Mohon tunggu...
Uchan dug
Uchan dug Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa Pascasarjana Ekonomi Syariah UIN SMH BANTEN

langkah awal untuk bisa berkarya dalam tulisan, mungkin ini akan menjadi wadah tentang tugas kampus saya dan cerita ceita kehidupan saya, dan enterpretasi terhadap lingkungan sekitar

Selanjutnya

Tutup

Money

Pasar Tradisional Terancam Redup

12 April 2021   05:24 Diperbarui: 12 April 2021   05:33 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Jika kita sepakati Pasar Tradisional adalah pusat ekonomi masyarakat. Sekarang apakabar pasar tradisional dalam kondisi pandemic ini.

Tentunya di pasar bukan berkumpulnya si penjual dan pembeli saja yang bertransaksi, namun banyak profesi lain, seperti pemulung, tukang ojeg, tukang parkir bahkan terkadang ada pencopet pula dan pengamen ya namanya pasar tradisional, pasti banyak orang yang mencari nafkah perutnya sendiri dan keluarganya.

Semenjak Covid-19 pemerintah terus membantu pertumbuhan ekonomi mikro untuk tetap bertahan dalam pusaran masalah berkecamuk ria oleh covid-19. Tentunya pasar tradisional adalah pusat pertumbuhan UMKM, ya bisa kita sebut usaha mikro menengah pasti ada di pasar tradisional.

Kalau perusahan besar kan itu pasti masuk super market sama Hyper Market, nah jika kita masih dalam aturan PSBB maka yang harus di batasi itu virus nya bukan aktivitas masyarakat nya maka penanggulangan Covid-19 ini, pemerintah harus segera menyelesaikan nya, seperti negara-negara lain yang sudah mulai kebiasaan baru pasca pandemic.

Jika ini belum diselesaikan, maka yang tentunya ini menjadi persoalan bagi keberlanjutan pasar tradisional, ditambah sekarang sudah ada E-commerce. Coba sudah jatuh ketimbang pohon pula, begitu miris kah nasib pasar tradisional.

Para penjual di pasar tradisional perlu diperhatikan lebih sekarang ini, karena di pasar banyak profesi lain yang terikat dalam pasar, seperti yang di sebutkan di awal. Mereka pasti tidak mungkin bisa melakukan profesi itu kembali jika tidak ada perbaikan dan jalan keluarnya.

Semoga pasar tradisional masih bertahan sampai hari kemudian, namun jika konsep menejerial pasar tradisional tidak segera di perbarui, maka siap siap kita semua kehilangan bentuk dan khas pasar tradisional.

Karena saat ini pasar tradisional bukan bersaing kepada super market saja, ya mungkin untuk kelas atas sudah tidak mau belanja ke pasar tradisional, walaupun harganya ekonomis, karena banyak resiko yang diambil kalau belanja di pasar tradisional, pertama panas, becek keselamatan dari pencopet dan tipu muslihat pedagang yang coba nakal, ya seperti timbangan dan harga yang tinggi kalau tidak di tawar, makanya harus pinter nawar kalau belanja beda kan seperti di supermarket yang ga perlu di tawar dan kualitas jangan di tanyakan.

Namun e-commerce menawarkan yang luar biasa terhadap kepuasan konsumen dari harga dan instan dalam benaja sudah terpenuhi oleh para pemilik e-commerce.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun