Mohon tunggu...
Udan Ramdani
Udan Ramdani Mohon Tunggu... Freelancer - Flat

Pada akhirnya, Pada saatnya, Pada waktunya, Semua akan berkata " yasudah "

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rapuh Dipelukan

29 Desember 2020   17:10 Diperbarui: 29 Desember 2020   17:35 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mau sampai kapan kau menyembunyikannya?
Menyimpan dalam-dalam diujung ruangan yang gelap gulita.
Aku tahu kamu tidak pandai, tapi aku tahu kamu kuat untuk bertahan.
Kamu terlalu takut untuk mengeluarkan perasaan yang telah lama disimpan.

Dengan sadar diri, kamu merasa tidak pantas.
Mungkin itu yang membuat perasaanmu menjadi semakin muram.
Lebih memilih untuk menyiksanya, daripada mengungkapnya.
Memang, perasaan seberat itu untuk dikatakan.

Tidak ada lagi jalan, selain kamu mengeluarkan rasa itu.
Meski sulit untuk dijalani, kamu bisa adaptasi untuk menikmatinya.
Jika kamu tidak mampu, dan sadar diri,
Lenyapkanlah sejenak, semoga menjadi baik-baik saja,
Sebelum semuanya benar-benar kacau.

Peluklah, jiwa kamu butuh kehangatan,
Peluklah, jiwa kamu sudah terlalu pelik,
Peluklah, jiwa kamu tidak akan selamanya kuat.

Penulis Udan Ramdani

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun