Mohon tunggu...
Tyo Satriany
Tyo Satriany Mohon Tunggu... Buruh - Tinggal di Purwokerto

Pecinta Sejarah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Banjoemas dalam Sejarah

24 Januari 2020   15:59 Diperbarui: 24 Januari 2020   15:59 434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: wernabanyumas

Banjoemas dari dahulu memang di perhitungkan oleh Penguasa Jawa saat itu (dalam hal ini Mataram), hingga Pangeran Mangkubumi menjalin hubungan erat dengan Bagus kunting. Setidaknya Pangeran Mangkubumi berusaha "menabung upaya" bilamana upaya tersebut suatu waktu dapat di manfaatkan. Akhirnya Ketika Negari Yogyakarta berdiri Maka Bagus Kunting atau Tumenggung Yudanegara III (setelah menjadi Bupati Banjoemas) di angkat menjadi Patih Yogyakarta.

Jaman berganti, Banjoemas masih Daerah Mancanegara Kulon yang di perhitungkan Oleh Kasunanan Surakarta. Demikian pun Pangeran Mangkubumi saat itu menjalin hubungan dengan pemimpin Daerah Mancanegara kulon yang di jabat oleh Tumenggung Yudanegara V. Sampai suatu ketika ketika tanah jawa kembali bergolak saat di bawah kuasa Inggris. Ada kemungkinan Tumenggung Yudanegara V masih mengingat bahwa leluhurnya yaitu Yudanegara III pernah menerima anugerah dengan di angkat sebagai Seorang Patih di Kerajaan baru. Tetapi cerita tidak berakhir bahagia.

Persengkongkolan Jaman Raffles (Pemberontakan Sepoy)

Di akhir tahun 1815, Kraton Surakarta berada dalam keadaan kacau balau, hidup dalam ketakutan bahwa Raffles akan melancarkan tindakan militer terhadap Sunan. Pangeran Mangkubumi (Adik Sunan Pakubuwana IV) selalu berhubungan erat dengan Tumenggung Yudanegara, Bupati Banyumas. Yang termasuk di dalam wilayah kekuasaan Kerajaan Surakarta untuk mengkoordinasikan pertahanan di daerah serta mempersiapkan baginya suatu basis beroperasi di daerah mancanegara sebelah barat, seandainya terpaksa melarikan diri dari Surakarta. 

Asisten Residen Yogyakarta menggambarkan bagaimana 2 orang santri di Banyumas, yaitu Muhamad Ali dan Mahdi Sayid, yang menggelari diri mereka sendiri dengan nama Pangeran Jayakusuma dan Pangeran Anom, telah mengumpulkan sebanyak 200 orang serta menjalankan suatu negara kerajaan yang mempunyai banyak pengikut yang terdiri dari orang - orang yang bersenjata.

Catatan :

Di kirimkan oleh Letnan E. Taylor kepada Raffles, tanggal 18 Desember 1815, loc.cit. 

Di kemudian hari Yudanegara di berhentikan oleh pemerintahan Inggris dari kedudukannya sebagai Bupati, bacalah Koleksi RAS Raffles Jilid 3 "Miscellaneous memorandum on Surakarta" - Bunga rampai catatan tentang Surakarta - (1816; catatan itu juga menyebutkan bahwa Sunan dapat mengerahkan sampai sebanyak 20.000 orang tentara dari daerah - daerah mancanagara di dalam sekitar 3 hari dan mempunyai beraneka ragam persenjataan, misalnya senapan (musket), bedil kuno (blunderbusses) dan karaben (carbine), di samping tombak dan keris. Mereka di anggap sebagai "Pasukan paling gagah berani serta paling tepercaya" karena banyak dari mereka adalah penghuni daerah pegunungan.

Raden Tumenggung Yudonegoro (Yudanegara V), yang kemudian dipecat dari jabatannya menyusul persekongkolan sepoy di Jawa tengah-selatan, september-oktober 1815 (Carey 1977:308), di gambarkan sebagai tokoh paling hitam oleh Residen Inggris di Surakarta, Mayor Jeremiah Martin Johnson :

"Bila ia berada di Banyumas, waktunya di habiskan untuk main judi atau main tandak (perempuan penari atau pelacur), sementara tugas memerintah kabupaten, yang terluas di wilayah kekuasaan kaisar (Sunan), sama sekali ditelantarkan ataudi serahkan kepada putra-putra dan orang suruhan, yang semua sama borosnya bermewah mewah, yang di pikirkannya hanya bagaimana menguras duit dari penduduk untuk membiayai kesenangannya."

Ada beberapa Versi terkait pemecatan Bupati Yudanegara V ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun