Mohon tunggu...
Mustyana Tya
Mustyana Tya Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis, jurnalis dan linguis

Seorang pejalan yang punya kesempatan dan cerita

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Ibu dari Kaki Gunung Gamalama yang Bikin Bule Kedap-kedip

28 Januari 2021   15:23 Diperbarui: 28 Januari 2021   15:27 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Esoknya setelah berlelah-lelah ria, saya harus banting tulang lagi. Kerja yang begitu saya nikmati seiring rasa ingin tahu yang besar. Kali ini saya sudah dipersiapkan untuk menginterview perempuan hebat di belakang Ubud Food Festival, namanya Janet DeNeefe.  Dia founder sekaligus bule australia yang cinta banget sama kuliner Indonesia. 

Dia juga menikahi pria bali dan mulai bergerak untuk mengembangkan kuliner Indonesia sejak 5 tahun lalu melalui Ubud Food Festival yang udah mendunia. Saya melihatnya bagai sosok yang unik di tengah para koki. Perempuan yang mantan jurnalis dan punya restoran Indonesia di Australia ini bikin saya kagum karena mau repot-repot buatin event ini sehingga nama Indonesia kian harum meski dia bukan bagian dari kita. 

Bertemu dengan sosok mengagumkan seperti ini membuat saya jiper sendiri. Akhirnya percaya diri turun dratis dan keluarlah patah-patah bahasa Inggris. Untung teman saya sigap membantu secara dia bersuamikan orang bule jadi lebih familiar. Tapi seiring makin cair saya makin terbiasa. Di saat itu dalam interview exclusive, saya bertanya banyak hal soal perjalanan dia sampai cara mengembangkan kuliner Indonesia yang terlampau banyak ini untuk dikenalkan ke dunia. Salut! dia punya optimisme melebihi org Indonesia sekalipun. 

Sehabis dari itvw Janet saya ditarik panitia untuk bisa ikut lunch dan mengenal lebih dekat kuliner ternate. Tapi sayang, jatah kursinya cuma satu. Akhirnya, teman saya terpaksa saya lepas padahal kami berencana hangout malam ini. Tapi ya sudahlah demi berita akhirnya saya kejar. Dan jeng jeng... ternyata isinya bule semua. Mereka rela bayar hampir sejutaan untuk bisa tahu makanan Ternate yang otentik dan dimasak langsung sama ibu-ibu yang dibawa langsung dari kaki gunung gamalama. 

Dok. pribadi
Dok. pribadi
Berpakaian adat, ibu-ibu ini menyajikan aneka sayur dan ikan yang dibakar langsung di dalam bambu. Saya pernah makan ini sebelumnya dan memang cita rasanya beda dari dibakar biasa. Bambu yang dipilih juga bukan bambu asal-asalan tapi bambu yang lubangnya besar dan tidak kering. Ibu-ibu yang tergabung dalam komunitas ini sukses membuat bule mangap-mangap kagum sampe penasaran dengan kapur sirih dan kuliner yang mereka bawa. Lucunya, bule pun keikutan menyirih yang bikin mereka mengerjap-ngerjap karena asam dan pahit wkwkw. 

Dok. pribadi
Dok. pribadi
Pulang dari sana saya kenalan dengan profesor dari kamboja dan teman dari majalah kuliner Bali yang baik dan selalu nemenin di Bali. Malam ini saja saya diajak dia untuk makan di Umah Pizza. Dia juga membawa temannya lagi. Kami pun entah kenapa langsung berbaur dengan cepat. Oia Umah Pizza yang direkomendasikan bener-bener punya pizza dengan harga yang murah. Kurang dari 100 ribuan aja tapi enak. Pantesan banyak bule yang datang ke sini ya. Bule kere maksudnya wkwkw.

Umah Pizza letaknya di dalam gang yang jadi pusat keramaian di Ubud. Nemuinnya emang rada susah karena harus masuk ke dalam gang. Tempatnya juga gak fancy tapi nyaman dan ruame banget. Bisa jadi rekomendasi kamu buat makan kalau bujet kamu pas-pasan hehehe.. Kalau mau lihat videonya lainnya bisa lihat di sini ya.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun