Mohon tunggu...
Tyas Arini
Tyas Arini Mohon Tunggu... Penulis - Freelance Content Writer

Bekerja dan bersenang-senang dengan menulis

Selanjutnya

Tutup

Money

Sate Ratu: Percaya Konsep Sendiri

27 Desember 2021   17:42 Diperbarui: 27 Desember 2021   17:46 623
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menu yang disajikan di Sate Ratu (foto: instagram.com/sateratu)

"Sate kok nggak pakai bumbu kecap atau bumbu kacang?"

Komentar di atas paling sering diutarakan orang-orang saat berkunjung ke Sate Ratu. Restoran yang sempat viral di Yogyakarta ini memang memiliki produk sate yang cukup unik. Menu andalannya, Sate Ayam Merah dibakar tanpa menggunakan bumbu kecap atau kacang layaknya sate ayam pada umumnya.  Sate Ayam Merah ini dibakar dengan bumbu merah khas Sate Ratu yang memiliki cita rasa pedas dan manis.

Saran dan kritik dari pelanggan memang penting, tapi apakah harus diaplikasikan langsung pada produk yang dijual? Mana yang lebih baik, mendengar masukan atau percaya konsep sendiri? Mari kita ulik bersama owner Sate Ratu, Budi Seputro

Selain saran di atas, apa saran atau masukan dari pelanggan yang paling sering Pak Budi terima?

Ada cukup banyak ya, tapi yang paling sering mungkin komentar tentang bumbu sate semestinya pakai kecap, rasa satenya kurang pedas atau bahkan coba buat level pedas untuk sate ayamnya.

Bagaimana pendapat Pak Budi mengenai saran-saran tersebut?

Tentu saya dengarkan dengan baik semua saran yang masuk ke saya atau Sate Ratu. Semua saran tersebut juga kan sesuai dengan opini atau preferensi customer yang sudah mencicipi menu kami. Tapi tidak semua saran kami terapkan. Khusus untuk produk sate, kami lebih memilih mengikuti jalan dan konsep kami sendiri.

Apa yang dimaksud dengan konsep sendiri?

Jadi, sewaktu kami ingin membuka Sate Ratu, kami sudah memiliki konsep tersendiri yang ada di dalam benak. Konsep ini pula sudah melalui berbagai riset yang kami lakukan dan kami percaya konsep ini yang paling pas untuk Sate Ratu. Konsep yang kami bawa di awal tidak serta merta sempurna. Kami juga menerima saran dan kritik hingga akhirnya menetapkan bahwa konsep inilah yang paling pas untuk Sate Ratu.

Konsep yang pas untuk Sate Ratu itu yang bagaimana?

Konsep Sate Ratu adalah menjual olahan Sate Ayam Merah dengan bumbu merah racikan sendiri yang sudah dimarinasi beberapa jam dan kemudian dibakar dengan tingkat kematangan yang pas. Hasilnya, sate dengan cita rasa manis pedas dan daging ayam yang juicy. Selain itu, kami juga menjual produk olahan ayam lainnya seperti Lilit Basah dan Ceker Tugel.

Lebih baik mendengar saran dari pelanggan atau percaya dengan konsep sendiri?

Kalau berhubungan dengan produk atau makanannya, saya akan cenderung percaya konsep sendiri. Sebab, kalau berkali-kali kami mengganti produk yang disesuaikan dengan pelanggan, maka Sate Ratu tidak akan unggul. Dengan berkali-kali ganti konsep atau ganti produk membuat brand menjadi tidak konsisten.

Bagaimana kalau saran tersebut penting untuk keberlangsungan bisnis kuliner?

Kami menyaring semua saran yang masuk ke Sate Ratu. Kalau ada satu dua saran yang ternyata cukup sering disampaikan, maka saran tersebut harus diperhatikan. Selanjutnya, dari situ baru kami tentukan langkah selanjutnya.

Suasana resto Sate Ratu (foto: instagram.com/sateratu)
Suasana resto Sate Ratu (foto: instagram.com/sateratu)

Bagaimana cara menentukan konsep sendiri yang optimal untuk bisnis kuliner?

Menurut saya, yang pertama adalah tentukan dulu produk yang ingin dijual. Setelah menentukan apa saja yang ingin dijual, coba riset sebanyak-banyaknya. Cari kompetitor seperti apa, marketnya seperti apa dan kira-kira konsep apa yang pas. Lalu coba aplikasikan konsep tersebut sambil cek ombak. Apakah konsep tersebut sudah sesuai atau belum. Waktu cek ombak ini, ambil saran dan kritik dari orang sebanyak-banyaknya.

Setelah itu bedah konsep lagi. Pastikan mana konsep yang paling enak dijalanin dan yang paling pas untuk customer. Tapi hati-hati juga jika terlalu banyak saran dan kritik yang diaplikasikan justru tidak sesuai dan malah kehilangan jati diri brand tersebut.

Yang terakhir, harus percaya sama konsep yang dibangun dan tidak mudah goyah. Tidak mudah goyah di sini maksudnya saat penjualan tidak bagus, malah kepikiran untuk mengubah konsep atau brand tersebut. Di awal-awal pastilah bisnis tidak berjalan mulus, tapi saat itu kita harus percaya dengan konsep yang kita bangun dari awal. Inilah pentingnya konsep harus dimatangin di awal.

Sebagai penutup, Pak Budi mengatakan bahwa ia dan Sate Ratu selalu terbuka untuk saran dan kritik. Menurutnya mendapatkan feedback dari customer juga suatu hal yang penting diperhatikan. Jika ditanya apakah Sate Ratu akan mengubah konsepnya, Budi menjawab untuk saat ini tidak, karena ini konsep terbaik untuk Sate Ratu.

Jika kamu penasaran dengan Sate Ratu, kamu bisa menemuinya di Jalan SIdomukti, Tiyasan, Condongcatur, Sleman, DI Yogyakarta. Saat ini Sate Ratu buka dari pukul 11.00 hingga 21.00. Sate Ratu juga sudah tersedia di aplikasi ojek online. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun