Mohon tunggu...
Ubaydil Haq
Ubaydil Haq Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga (20107030039)

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga (20107030039)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

TikTok Merusak Generasi Bangsa?

13 Juni 2021   18:50 Diperbarui: 15 Juni 2021   14:46 3295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siapa yang tidak mengenal Tik Tok? di era sekarang ini mungkin bisa dipastikan mayoritas masyarakat, baik dari kalangan anak-anak, remaja hingga orang dewasa banyak yang menggunakan aplikasi Tik Tok tersebut. Bahkan di Play Store sudah terhitung 100 juta lebih pengunduh. Namun dengan maraknya pengguna aplikasi Tiktok tersebut, tak memungkinkan muncul beberapa perspektif yang menganggap bahwa tiktok sebagai parasit, terutama tentang moral suatu personal.

Sebelum membahas lebih jauh, perlu diketahui bahwa Tik Tok adalah sebuah jaringan sosial dan platform video musik yang dibuat di Tiongkok yang diluncurkan pada September 2016 oleh Zhang Yiming. Aplikasi tersebut membolehkan para pemakai untuk membuat video musik pendek mereka sendiri. Dalam sejarahnya ternyata aplikasi Tik Tok pernah diblokir di Indoneisa oleh Kemenkominfo pada Selasa 3 Juli 2018, saat itu Kemenkominfo telah melakukan pemantauan mengenai aplikasi ini selama sebulan dan ternyata mendapati akan banyak sekali masukan laporan yang mengeluh tentang aplikasi ini. Bahkan terhitung sampai 3 Juli 2018 tersebut, laporan yang masuk mencapai 2853 laporan. 

Hal ini diakibatkan karena banyak konten negatif yang berpengaruh buruk terutama pada masyarakat terutama anak-anak. Pemblokiran ini didukung penuh oleh Kemen PPA dan KPAI. Namun menjelang satu minggu kemudian, pihak Tik Tok melakukan pengajuan negosiasi, membuat berbagai perubahan, termasuk menghapus konten negatif, serta membuka kantor penghubung pemerintah dan juga menerapkan batasan usia dilengkapi dengan mekanisme keamanan. Dengan demikian akhirnnya blokiran Tik Tok dibuka kembali.

Lantas apakah benar Tik Tok sudah sepenuhnya merubah sistem dan algoritma kerjanya sehingga dapat dikatakan aman untuk generasi bangsa sekarang? Jauh dari kata tidak laku, mengapa kini justru Tik Tok malah semakin digandrungi oleh seluruh elemen masyarakat Indonesia pada umumnya dan bahkan beberapa instansi pemerintah turut membuat akun resmi pada aplikasi Tik Tok?

Mengenal FYP (For You Page)

Dalam aplikasi Tik Tok, terdapat sistem yang biasa disebut fyp. Fyp adalah kependekan dari For You Page atau untuk halaman anda. Artinya konten-konten video yang muncul terpilih pada halaman awal pengguna Tik Tok. Jika konten yang dibuat masuk fyp maka kemungkinan besar akan lebih banyak di jangkau dan ditonton oleh banyak orang. Hal ini bukan karena jumlah pengikut akun yang banyak. Namun seberapa menarik video konten yang dibuat.

Yang perlu diketahui dalam sistem fyp ini adalah apa yang muncul di fyp pengguna merupakan cerminan dari apa yang disukai oleh pengguna tersebut. Selain memang karena sedang viralnya suatu permsalahan. Fyp akan bekerja berdasarkan hal yang disukai, ditonton dengan lama dan yang dicari oleh pengguna. Sebagai contoh apabila seorang pengguna yang menggemari segala hal tentang sepak bola dan selalu menyukai, mencari dan menonton lama konten tentang sepak bola, maka dapat dipastikan video yang muncul pada fyp nya kebanyakan tentang sepak bola juga.

Bagaimana agar konten yang dibuat fyp?

Jadi sistem fyp ini bisa dibilang cerminan dari pengguna itu sendiri. Semacam apa yang dicari adalah apa yang ditemukan. Bagaimana cara konten yang dibuat agar bisa masuk Fyp? beberapa tiktoker telah mengemukakan dan menganalisa pendapatnya mengenai cara-cara agar video yang dibuat masuk Fyp. Namun nyatanya sampai saat ini beberapa teori tersebut belum bisa dijadikan acuan untuk sistem Fyp tersebut bekerja. Jadi bisa dikatakan belum ada yang bisa memecahkan bagaimana agar konten yang dibuat itu Fyp. 

Jika beberapa konten tiktoker mengatakan hal yang paling berpengaruh dalam video itu Fyp atau tidak adalah mengenai jam upload. Namun ternyata hal tersebut tidak sepenuhnya bekerja dan bahkan tidak berpengaruh sama sekali. Selain itu juga ada yang mengatakan bahwa hashtag yang diberikan pada caption serta jumlah followers mempengaruhi. Namun lagi-lagi hal itu juga terbantahkan dan tidak bisa dibuktikan. Jika berdasarkan seberapa menarik video yang dibuat, nyatanya banyak juga ditemukan video receh yang dibuat iseng dan terkesan asal-asalan malah masuk fyp.

Kesimpulan mengenai sistem Fyp ini. Fyp merupakan cermin. Apa yang dilihat, disukai, ditonton dan dicari adalah yang akan muncul di Fyp. Belum ada analisa yang pasti mengenai cara agar konten yang dibuat tersebut bisa Fyp. Fyp bisa menjadi manfaat bagi peggunanya karena memudahkan menemukan informasi apa yang sedang dicari dan dibutuhkan oleh pengguna. Namun Fyp juga dapat menjadi senjata bagi pengguna itu sendiri, jika ternyata hal-hal negatif adalah yang pengguna tersebut inginkan. Maka dari itu perlunya seorang pengguna untuk memilah dan mengontrol fikiran agar selalu pada hal yang positif dan bermanfaat sehingga konten yang keluar dari aplikasi Tik Tok nya adalah hal yang bermanfaat baginya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun