Mohon tunggu...
Theresia Suganda
Theresia Suganda Mohon Tunggu... -

Pekerja di industri digital marketing (yukcoba.in, think.web.id). Penulis di blog (twiras.net) dan di jurnal harian. Mengamati dunia dari pojok kedai kopi.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

"Enlighten Us, But Make it Quick"

5 Maret 2010   08:34 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:36 433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Sepenggal kalimat di atas menjadi tagline dari Ignite Jakarta 1 yang diadakan di Aula Pangeran Kuningan, Graha Citra Cakra, Telkom Gatot Subroto tadi malam (4/3). Ignite berawal di Seattle, Amerika Serikat pada Desember 2006 berupa proyek pribadi Brady Forrest dan Bre Pettis dari O'Reilly yang mengajak orang-orang berbagi ide (dan bir) dan menyebarkannya melalui jejaring mereka.  Ignite Jakarta 1 merupakan rangkaian Global Ignite Week yang berlangsung di seluruh dunia, pada 1-5 Maret 2010; melibatkan lebih dari 50 kota dan mengundang partisipasi dari sekitar 10.000 orang. Acara yang diadakan di Jakarta untuk pertama kalinya ini adalah rangkaian presentasi kilat yang menampilkan 20 pembicara; masing-masing membawa ide unik dalam 5 menit dengan 20 slide presentasi - tiap slide berdurasi 15 detik; walaupun ada beberapa pembicara yang 'memberontak' dengan slide kurang atau bahkan lebih dari 20.  Diantara para pembicara yang semalam tampil adalah Yoris Sebastian (Creative Consultant), Pandji Pragiwaksono (Broadcaster, Rapper), Daniel Tumiwa (Digital Enthusiast), Iwel wel (Comedian), Arbain Rambey (Photographer), TikaBanget (Blogger, Social Media Strategist), Ligwina Hananto (Financial Planner), Arief Rakhmadani (Mobile Photographer), Dondi Hananto (Micro-finance Enthusiast), dan Aulia Masna (Twitter Activist). Yoris Sebastian membagikan perjalanannya sekaligus mengajak kita untuk mengeksplorasi kreativitas di tengah keterbatasan: "Thinking outside the box, execute inside the box", katanya.  Pasangan Dondi Hananto dan Ligwina Hananto mengusung tema serupa tentang praktek perencanaan keuangan.  Keduanya menggarisbawahi betapa uang sebesar Rp200.000 per bulan - yang biasa kita keluarkan untuk makan, nongkrong atau nonton - dapat bernilai lebih untuk pemberdayaan usaha kecil-menengah atau investasi jangka panjang untuk hari tua. [caption id="attachment_86766" align="alignnone" width="300" caption="Presentasi Dondi Hananto"][/caption] [caption id="attachment_86768" align="alignnone" width="300" caption="Presentasi Ligwina Hananto"][/caption] Ada pula Petho Warman - pria kurus tinggi yang sering dipanggil 'Aki' oleh teman-temannya - yang bercerita mengenai usahanya mencapai berat badan proporsional; yang membuatnya lebih menghargai proses daripada hasil.  Blogger Tika Banget berbagi kisah ndoyok-nya dan segala keasyikan yang ditemuinya ketika tersesat di perjalanan; buat Tika, yang penting insting dan nekat.  Dan yang paling menarik mungkin presentasi provokatif proaktif ala Pandji Pragiwaksono tentang produk legal vs produk bajakan, yang justru menimbulkan fenonema marketing baru: produk gratisan. [caption id="attachment_86775" align="alignnone" width="300" caption="Presentasi Tika Banget"][/caption] [caption id="attachment_86791" align="alignnone" width="225" caption="Pandji yang provokatif proaktif"][/caption] Masih banyak gagasan lain yang diangkat dalam Ignite Jakarta 1.  Rangkaian presentasi kilat ini tidak hanya membagikan ide-ide para pembicara dengan cara yang berbeda dari presentasi pada umumnya (yang bisa menghabiskan 30 menit, 1 jam atau lebih), tetapi juga mengajak kita untuk berbuat lebih bagi diri sendiri dan orang lain.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun