Mohon tunggu...
Kebijakan

Menciptakan Generasi Antikorupsi

17 Desember 2018   12:14 Diperbarui: 17 Desember 2018   12:21 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Masalah korupsi tengah menjadi perbincangan hangat di masyarakat terutama media lokal dan nasional. Maraknya korupsi di Indonesia seakan Sulit untuk di berantas dan telah menjadi budaya. 

Cara yang paling efektif dalam menanggulangi korupsi adalah penanggulangan sejak din yakni dengan cara mendidik yang dapat membentuk dan mencipta karakter dan kepribadian seseorang dalam berbangsa yang baik. 

Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam membangun sebuah bangsa serta sebagai pendukung utama penyelenggaraan pembangunan didalamnya.  Menurut saya harus ada tekanan dari pihak pemerintah mengenai kependidikan. 

Misalnya dalam kurikulum diberikan penguatan masuknya pendidikan anti korupsi pada tingkat   pendidikan prasekolah hingga perguruan tinggi harus dioptimalkan.  Dan memberikan training kepada pengajar bagaimana mengajarkan karakter anti korupsi yang terdiri dari jujur, kerja keras, disiplin, mandiri, adil, tanggung jawab, peduli, sederhana dan berani. Serta memberikan media dan fasilitas agar tercapainya sebuah karakter tersebut.

Sebelum memasuki usia sekolah peran keluarga sangat dibutuhkan dalam tahap ini. Orang tua harus menanamkan kan karakter, sikap dan kebijakan yang baik. Misalnya menamakan sikap jujur kepada anak, mencontohkan dan melakukan sikap baik untuk dirinya sendiri orang lain dan bangsa dengan secara tahap sesuai umur. Jika sudah memasuki jenjang pendidikan. 

Masa usia dini merupakan masa keemasan (Golden age) bagi perkembangan anak untuk memperoleh proses pendidikan yang optimal. Berdasarkan fungsi dan tujuan Nasional, jelas bahwa pendidikan di setiap jenjang, termasuk pendidikan di usia dini harus dilaksanakan secara sistematis guna mencapai tujuan tersebut hal tersebut berkaitan dengan pembentukan anti korupsi bagi peserta didik jenjang PAUD agar bisa bersaing, beretika, bermoral, sopan santun dan berinteraksi dalam masyarakat. 

Hal inilah yang menjadikan tantangan tersendiri para pendidik di jenjang PAUD yang berusaha maksimal untuk mengintegrasikan pendidikan anti korupsi ke dalam pembiasaan sehari-hari. Sesudahnya menurut saya tinggal meneruskan program tersebut dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi.

Pendidikan anti korupsi dalam pendidikan (sekolah) harus diawali oleh pendidiknya (guru) karena beliau adalah cerminan bagi yang didik. Mereka menjadi suri tauladanya. Keberhasilan lembaga tergantung dari pendidik-pendidiknya. 

Jika pendidiknya bermutu dan berkualitas bagus akan mempengaruhi tingkat banyak dan sedikitnya yang di didik. Karena konsumen (orang tua) ingin yang terbaik bagi anak dan masa depannya.

Jika semua telah dilakukan dari tahap pra sekolah hingga perguruan tinggi upaya dalam pendidikan anti korupsi ini dapat menjadikan generasi yang baik dan berkualitas. Agar dapat menciptakan negara yang maju dan bersih dari kata "korupsi".

Demikian sedikit ulasan tentang pembelajaran efektif di dalam mengurangi kasus korupsi dan semoga bermanfaat.

By: khumianadia64@gmail.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun