Mohon tunggu...
Uci Anwar
Uci Anwar Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Karena Hidup Harus Bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mereka Masih Butuh Uluran Tangan

13 Januari 2020   19:29 Diperbarui: 13 Januari 2020   19:32 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wajah Wiwi berseri. Penduduk yang tinggal di bantaran Sungai Ciliwung ini senang bantuan masih berdatangan. Banyak barangnya rusak dan hanyut akibat banjir awal tahun ini. Betapa tidak, rumahnya terendam air kotor hingga setinggi 3 meter. Banjir terakhir yang dialami Wiwi, penduduk Tanjung Sanyang, Kelurahan Cawang, Kecamatan Kramat Jati ini, terjadi pada tahun 2017.  

"Tapi nggak separah ini. Dulu ada pasukan oranye bersihin kali (sungai), kita dilarang buang sampah di sana. Sekarang udah nggak ada pasukan oranyenya. Kali penuh lagi sampah," katanya bercerita pada salah seorang dari rombongan Alumni SMA Jakarta Bersatu (ASJB), 11 Januari 2020.

dokpri
dokpri
Duduk dengan sabar di depan terasnya, Wiwi menunggu pembagian bantuan siang itu. Baginya bantuan-bantuan tersebut sungguh berarti. Setelah sebelumnya banyak berdatangan bantuan berupa makanan, minuman dan nasi bungkus, sebagai pertolongan darurat, kali ini bantuan yang diharapkan warga berupa alat pembersih rumah, obat obatan,  juga makanan kering sebagai penyambung hidup ke depan.

Warga daerah ini tidak bisa beraktivitas pada saat banjir menyerang. Ekonomi lumpuh.  Mata pencaharian warga daerah ini umumnya diperoleh harian, dari menjual jasa atau berdagang. Banjir membuat mereka tak bisa melakukan aktivitas untuk menjemput rejeki harian tersebut.

Bahwa warganya masih butuh bantuan, diungkapkan pula sesepuh kawasan ini, Nurdin. Ketua RT 04 Kelurahan Sanyang ini mengungkapkan kegembiraannya, dengan ikut sibuk membagikan bantuan.

"Kita bersyukur dan mengapresiasi sekali Alumni SMA Jakarta Bersatu.  Saya sebagai pelayan warga  berterimakasih pada mereka yang sudah menyisihkan sebagian rejekinya. Apapun agamanya, Siapapun orangnya, Darimana asalnya, kita tetap jadi satu," katanya terharu. 

 Berusaha menyemangati warganya,  Nurdin meneriakan yel yel yang menurutnya merupakan semboyan di lingkungannya.  "Nol Empat semakin asyik...." teriaknya penuh semangat.

dokpri
dokpri
"Membantu korban bencana banjir sebagai kerja kemanusiaan, merupakan prioritas ASJB saat ini," Jelas Indra Soeharto, Ketua Umum ASJB, saat memberikan pengarahan terkait program "ASJB Peduli Bencana Banjir"

Penyerahan bantuan Sabtu lalu dilakukan oleh Sekjen ASJB Dede Radinal, beserta belasan anggota ASJB.  "Aksi tanggap ASJB Peduli Banjir di DKI Jakarta dan sekitarnya telah dilakukan sejak tanggal 2 Januari 2020 lalu, "jelasnya.  Dede menilai korban banjir masih  membutuhkan uluran tangan saat ini, dan hingga beberapa waktu ke depan. Sejak terjadinya banjir, ASJB sudah memberikan bantuan di 30 lokasi terdampak banjir.

Dijelaskan Pepi Pebrianto, selaku Koordinator Pelaksana Program, penyaluran bantuan "ASJB Peduli Bencana Banjir" dilakukan melalui Kordinator Wilayah (Korwil) yang tersebar di 5 wilayah kota. "Bantuan pada korban terdampak banjir bukan hanya untuk di wilayah DKI Jakarta saja, juga mencapai daerah Bekasi, Jawa Barat," kata Pepi

Sumbangan yang diberikan berupa beras, sarung, mukena, biskuit, cairan pembersih, piring makan, gelas, sendok, tikar, alat penanak nasi, kompor gas, air mineral, mie instan, sapu lidi, ember, gayung, serokan sampah, dan kasur. Juga paket berupa obat-obatan dan baju layak pakai. (Uci Anwar).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun