Mohon tunggu...
Jejak Si Udiin
Jejak Si Udiin Mohon Tunggu... Desainer - Secuil Catatan Perjalanan Anak Rantau

- Jejak Si Udiin - . Secuil Catatan Perjalanan Anak Rantau. Penikmat keindahan alam serta budaya Nusantara. Follow Instagram @jejaksiudiin

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Tersesat di Pelosok Bali Selama Dua Malam Berbekal Uang 350rb. Bagaimana Saya Bisa Bertahan Hidup?

15 Februari 2020   14:04 Diperbarui: 15 Februari 2020   14:36 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyebrangan Ketapang Menuju Gilimanuk | Dok. pribadi

Hallo sobat traveller. Sudah pernah ke Bali belum? Sangat disayangkan kalau belum pernah menikmati keindahan pulau dewata ini. Nama ku Udiin. Sering orang menyebutnya jejaksiudiin (Follow instagram @jejaksiudiin) karena kegemaranku mengunjungi tempat baru.

Niatan mengunjungi Bali sudah tertulis di kertas usang catatan 100 impian. Waktu itu ketika aku masih tinggal di Banyuwangi, tepatnya pada 28 Oktober 2018 ingin merasakan dan menikmati keliling Bali dengan bersepeda. 

Singkat cerita kita mulai berangkat menuju Penyebrangan Ketapang mulai jam 17.00 WIB. Yang harus dipersiapkan waktu penyebrangan, tinggal Top Up saldo non tunai BRIZI. Tiketnya sangat terjangkau, sekitar 25K saja waktu itu. Setelah lama mengantri untuk mendapatkan tumpangan, akhirnya dapat kapal very yang baru saja bersandar di dermaga. Menyerbang di pulau Bali memakan waktu 45 menit. Waktu yang lumayan lama karena harus berputar arah untuk menghidari palung laut.

Hari Pertama : Mengunjungi Kute, Waterblow, dan ART.Bali, Panglipuran dan Ubud 

Pantai Kute Bali | Dok. pribadi
Pantai Kute Bali | Dok. pribadi
Waktu menunjukkan pukul 06.00 WITA. Bergegaslah menuju Pantai Kute yang lokasinya tidak jauh dari tempat kos. Berjalan kaki sembari melihat lalu lalang orang ke pasar. wanita berbusana kebaya putih sibuk menata bunga disudut rumah. Kurang lebih seperti itu keadannya. Pantai masih terlihat sepi pengunjung, ombak juga masih terlihat landai. 

Prosesi Sembayang | Dok. pribadi
Prosesi Sembayang | Dok. pribadi

Pemandangan yang sangat jarang ku jumpai ketika di Banyuwangi. Muda-mudi berkumpul di tepi pantai sembari memanjatakn do'a. Aku tak heran melihat pemandangan seperti itu, karena memang sudah menjadi tradisi orang Bali. Yang aku kagumi waktu itu, mereka tetap khusuk dan tenanag meski banyak turis lalu lalang berpakaian minimalis. Bahkan mereka tidak merasa terganggu ketika aku mencoba mengabadikan momen ini meski jaraknya sedikit agak mendekat. Ragam budaya Indonesia yang patut kita lestarikan.

Monumen Di Pantai Waterblow | Dok. pribadi
Monumen Di Pantai Waterblow | Dok. pribadi

Art.Bali menjadi jujugan ketika ke sana. Tempat berkumpulnya para seniman sebagai ruang publikasi dan edukasi bagi khalayak umum untuk menikmati pameran seni. Setiap bulan tema yang disuguhkan berbeda. Tak jauh dari Art.Bali ada wisata pantai yang indah nan mempesona, yaitu Pantai Waterblow.

Suasa desa di pelisok Bali | Dok. pribadi
Suasa desa di pelisok Bali | Dok. pribadi
Waktu masih menunjukkan 12.00 WITA. Bergegas mengunjungi destinasi selanjutnya. Ubud terkenal dengan keelokan pemandangan terasering sawahnya. Dan itu sangat fenomenal. Perjalanan kurang lebih 1.5 jam dari Waterblow. 

Hanya berbekal google map destinasi apa saja bisa kutemukan dengan mudah. Tapi sayangnya, rute yang kulewati tidak pada umumnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun