjabat, Mulyadi dan Ali Mukhni telah memaksimalkan jabatannya untuk Sumatera Barat untuk mengabdi dan bekerja dengan baik.

Jika kita telusuri dengan baik ke wilayah Padang Pariaman, Pariaman, Pasaman, Pasaman Barat, Bukittinggi, Agam, Bukittinggi, Payakumbuh, Lima Puluh Kota. Sulit bagi kandidat lain untuk menggoyang posisi Mulyadi-Ali Mukhni. Kenyataanya, ingatan publik kepada pasangan ini lebih banyak menunjukan bukti nyata dari pada janji belaka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun