Mohon tunggu...
Priyo Setioko
Priyo Setioko Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger, Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis adalah seorang magician dan sering menulis berbagai macam artikel, pernah mendapatkan penghargaan di Adira Faces of Indonesia 2011 blog : www.setioko.web.id

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Penghargaan untuk Film Terjelek Indonesia, Haruskah Ada?

3 Oktober 2022   10:42 Diperbarui: 3 Oktober 2022   11:46 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Film Lokal saat ini bisa dikatakan sejajar dengan Korea maupun Jepang, bahkan jika kita telusuri lebih dalam justru Film Hollywood yang saat ini kekurangan ide. Dimana Film Hollywood saat ini lebih memiliki ide seputar Remake, Reboot, Sekuel, Live Action maupun Superheroes dengan CGI yang mantap. Saat ini yang menjadi barometer perfilman dunia adalah Asia termasuk India, Jepang, Korea maupun Indonesia.

***

Kembali ke pokok permasalahan awal, tulisan ini sebenarnya tidak membahas kebangkitan film Indonesia, melainkan penghargaan untuk film-film buruk Indonesia. Penghargaan film-film buruk sebenarnay bukanlah hal yang langka. Hollywood sudah terlebih dahulu menjalankannya dengan penghargaan Razzie Awards

Razzie Awards adalah suatu "penghargaan" yang diberikan sebagai pengakuan atas yang terburuk dalam industri perfilman di Amerika Serikat. Dicetuskan pertama kali oleh seorang Penulis Amerika, John J.B. Wilson pada tahun 1981.

Can't Stop The Music menjadi film pertama yang memenangkan Razzie Awards yang diadakan di kediaman John J.B. Wilson, Film -- film terlaris dunia tidak luput perhatian dari Razzie Awards bahkan film terbaik sekalipun Sebut saja Shalley Duvall yang mendapatkan penghargaan sebagai artis pendukung terburuk  bahkan dia bermain di film terbaik dan mencekam yaitu The Shinning atau sebut saja The Wallstreet yang mampu mengantar Michael Douglas sebagai aktor terbaik di tahun 1988 namun Daryl Hannah Justru mendapatkan penghargaan sebagai Artis Pendukung terburuk di Razzie Awards.

Lalu haruskah ada Razzie Awards di Indonesia ? jawabannya seharusnya ada ? Sebab hal ini bisa dianggap sebagai pengontrol perfilman Indonesia, sebab tak semua film terlaris merupakan film terbaik dan tak semua film yang mampu mendapatkan penghargaan Academy Awards dianggap sebagai film terlaris sepanjang masa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun