Mohon tunggu...
Mustyana Tya
Mustyana Tya Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis, jurnalis dan linguis

Seorang pejalan yang punya kesempatan dan cerita

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Melompat Lebih Tinggi demi Cumbu Senja Lombok

2 Januari 2021   11:12 Diperbarui: 2 Januari 2021   11:37 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perjalanan dari pantai Pink membuat kami kelelahan maka kami memutuskan ke hotel terlebih dahulu. Hotel ketiga kami terletak di perkampungan yang lumayan sepi dan tenang makanya banyak yang betah. Tapi lagi-lagi sayang kalau di Lombok hanya berleha-leha, makanya sore kita putuskan bergerak ke Bukit Merese. 

Berbekal referensi dari my trip my adventure, saya ngotot pengen ke sana. Nah, lagi-lagi si Bang Arie kaga tau tuh dimana bukit itu. Sungguh sebagai tour guide malah dia yang musti saya guide. Bukit ini rupanya terletak di tempat yang tersembunyi dekat dengan pantai Tanjung Aan dan Mandalika yang sekarang makin cakeup. 

Makanya sebelum mencari Bukit Merese kita mampir dulu ke Tanjung Aan yang silau bukan main. Di sini juga saya lumayan terganggu dengan banyak pedagang yang memaksa kita buat berlayar ke pulau seberang atau membeli gelang. Duh, mak! Hal lainnya yang bikin gak betah di sini itu juga banyaknya anjing liar. Secara saya takut anjing apalagi bebas dan kumal begitu, takut rabies buuk. 

Meski begitu kami tetap berjalan lumayan jauh menikmati Tanjung Aan serta naik ke bukit kecil guna lihat pemadangan laut yang lebih luas. Sungguh mengagumkan. Hingga waktu semakin sore, dan ini saat yang tepat buat ke Bukit Merese. Si abang Arie kembali celingak celinguk gak tahu harus lewat mana menuju bukit. 

Hingga akhirnya kita ketemu satu jalan kecil yang cuma cukup buat satu mobil. Awalnya kami enggak yakin, namun setelah ditelusuri, ketemulah sang bukit yang keren banget. Di sini lucunya, satu dua teman ragu untuk naik karena trauma pas ke air terjun. Mereka takut ga bisa naek sama turunnya lagi karena medan berat dan masalah berat badan juga wkwkwk. 

Cuma saya menyakinkan mereka pemandangan di atas bakalan cakep dan gak pernah ada yang sia-sia kalau perjuangannya berat. Akhirnya dengan langkah kecil-kecil meski lambat mereka memberanikan diri untuk naik dan jeng-jeng.... bener kan bagus banget. 

dokpri
dokpri
Sayang sih rada mendung tapi gak bikin kesenangan kita redup justru makin gila foto pose ini itu, loncat, duduk untung gak tengkurep hahah..senja memang gak pernah mengecewakan dan buat kita makin terikat. Di sini juga gak rame banget jadi saya lumayan suka, namun ada beberapa pemandangan miris ada wanita pemulung yang memunguti sampah. Ada juga krbau-kerbau yang melintas. 

Gara-gara ini juga sempat kaget pas mau turun dari sini, kagok takut keseruduk kerbau lalu terguling gelinding ke bawah hahaha...tapi kita udah wanti-wanti untuk turun zig zag agar tak licin dan mengurangi rasa lelah. Benar saja. Malamnya kita makan nasi padang yang enak banget, tidur dan besok bersiap pulang. Yahhh

Tapi karena lagi-lagi ga mau mubazir akhirnya pagi-pagi kita minta diantar ke pantai Mawun yang letaknya gak jauh dari hotel. Pantai bersih dan terang karena masih pagi juga dan cuma ada kita di sana. Asyik. Lalu pose-pose foto aneh pun dimulai mulai dari ala-ala model sampai kame kame haaaahhhhaaa... tapi apalah gunanya ngetrip kalau enggak ada yang seru buat dikenang ya gak?!

dokpri
dokpri
Sebelum ke bandara kita pun mampir ke Desa Sade untuk beli oleh-oleh dan pastinya kain. Dengan baik, warga sana pun membimbing kami ke rumahnya mengenalkan kalau di rumahnya semua masih dipelur pakai tahi kerbau. Meski sedikit bau, cuma saya akui kalau rumahnya nyaman dan sejuk cuma kecil dan langit-langitnya rendah jadi enggep gitu. Syukur sih mereka masih menjaga tradisi dan mencintai budaya mereka dan tambah untung bisa jadi sarana dijual untuk dongkrak ekonomi. 

dokpri
dokpri
Oia kalau mau beli kain, saya selalu sarankan ke teman saya untuk semakin dalam menjelajah desa karena semakin dalam masuk semakin murah harganya serta tergantung kemampuan menawar juga sih. So good luck ya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun