Mohon tunggu...
Thomas Aeron Hans
Thomas Aeron Hans Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kuliah di UKSW Salatiga

Have a Nice Day :)

Selanjutnya

Tutup

Nature

Pertanian Organik di Indonesia, Sehat dan Ramah Lingkungan

11 September 2022   23:13 Diperbarui: 11 September 2022   23:27 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sektor pertanian akan selalu dibutuhkan di masa mendatang karena setiap manusia membutuhkan makanan dan sektor pertanian siap untuk menghasilkan bahan makanan. 

Selain itu dalam pertanian juga menghasilkan barang dan kebutuhan lainnya. Pertanian yang menggunakan bahan bahan ramah lingkungan disebut pertanian organik. 

Salah satu kelompok petani milenial yang aktif menanam tanaman organik adalah Kelompok Tani Citra Muda yang berada di Dusun Sidomukti, Desa Kopeng, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang. 

Mas Sofyan Hadi Cahyono biasa dipanggil Mas Sofyan adalah ketua dari kelompok tani Citra Muda. Citra Muda ini beranggotakan petani-petani milenial mulai umur 18 samapi 38 tahun sehingga anggotanya terbuka dengan teknologi dan informasi. 

Cerita Mas Sofyan mengenai awal mula terbentuknya kelompok ini dari segi keprihatinan karena saat ini banyak anak muda yang enggan terjun menjadi petani. 

Mas Sofyan dan teman-teman mempunyai sebuah keyakinan yaitu pertanian apabila dikelola dengan baik maka hasilnya akan menguntungkan dan tidak kalah dari pekerjaan-pekerjaan lainnya. Hal lain karena saat ini banyak petani yang menggunakan bahan-bahan kimia baik pupuk, pestisida dan menyebabkan harganya meningkat yang tidak diikuti harga komoditas sayuran sehingga memilih menanam secara organik karena lebih murah dan lebih mudah dan dapat menyehatkan semua orang.

Para petani Citra Muda ini mengelola total 10 hektar lahan yang ditanami berbagai jenis sayuran daun,bunga,umbi. Masing-masing petani mempunyai peranan dan divisi seperti divisi peternakan, divisi pemasaran hasil pertanian, divisi pengolahan yang mengolah pupuk kandang jadi pupuk organik, divisi pembibitan yang bertugas menyemai tanaman sayuran atau benih sayuran untuk ditanam, divisi perawatan yang mengelola sayuran mulai dari menanam, menyiangi gulma, memupuk, pengendalian hama penyakit, divisi pemasaran secara online melalui media sosial Instagram, Facebook, Whastapp. Petani Citra Muda ini memiliki branding yang bernama Sayur Organik Merbabu / SOM. Petani-petani ini juga memberikan pelatihan yang dinamai P4S atau Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya yang bertujuan memberikan informasi pengenalan pertanian organik supaya lebih dikenal.

Petani-petani Citra Muda saling berbagi tugas sesuai dengan passion masing-masing ada yang bagian mekanisasi pertanian misalkan kultivator atau memperbaiki lalu ada pula yang mengurusi bagian pelatihan. Mereka menanam tanaman juga sesuai passion misalnya cabai, kubis, sawi putih, tomat. Mereka juga mengadakan musyawarah mengenai harga sehingga memperoleh untung. Penjualan sering melalui sistem direct konsumen jadi langsung ke konsumen dari rumah ke rumah lalu dipasarkan di beberapa supermarket, hotel, restoran, catering, dan berharap kedepannya mampu merambah ke ekspor.

Kelompok Citra Muda memiliki program-program yang pertama, ada pemberdayaan yang fokusnya di pertanian organik seperti memberikan penyuluhan mulai dari membuat pupuk organik, pestisida organik. Selain itu juga membuka pelatihan, studi banding bagi orang-orang ataupun masyarakat umum yang ingin belajar mengenai pertanian organik. Anggota kelompok Citra Muda ini dapat disebut petani milenial sehingga mudah untuk menyerap berbagai informasi dan teknologi untuk memajukan pertanian dan sisi baik petani Citra Muda ini memiliki semangat yang luar biasa,  pantang menyerah, kalau gagal coba lagi. 

Mereka tidak menggunakan pestisida kimia seperti pertanian konvensional namun menggunakan pestisida nabati, dengan salah satunya memakai ekstra kenikir  yang sifatnya ramah lingkungan. Sekitar lahan bertani juga diterapkan sistem refugia (menanam tanaman bunga di sekitar untuk memerangi hama atau mencegah hama mendekat). 

Selain itu, anggota Citra Muda juga kerap mengadakan ajang silaturahmi dan rutin melakukan evaluasi supaya dapat mengatur kegiatan apa saja yang masih perlu diperbaiki atau memberi masukan untuk tanaman yang rentan terkena hama sehingga petani-petani Citra Muda ini semakin berkembang dan mereka berharap kedepannya, anak-anak muda di Indonesia bisa semakin tertarik untuk terjun ke sektor pertanian atau tertarik menjadi petani milenial karena masa depan sektor pertanian cerah untuk beberapa tahun ke depan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun