Mohon tunggu...
Uchan dug
Uchan dug Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa Pascasarjana Ekonomi Syariah UIN SMH BANTEN

langkah awal untuk bisa berkarya dalam tulisan, mungkin ini akan menjadi wadah tentang tugas kampus saya dan cerita ceita kehidupan saya, dan enterpretasi terhadap lingkungan sekitar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tak Keluar Malam Minggu

20 Januari 2019   02:36 Diperbarui: 20 Januari 2019   02:46 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Malam minggu yang saya habiskan jauh beda dengan anak-anak pemuda atau remaja pada biasanya, seperti nongkrog bareng di kafe kopi atau jalan dengan pacar, yang saya kira hanya menghabiskan waktu hidup semata. lah walaupun tidak semua waktu yang dihabiskan manusia pada umumnya itu bukan tidak ada esensinya, namun aktivitas saya yang dilakukan hanya berdiskusi di kosan dengan tiga orang senior lah dibanding saya.

memang membosankan aktivitas sepeti ini, tidak ada suatu aktivitas yang bisa menghibur diri dengan jalan-jalan malam atau menghabiskan waktu bersama tanpa membicarkan persoalan-persoalan yang ada di lingkungan kita dan membicarakan solusi-solusi yang masih dangkal, namun pada dasarnya saya yakin proses pembelajaran ini akan mengantarkan ke gerbang pintu impian-impian besar saya.

suatau yang harus diingat oleh para pembaca, sebagai para pelajar jangan menghabiskan waktu dengan senang-senang karena di depan kehidupan kita banyak persoalan-persoalan yang harus kita selesaikan, apalagi sekarang para kaum melinial untuk menghadapi bonus demografi tidak bisa kita hadapi dengan santai santai saja

semakin dekat kita dengan perkembangan teknologi apa lagi revolusi industri sudah mencapai 4.0 dimana digital menjadi dewa dalam aspek kehidupan manusia karena para kaum melinial sudah mengunakan teknologi hampir ke seluruh aspek kehidupanya. yang saya takutkan dengan perkembangan teknologi semakin luar biasa bukan mempermudah aktivitas malah menjadi suatu musuh yang nyata karena manusia bisa ditaklukan oleh teknologi bukan manausia yang menaklukan teknologi.

maka cerdas-cerdas memanfaatkan teknolgi dengan sebaik-baiknya jika tidak ingin ditaklukan oleh teknologi. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun