Mohon tunggu...
Mustyana Tya
Mustyana Tya Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis, jurnalis dan linguis

Seorang pejalan yang punya kesempatan dan cerita

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Perjalanan Terakhir di Negeri di Atas Awan

27 Oktober 2017   12:54 Diperbarui: 27 Oktober 2017   13:07 460
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selepas menikmati romantisme Dieng melalui khidmatnya sunrise Cikunir, tak banyak waktu kita langsung ke dieng teater yang letaknya gak jauh dari situ. 

Teater Dieng

Karena lapar tak tertahankan makanya nyari nyari makan di belakang teater ini, di sini banyak tukang makanan yang lumayan kekinian kayak kentang goreng, tempe goreng, semua yang goreng2an ada juga bakso, mie ayam apapun ada. 

Belum benar-benar itu makanan tertelan, sudah dipanggil tour leader untuk masuk ke teater dan nonton kenapa daratan tinggi ini bisa terbentuk. Termasuk beragam kawah yang ada di sini, ada juga beberapa yang bahaya kalau didekati makanya pilih-pilih deh. 

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Kesan tua langsung terasa pas masuk ke teater ini. gak lebih bagus dari bisokop yang ada di buaran jaktim yang hidup segan mati tak mau wkwkwk. Filmnya mungkin udah seumuran ade gue kali saking lamanya. Tidak up to date, tidak menarik dan buat ngantuk. Karena berisi soal film dokumenter ala-ala zaman soeharto gitu. mungkin bisa dipasang film mirip2 vlog gitu atau national geography kali yak biar lebih menarik. 

Enggak lama dari satu jam, semua keluar dan gak jauh dari situ kita bisa treking. Ada beberapa spot yang lumayan cantik tapi effortnya lumayan besar, gue ga bisa sampe atas juga. Di belakang teater ini ada orang-orang lagi berkemah. 

Kalian bisa foto-foto dengan latar belakang telaga warna yang warnanya gak keliatan bgt bedanya. lumayan lah. buat foto instagram. hehehe...

Telaga Warna

Ok. sekali lagi kita gak punya waktu banyak makanya langsung meluncur lagi ke telaga warnanya dari dekat. Nah di sini, telaganya belum terawat benar dan lagi rada meluap gitu. Sebenarnya enak sih buat lari pagi hahaha....

Di sini rada susah nemu spot bagus buat foto, ga ada yang mengizinkan untuk naek perahu ke tengah telaga ini, dan kesan yang didapat juga rada-rada serem dan mistis gitu dengan hijau toskanya. Enggak banyak yang bisa dinikmati di sini. Malahan gue cuma numpang pipis aja. karena cuaca dingin jadi hampir setiap mampir di mana pasti gue pipis wkwkw....

Kawah Sikidang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun