Mohon tunggu...
Udi Wiyono
Udi Wiyono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Profesional Di Bidang Backsheet Manufacturing

Work Hard, Think Smart, Play Hard. Terus berupaya yang terbaik, fokus pada kebermanfaatan. Allah S.W.T menyertai setiap hambanya.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Sang Operator

24 Januari 2022   10:51 Diperbarui: 24 Januari 2022   10:57 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Buruh Pabrik merupakan salah satu mata pencaharian yang menjanjikan saat ini. Ketika lahan pertanian sudah mulai susut karena pembangunan infrastruktur, ketika laut sudah tidak bersahabat lagi dengan para nelayan dan berdagang secara tradisional sudah tertinggal jauh oleh kemajuan e-commerce.

Pabrik merupakan tujuan yang menjanjikan untuk memetik pundi-pundi rupiah yang aman untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Bekerja sebagai buruh juga tidak perlu skills yang tinggi, cukup paham bagaimana mengoptimalkan tenaga dan pikiran supaya related dengan kebutuhan yang di harapkan oleh perusahaan.

Sebagai seorang buruh, aku mengawali karir di industri manufaktur sejak tahun 2010. Waktu itu, gaji masih di skala satu jutaan. Seiring berkembangnya jaman dan dinamika kebutuhan hidup gaji minimum saat ini sudah tembus di angka empat jutaan. Angka yang sebetulnya lumayan dan sudah sangat layak untuk memenuhi kebutuhan hidup. Namun problematika seringkali muncul seiring berubahnya perilaku masyarakat yang mulai bergeser dari kehidupan yang sederhana menjadi hedon dan memaksakan keinginan menjadi sebuah kebutuhan. Ironi sekali..

Kondisi-kondisi tersebut membuat perilaku operator pabrik berubah orientasinya yang semula hanya bekerja untuk menyambung hidup dan memperbaiki taraf hidup dari tidak layak menjadi layak, kini berubah menjadi sarana untuk menuntut sesuatu yang sebetulnya bisa di tunda untuk jangka waktu yang panjang. Kondisi ini tentu mempengaruhi kesehatan beberapa perusahaan, dan akhirnya banyak sekali perusahaan tumbang dan buruh tadi dirumahkan.

Disinilah letak pisau bermata dua yang bisa merugikan kedua belah pihak. Sebagai seorang buruh perlu sekali memahami bahwa bekerja bukan hanya tentang uang, namun lebih jauh tentang passion dan eksistensi sebagai manusia yang terus berkembang dalam menjalani kehidupannya.

Seringkali aku menjumpai, semangat dalam bekerja hanya muncul pada saat interview dan percobaan selama kurang lebih tiga bulan. Banyak operator yang tumbang oleh kemalasannya. Seringkali orang melupakan bahwa tidak ada suatu kenikmatan hidup yang di peroleh secara instant. Dalam berkarir pun sama, ada beberapa fase yang harus di lalui di level ini. Magang atau training merupakan masa orientasi seorang operator ketika baru bergabung di suatu perusahaan. Dalam masa ini biasanya operator akan sangat excited sekali menjalani rutinitas hariannya, mainan baru kan pastinya seru.

Masuk  ke tahapan kedua yaitu kontrak, buruh yang sudah di ikat dengan perjanjian kontrak sebetulnya harus patuh dan mengikuti setiap ketentuan yang tertera dalam surat perjanjian kontrak kerja tersebut. Namun, kebosanan seringkali melanda pekerja ketika sudah mulai mahir dan paham lupa untuk selalu menjaga api semangat kerjanya, sehingga kemalasan yang menguasai sehingga kontrak seringkali putus di tengah jalan. Bagi yang terus bertahan dan terus memacu menjadi lebih baik, bisa naik ke fase karyawan tetap.

Benefit apa yang di dapat operator tetap? tentu semua fasilitas tunjangan dasar akan di dapat, mulai dari tunjangan kehadiran, transportasi, makan, kesehatan dan keluarga. Cukup, itulah kata yang bisa menggambarkan bahwa benefit itu sudah mampu menopang kehidupan sehari-hari.

Bekerja sebagai operator pabrik itu adalah pilihan, jika mampu mengelola dengan benar ini merupakan batu loncatan yang baik untuk mempersiapkan kemapanan kehidupan selanjutnya di masa yang akan datang. Seperti yang saat ini aku lakukan, setiap hari aku jalani dengan terus belajar mempersiapkan diri untuk kemapanan selanjunya.

Bekerjalah secara profesional, jujur, telaten, tidak mudah terprovokasi dan terhasut oleh hal-hal yang negative, menjadi open minded dan terus menjaga api etos kerja supaya hari-hari sebagai sang operator dijalani dengan manis. Ingat lebih dari 60% waktu kita habis di tempat kerja, jika tempat kerja serasa neraka, maka kita akan merugi dua kali. Di dunia berada di neraka dan diakhirat entah surga atau neraka yang menanti pada saat tiba waktunya.

Rumahku surgaku, pekerjaanku ladang pahalaku..Aamiin..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun