Mohon tunggu...
setiadi ihsan
setiadi ihsan Mohon Tunggu... Dosen - Social Worker, Lecturer.

Menulis itu tentang pemahaman. Apa yang kita tulis itulah kita.

Selanjutnya

Tutup

Money

Good Governance: Integrasi Konsep Amanah, Rahmah dan Taqwa

16 Januari 2022   11:00 Diperbarui: 16 Januari 2022   11:03 585
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Integrasi amanah, rahmah dan taqwa dalam GG 

Salah satu indikator keimanan seseorang adalah ketika ia dapat memberikan jaminan keamanan bagi orang lain dan ini diperoleh dari seorang yang mempunyai sikap amanah dalam perilakunya. Sebuah organisasi yang menanamkan sikap amanah maka outcome yang akan diperoleh adalah kepercayaan dari stakeholders. Tidak ada satu pun yang dapat mengalihkan perhatian organisasi kecuali harus berurusan dengan kelompok pemangku kepentingan yang tidak puas yang disebabkan oleh kurangnya kepercayaan pada pengelolanya. Sisi positifnya, basis dukungan pemangku kepentingan dapat menghasilkan manfaat bagi organisasi dengan diperolehnya dukungan sosial dan emosional, sebagai atribut tidak berwujud tetapi sangat berharga yang harus diupayakan dan dipertahankan oleh semua organisasi.

Landasan bagi Organiasi untuk Optimasi Kinerja dan Nilai "rahmah" sebuah Organisasi     

Governance yang baik memberikan landasan bagi organisasi untuk mencapai kinerja yang optimal. Inilai outcome berikutnya dari good governance. Pencapain kinerja, dalam perspektif Qur'an adalah cerminan dari keimanan. Keyakinan bahwa Allah sebagai Rabb yaitu Allah Swt sebagai pencipta, pemelihara, dan pendidik bagi 'alam, makhluk-Nya, maka untuk semua resources (Rezeki) yang telah dianugerahkan-Nya kepada manusia, maka manusia mempunyai tugas pengelolaan, pengendalian, pelestarian dan pemanfaatannya. Allah Swt dengan sifat Rahman-Nya memberikan pengasuhan kepada manusia layaknya rahim seorang Ibu kepada janin yang dikandungnya tanpa pamrih dan berkelimpahan. Rabb, sebagai Rabbul'alamiin, memberikan pengasuhan kepada semesta a'alam inilah yang menjadi misi manusia yang dijelaskan dalam Al-Quran: "Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam." (QS 21: 107)

Rahmat bagi alam semesta, indikatornya adalah kemanfaatan. Alqur'an lebih lanjut menjelaskan bahwa hukum alam bahwa sistem yang akan survive adalah system yang memberikan kemanfaatan (QS 13: 17). Hal ini pula yang ditegaskan Nabiyullah Muhammad Saw bahwa, sebaik-baiknya manusia adalah mereka yang memberikan kemanfaatan kepada manusia lainnya. Kemanfaatan sebuah organisasi ditunjukan dengan pencapaian kinerja yang optimal bahkan maksimal dalam mengusung visi-misi organisasi-nya.

Ramah dapat berarti kelembutan, kasih sayang, simpati, kasih sayang, dan kemurahan hati. Ramah adalah kelembutan yang ingin berbuat baik kepada yang dicintai. Ramah selalu dikaitkan dengan hal-hal yang baik, tentunya bermanfaat. Seseorang mendapatkan rahmat Allah berupa kasih sayang, kekeluargaan, pertolongan orang lain, keberuntungan, keadilan, keuntungan di dunia dan hubungan dengan orang lain. Dalam aspek sosial, ramah akan terwujud ketika seseorang menganut hukum Allah (ex: hukum sebab akibat). Ketika orang melakukan perbuatan baik kepada orang lain, maka dia akan mendapatkan kebaikan orang lain juga, begitu pula sebaliknya. Perbuatan baik juga mencakup relasi dan jaringan, berlaku adil, berpikiran positif dan mengajarkan kebaikan kepada orang lain.

Pencapaian tujuan dan keberhasilan yang berkelanjutan memerlukan masukan dan dukungan dari semua tingkatan organisasi. Dewan Direksi atau Pengurus organisasi, meskipun dalam praktik tata kelola yang baik, menyediakan kerangka kerja untuk perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan kinerja namun tanpa landasan untuk membangun kinerja tinggi, pencapaian tujuan ini menjadi bermasalah ketika tidak mendapatkan dukungan staf untuk menjadi "yang terbaik yang mereka bisa capai".

Flexibility Dimulai dari Sikap Awareness 

Good Governance dijalankan untuk mendapatkan outcome bagi organisasi yaitu dapat mengantisipasi segala perubahan baik yang terjadi di dalam atau luar lingkungan organisasi. Perubahan adalah keniscayaan. Ketika perubahan ditandai dengan pergerakan, maka inilah menjadi ciri dari makhluk hidup. Konsep Tasbih dalam qur'an adalah bicara soal konsistensi perubahan, pergerakan dan kreativitas. Allah Swt dengan segala kreasi-Nya, semoga menginspirasi kita untuk senantiasa berkreativitas atas segala perubahan yang terjadi. Allah yang mencipta dan Allah pula yang menyempurnakan (QS 87: 2), semoga menginspirasi kita dalam menyempurnakan setiap kebijakan tata kelola dan manajemen operasionalnya.  Allah pula "yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk," (QS 87:3) menginspirasi kita dalam setiap keputusan yang kita ambil dengan segala kejelasan prosedur dalam implementasinya.

Dasar kreativitas dimulai dari self awareness dan God Conscious (taqwa). Ketundukan kita kepada Allah dengan segala hukum-Nya, sebut saja hukum sebab akibat akan membawa kita kepada tindakan visioner dalam mempersiapkan masa depan yang lebih cerah. Allah Swt telah mendeklarasikan manusia sebagai makhluk mulia (QS 17: 70), ummat/bangsa terbaik yang dengan keimanannya dapat menentukan mana yang terbaik dan jelek (QS 3: 110).        

"... Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri..." (QS 13: 11). Manusia yang mendapatkan otoritas dalam enentukan masa depannya. Ayat ini menguatkan kita akan perlunya  kesadaran awal ketika seiring dengan waktu segala sesuatu selalu berubah. Dalam kaitan inilah, good governance mesti difahamisebagai kebijakan strategis dalam upaya mengantisipasi setiap perubahan dan selanjutnya fleksibilitas organisasi diperlukan.

Inilah perspektif good governance yang saya temukan dalam alqur'an. Diwujudkan dalam bentuk ramah, amanah dan ketaqwaan, dan dasar dari ke-tiganya adalah keimanan. Ditujukan guna mencapai kebaikan dan kebahagiaan hidup di masa kini dan masa depan. Pemerintahan yang baik, misalnya, didasarkan pada iman akan membuat orang merasa aman karena melakukan apa yang menjadi kewajiban mereka dan mereka akan diminta pertanggunjawabannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun