Mohon tunggu...
Priyo Setioko
Priyo Setioko Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger, Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis adalah seorang magician dan sering menulis berbagai macam artikel, pernah mendapatkan penghargaan di Adira Faces of Indonesia 2011 blog : www.setioko.web.id

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Menikmati Siomay ala Pontianak di Ramay Raja Siomay

24 Maret 2019   21:40 Diperbarui: 24 Maret 2019   22:10 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menikmati Siomay ala Pontianak di Ramay Raja Siomay -- Setioko Sebenarnya artikel ini sudah seharusnya di tulis pada awal bulan Maret 2019, namun karena kesibukan Setioko untuk mengikuti agenda kantor maka Tulisan ini baru di tulis pada tanggal 18 Maret 2019.

Sebelum berbicara mengenai Ramay, maka seperti biasa marilah kita sejenak menelusuri sejarah tentang masakan khas negeri tirai bambu ini.

Berdasarkan sejarah yang ditelusuri bahwasanya Siomay bukanlah kuliner asli Indonesia. Namun, Siomay berasal dari negeri Tiongkok, khususnya di Mongolia Dalam. Siomay dikenal sebagai salah satu varian dari dimsum. Dalam Bahasa Mandarin, siomay disebut shaomai, sedangkan dalam Bahasa Kanton, sering disebut shiu maai.

Pada mulanya siomay sendiri menggunakan daging babi cingcang yang dibungkus kulit tipis dari tepung terigu.

Bisa juga menggunakan daging udang, kepiting, atau daging sapi. Siomay dimasak dengan cara dikukus. Aslinya berbentuk bulat pihih dan diberi garnish bersupa telur kepiting, parutan wortel, dan kacang polong. Pada zaman dahulu masyarakat Tiongkok menikmati siomay dengan cuka atau kecap asin.

Sejarah berlanjut ketika Pedagang Tiongkok datang ke Indonesia, Karena di Indonesia mayoritas beragama Muslim, siomay pun kebanyakan dibuat dengan bahan halal, seperti ayam, ikan tenggiri, atau udang. Bentuknya juga agak berubah, tadinya pipih lalu dibentuk bulat.

Siomay juga disajikan dengan tambahan makanan, seperti kentang, kol, pare, tahu, telur, dan lain-lain. Siomay Indonesia nggak disajikan kering seperti di Tiongkok. Karena siomay disajikan dengan bumbu kacang yang gurih dan ada rasa pedasnya. Siomay seperti ini awalnya dipopulerkan di Bandung dan kini bisa ditemukan di banyak tempat di Indonesia.

Seperti di Kota Pontianak, Kali ini kita akan membahas kelezatan Siomay Ramay yang masih merupakan satu channel dengan Raja Uduk.

Patut di ketahui bahwa Siomay pertama kali hadir di Pontianak adalah Siomay Bandung yang saat ini berada di Jalan Zainuddin.

Dahulu, Siomay ini terkenal dengan nama Siomay PT, karena di jual di bawah bioskop Pontianak Theater yang beralamat di Jalan Patimura. Kini bioskop tersebut sudah almarhum dan di ganti dengan Supermarket Kaisar.

Kita tidak akan berbicara lanjut mengenai Siomay Bandung, namun kita akan berbicara mengenai Ramay.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun