Mohon tunggu...
Bujang
Bujang Mohon Tunggu... Editor - Melihat Dari Sudut Pandang Lain

Penulis Sejati

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Mualim: Kolaborasi Legislator-Eksekutor

19 Oktober 2020   10:50 Diperbarui: 19 Oktober 2020   10:59 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: Facebook Ir. Mulyadi

Kolaborasi. Istilah yang tidak berdiri sendiri, tetapi sebagai kesatuan. Geraknya berbeda tetapi tujuannya sama. Pergerakan yang membagi fungsi, keahlian, dan peran.

Lewat kolaborasi, perubahan, karya, dan inovasi  terbentuk. Siapa yang tidak kenal dengan Bill Gates, pendiri Microsoft yang selalu jadi perbincangan---baik karena teknologi dan inovasi yang dilakukannya---meskipun kekayaan yang tidak akan habis beberapa puluh generasi.

Dibalik suksesnya Microsoft tak banyak yang tahu, dibelakannya ada Paul Allen, yang membantu Gates merencanakan, merancang, dan mengelola sistem yang saat ini  masuk ke rumah, kantor, sekolah, dan organisasi dunia. Allen menjadi orang dibelakang layar yang membantu Gates menyukseskan microsoft.

Dalam sejarah kenabiaan. Sejarah Musa-Harun dalam menumpas kezaliman Fir'aun contoh kolaborasi. Ketika Musa kecil hidup dengan Fir'aun. Kehawatiran Fir'aun terhadap Musa menjadikannya diuji oleh dua pilihan: bara api dan roti. 

Jika Musa memilih roti maka ia adalah bayi yang cerdas, maka berpotensi meruntuhkan kerajaannya. Tetapi, jika Musa memilih bara api, Musa dianggab sebagai bayi yang tidak tahu apa-apa. Dengan izin Allah Musa diarahkan untuk memakan "bara api", sehingga sampai dewasa menyebabkan ucapannnya tidak fasih.

Kehadiran Harun disamping Musa. Memikat hati masyarakat mesir. Kepandaiannya berbicara membantu Musa untuk menyebarkan dakwahnya. Musa-Harun adalah kolaborasi melawan kekuasaan yang zhalim dan pergerakan nabi untuk misi KeEsaan Tuhan.

Dalam sejarah politik Indonesia. Kolaborasi Soekarno-Hatta sejak pergerakan Indonesia merupakan yang fenomenal. Kedua tokoh ini dikenal dengan Dwi Tunggal. 

Kolaborasi seorang Solidarty Maker dan Administrator. Soekarno orator yang memikat publik dengan pidatonya. Sedangkan, Hatta mengelola administrasi kenegaraan dengan hati-hati.

Pasca-reformasi Indonesia. Kolaborasi SBY-JK contoh dwitunggal yang menarik jadi rujukan. Ketika Jusuf Kalla bergerak dengan cepat, maka SBY lah remnya.  

Kehati-hatian SBY diperlukan, tetapi kecepatan JK dibutuhkan. Makanya, JK lebih dominan mengurusi persoalan ekonomi sedangkan SBY berurusan dengan politik, keamanan, dan luar negeri.

Bagaimana dengan Mulyadi-Ali Mukhni, kandidat calon gubernur dan wakil gubernur Sumatera Barat pilkada 2020?. Bagaimana kita melihat kolaborasi dua tokoh ini jika diberikan kesempatan untuk memimpin Sumatera Barat kedepan.

Mulyadi adalah legislator berpengalaman yang terpilih tiga periode sebagai anggota DPR-RI. Periode kedua dan ketiga menjadi anggota DPR-RI dengan perolehan suara terbanyak di Sumatera Barat. 

Sedangkan,  Ali Mukhni eksekutor berpengalaman. Satu periode sebagai wakil bupati, dan dua periode bupati Padang Pariaman. Ia berurusan dengan birokrasi dan persoalan-persoalan masyarakat daerah. Keduanya telah bekerja dan memaksimalkan jabatan sebagai anggota DPR-RI dan  kepala daerah.

Apa yang akan mereka kolaborasikan jika nanti dipercaya oleh masyarakat Sumatera Barat?. Kemampuan Mulyadi mendorong anggaran di pusat, berurusan dengan elite, dan jaringannya selama menjadi anggota DPR-RI. 

Sedangkan, Ali Muhkhni fokus mengeksekusi seluruh program-program tersebut. Mulyadi-Ali Mukhni sedang melakukan kolaborasi yang sama seperti yang telah dilakukan Gates-Allen, Soekarno-Hatta, dan SBY-JK.

Apakah ini penting bagi Sumatera Barat kedepan. Penting. Kehawatiran kepala daerah tidak bisa berkolaborasi akan merugikan masyarakat yang telah memilih. 

Lima Tahun jabatan masyarakat disibukan dengan dinamika kepala daerah, akhirnya masyarakat terabaikan. Masalahnya, karena kepala daerah dan wakilnya tidak bisa membagi peran atau keduanya tidak bisa menentukan peran apa yang bisa dibagi.

Sejak awal masyarakat harus melihat ciri, fungsi, dan peran pemimpin Sumatera Barat kedepan. Apakah keahlian, pengalaman, dan kemampuan berpotensi pasangan calon saling berkolaborasi? Atau malahan saling merebut fungsi dan peran.  

Menurut saya Mulyadi-Ali Mukhni sosok kolaboratif yang dibutuhkan oleh provinsi ini. Sejak nama ini muncul ke publik sebagai pasangan calon, kita sudah tahu apa nilai lebih dari masing-masing pasangan calon. Lah Tibo Nan Dinanti. Mari Berkolaborasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun