Mohon tunggu...
Sultan
Sultan Mohon Tunggu... Karyawan -

/Uangku adalah tempat curcol seputar uang Sultan

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Mengejar Harta Demi Mengejar Waktu

23 Juli 2016   21:52 Diperbarui: 23 Juli 2016   21:58 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

THR 2016 gagal saya lestarikan. Sudah hilang entah untuk apa saja. Setiap tahun rasanya menang uang kaget kemudian hilang tanpa berbekas. Ada sih beberapa yang terlihat; saya beli laptop bekas, hard disk, flash disk, dan memory sdxc. Itu tidak seberapa dari THR saya. Perhitungan kasarnya sebagai berikut:

1. Kebutuhan gadget saya di atas: 17% 

2.Kebutuhan daftar ulang sekolah anak: 21%

3.Permintaan istri: 50%

4.Entah ke mana:12%

Permintaan istri dan "entah ke mana" adalah 2 yang tidak bisa saya pertanggungjawabkan. Secara keseluruhan kecewa dengan kinerja saya dalam mengelola uang THR yang sudah setahun sebelumnya komitmen 100% tidak diapa-apakan. Saya sekarang ibaratkan uang dengan waktu. Sehingga 62% waktu telah terbuang untuk entah apa. Tidak hanya itu, tapi waktu/uang yang terbuang di masa lalu saya pun sudah cukup banyak.

Saya menggunakan sekitar 5 tahun di masa muda saya untuk berangan-angan dan mengejar cita-cita. Pada saat itu, sepertinya itu adalah hal yang terbaik yang pernah saya lakukan, karena cita-cita saya tercapai. 

Menyesal? Tidak. Jika diulangi? Saya akan melakukan hal yang lain. Yaitu mengejar waktu. 

Mengejar cita-cita tentu tetap harus didukung, tapi cita-cita bisa ditunda. Hanya sedikit cita-cita yang sifatnya benar-benar harus dikejar saat muda, sebagian besar bisa ditunda untuk fokus pada mengejar waktu. Bagaimana caranya? Dengan mengejar harta. Bagaimana caranya? Mencari uang sebanyak-banyaknya, menabung dan menginvestasikan sebanyak-banyaknya, kemudian menggunakan secukupnya. Pada akhirnya, uang/waktu yang digunakan bukan untuk berfoya-foya, tetapi lebih terfokus pada hal yang lebih penting pada diri sendiri atau orang lain.

Saya baru menyadari betapa berharganya waktu itu setelah saya memiliki anak. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun