Mohon tunggu...
Tyaswinanti
Tyaswinanti Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

pencari ilmu

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tips Menulis Buku Nonfiksi

25 September 2022   03:44 Diperbarui: 25 September 2022   06:33 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokpri/pelatihanbelajarmenulis

dokpri/pelatihanbelajarmenulis
dokpri/pelatihanbelajarmenulis

Ini salah satu penyemangat beliau untuk menulis. IS THERE A BOOK INSIDE YOU? Jawabannya 1000% PASTI. Dan Poynter, menulis sebuah buku yang sangat populer dan menjadi rujukan para penulis pemula, judulnya Is There A Book Inside You? Setiap orang memiliki pengalaman, pengetahuan, dan keterampilan di dalam dirinya. Berapa ratus purnama telah kita lalui, berapa banyak kejadian entah itu pahit atau manis  mengukir perjalanan  hidup kita. Jadi,  semua tergantung pada individu masing-masing apakah mau dikeluarkan dalam bentuk buku atau tidak. jutaan menit dengan berbagai pihak dan telah mengalami berjuta-juta kejadian yang kita alami, apakah sudah kita tulis, atau hanya menjadi story di whatssapp saja, yang hanya dibaca segelintir orang di kontak kita, dan akan hilang dalam waktu 24 jam.

Menulis bukanlah keterampilan yang mudah. Berbagai penelitian bahasa menunjukkan di antara empat keterampilan berbahasa, menulis adalah keterampilan yang dianggap paling sulit. Menulis tidak semudah berbicara, semudah bergosip . Justru tantangannya ada karena sulit. Perjuangan menjadi penulis dengan mengikuti kelas menulis, membuat resume, menghasilkan buku, maka akan lahir CINTA MENULIS.

Sebelum menulis, kita harus punya alasan yang kuat untuk menulis. Beberapa alasan kita menjadi penulis adalah sebagai berikut.

  • Mewariskan ilmu lewat buku
  • Ingin punya buku karya sendiri yang bisa terpajang di toko buku online maupun offline
  • Mengembangkan profesi sebagai guru
  • Mendorong diri sendiri untuk terus belajar
  • Menurut Bu Iin, buku nonfiksi adalah sebuah bentuk buku yang berisi karangan atau tulisan yang sifatnya berupa informasi dan penulisnya memiliki tanggung jawab atas isi kebenaran isi buku tersebut yang diambil dari peristiwa, orang, tempat atau fakta informasi di dalam buku tersebut. Contoh buku nonfiksi adalah buku teks, buku pelajaran, buku motivasi, buku filsafat, dan buku sains populer, kamus, ensiklopedia, biografi, otobiografi, dan memoar.
  • Berikut adalah beberapa ciri buku nonfiksi.
  • Menggunakan Bahasa yang baku atau formal
  • Menggunakan Bahasa yang denotatif
  • Isi buku berkaitan dengan fakta
  • Tulisan bersifat ilmiah populer
  • Hasil penemuan atau yang sudah ada

Dalam penulisan buku nonfiksi ada 3 pola, yaitu:

  • Pola Hierarkis (Buku disusun berdasarkan tahapan dari mudah ke sulit atau dari sederhana ke rumit), contohnya buku pelajaran
  • Pola Prosedural (Buku disusun berdasarkan urutan proses), contohnya buku panduan
  • Pola Klaster (Buku disusun secara poin per poin atau butir per butir. Pola ini diterapkan  pada buku-buku kumpulan tulisan atau kumpulan bab yang dalam hal ini antarbab setara)

Proses penulisan buku nonfiksi terdiri dari 5  langkah, yaitu:

  • Pratulis
  • Menulis Draft
  • Merevisi Draft
  • Menyunting naskah
  • Menerbitkan

Adapun langkah-langkah dalam kegiatan pratulis yaitu:

  • Menentukan tema
  • Menemukan ide
  • Merencanakan jenis tulisan
  • Mengumpulkan bahan tulisan
  • Bertukar pikitan
  • Menyusun daftar
  • Meriset
  • Membuat mind mapping
  • Menyusun kerangka

Tema bisa ditentukan satu saja dalam sebuah buku. Tema dari buku nonfiksi adalah parenting, pendidikan, motivasi, dan lain lain. Untuk saat ini, tema yang sedang viral dan bisa diusung adalah pelaksanaan Kurikulum Merdeka  dan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.

Untuk melanjutkan dari tema menjadi sebuah ide yang menarik, penulis bisa mendapatkan dari berbagai hal, contohnya:

  • Pengalaman pribadi
  • Pengalaman orang lain
  • Berita media massa
  • Status facebook/twitter/whatssapp/Instagram
  • Imajinasi
  • Mengamati lingkungan
  • Perenungan
  • Membaca buku
  • Survey
  • Wawancara

Oleh karena itu kita harus selalu terus membaca, dan berpikir kritis. Tujuannya adalah kita bisa menangkap fenomena alam, maupun sosial dengan cerdas. Semua murid semua guru harus menjadi pedoman kita, supaya kita terus belajar, belajar dan belajar.

Referensi penulisan buku bisa dari sumber berikut ini.

  • Pengetahuan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal
  • Keterampilan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal
  • Pengalaman yang diperoleh sejak balita hingga saat ini
  • Penemuan yang telah didapatkan
  • Pemikiran yang telah direnungkan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun