Mohon tunggu...
DHD Farm Indonesia
DHD Farm Indonesia Mohon Tunggu... Administrasi - Budidaya Lele Organik Sistem Kemitraan yang Saling Menguntungkan

Usaha budidaya lele biofloc https://www.facebook.com/pengusahalelecerdas

Selanjutnya

Tutup

Edukasi

Gluten-Free/Casein-Free Diet untuk Autism

2 Juli 2013   13:39 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:07 1028
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beauty. Sumber ilustrasi: Unsplash

Autism spectrum disorders (ASD) adalah gangguan perkembangan yang mempengaruhi anak-anak dengan cara mengganggu kemampuan mereka untuk berkomunikasi dari berinteraksi secara sosial.

Untuk mengurangi gejala-gejala autism dari seorang anak, para orang tua seringkali mencoba pengobatan-pengobatan alternatif misalnya diet-diet khusus.

Belakangan ini, gluten-free/casein-free diet menjadi semakin populer. Sebagian orang tua melaporkan peningkatan di dalam gejala-gejala autism dengan aturan pola makan ini.

Akan tetapi, baru sedikit penelitian yang pernah dilakukan terhadap gluten-free/casein-free diet untuk autism.

Akibatnya, banyak orang tua yang penasaran apakah diet ini benar-benar bermanfaat, bahkan, memberikan suatu perbedaan di dalam gejala-gejala dari anak yang menderita autism.

Sebagian juga percaya bahwa anak-anak autism itu membatasi sendiri asupan mereka, karena mereka lebih menyukai makanan yang hambar misalnya roti putih.

Sehingga pertanyaannya menjadi “Ayam dulu atau telur dulu.” Apakah gluten yang menyebabkan autism, atau, lebih mungkin, adalah autism yang membatasi variasi asupan makanan dari sang anak?

Apa itu gluten-free/casein-free diet untuk autism?

Gluten-free/casein-free diet itu dikenal juga sebagai GFCF diet. Diet ini adalah salah satu dari beberapa pengobatan alternatif bagi anak autism.

Saat mengikuti diet eliminasi yang ketat ini, semua makanan yang mengandung gluten (ditemukan di dalam gandum, barley dan rye) dan casein (ditemukan di dalam susu dan produk dairy) itu dihilangkan dari asupan makanan harian sang anak.

Sebagian orang tua dari anak autism percaya bahwa anak mereka alergi atau sensitif terhadap komponen yang ditemukan di dalam makanan ini. Sebagian melakukan pengujian alergi untuk konfirmasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun