Mohon tunggu...
ANIK TWIN
ANIK TWIN Mohon Tunggu... Guru - Guru SD dan Pengelola PAUD

membuka cakrawala dengan budaya literasi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Karakter Dibentuk di Keluarga, Bukan di Sekolah

10 Desember 2018   14:37 Diperbarui: 10 Desember 2018   14:58 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

  • Pentingnya Pendidikan Keluarga

Menurut Fadlillah dalam Novindra dkk (2017) bahwa lingkungan keluarga merupakan lingkungan awal bagi seorang anak, segala tingkah laku maupun perkembangan yang muncul pada diri anak akan mencontoh pada kedua orangtuanya. Selain itu, orangtua sebagai salah satu pihak yang bertanggung jawab dalam pendidikan sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan pendidikan anak. Keluarga adalah kelompok kecil yang memiliki pemimpin dan anggota, mempunyai pembagian tugas dan kerja, serta hak dan kewajiban bagi masingmasing anggotanya. 

Keluarga adalah tempat pertama dan yang utama di mana anak-anak belajar. Dari keluarga mereka mempelajari sifat keyakinan, sifat-sifat mulia, komunikasi dan interaksi sosial, serta keterampilan hidup (Helmawati, 2014). Orangtua dalam menjalankan perannya dalam pendidikan, perlu dengan terus-menerus untuk mendorong, membimbing, memotivasi dan memfasilitasi demi tercapainya pendidikan anak yang baik. Keluarga memiliki peranan yang sangat penting karena keluarga merupakan tempat membangun pondasi belajar anak yang pertama dan utama bagi anak.

Peran orangtua adalah perilaku yang yang berkenaan dengan orangtua dalam memegang posisi tertentu dalam lembaga keluarga yang didalamnya berfungsi sebagai pengasuh, pembimbing dan pendidik bagi anak. Peran ibu : (1) Menumbuhkan perasaan cinta kasih pada anak melalui interaksi yang melibatkan sentuhan fisik dan kasih sayang, (2) Menumbuhkan kemampuan ketrampilan berbahasa pada anak melalui kegiatan-kegiatan bercerita dan mendongeng, serta melalui kegiatan yang lebih dekat dengan anak, yakni berbicara dari hati ke hati kepada anak, (3) Mengajarkan tentang peran jenis kelamin perempuan, tentang bagaimana harus bertindak. Peran ayah : (1) Menumbuhkan rasa percaya diri dan kompeten pada anak melalui kegiatan bermain yang lebih melibatkan fisik baik di dalam maupun di luar ruang, (2) Menumbuhkan budaya berprestasi pada anak melalui kegiatan mengenalkan berbagai macam cita-cita, (3) Mengajarkan tentang peran jenis kelamin laki - laki, tentang bagaimana harus bertindak sebagai laki-laki dan apa yang diharapkan oleh lingkungan sosial dari laki-laki.

  • Pentingnya Peran Ayah Dalam Mengasuh Anak

Rendahnya keterlibatan ayah dalam hal pengasuhan anak di dalam keluarga erat kaitannya dengan kondisi pekerjaan ayah. Jam kerja yang panjang membuat seorang ayah sulit untuk banyak berpartisipasi dalam pekerjaan yang menyangkut urusan mengasuh anak. Peran ayah dalam keluarga, khususnya dalam hal pengasuhan anak pada era saat ini menjadi sangat penting guna mendukung sang ibu. Peran ayah di dalam keluarga adalah selain sebagai pencari nafkah, ayah juga berperan sebagai agen sosialisasi bagi anak -- anaknya, terutama pada masa remaja.

Hubungan antara ayah dengan anak sudah layak menjadi perhatian umum terutama mengenai kualitas dalam hubungan antarpribadi di keluarga. Kedekatan merupakan suatu aspek yang fundamental dari sebuah hubungan antarpribadi orang tua dengan anak. Hubungan antara ayah dengan anak ini tidak hanya sebatas dalam hitungan waktu hari, minggu, bulan, bahkan tahun, namun mencakup waktu seumur hidup dan memainkan peran penting dalam membentuk identitas antara kedua individu. Keterlibatan pengasuhan seorang ayah berhubungan erat dengan kesejahteraan psikologis anak. 

Menurut Doherty, Kouneski, dan Erickson dalam Kume (2015), ada tiga dimensi dalam pengasuhan ayah sebagai orang tua yaitu keterlibatan, tanggung jawab, dan aksesibilitas. Keterlibatan yang dimaksudkan adalah sejauh mana seorang ayah mengalami kontak langsung dan berbagi dengan anak-anaknya dalam konteks perawatan atau pengasuhan, bermain, dan aktivitas sehari-hari. Selanjutnya, tanggung jawab adalah bagaimana seorang ayah mengatur kebutuhan kehidupan anak-anaknya dari makanan dan semua fasilitas yang diperlukan oleh anaknya. Yang terakhir, aksesibilitas dapat diartikan sebagai kehadiran seorang ayah dan waktu yang diberikan kepada anaknya.

Keterlibatan seorang ayah dalam pengasuhan anak dari bayi menciptakan efek yang positif. Ketika seorang ayah diberikan kesempatan untuk mengekspresikan kasih sayang mereka terhadap anak-anaknya, mereka akan lebih lembut dan lebih ekspresif. Jika seorang anak di asuh oleh ayahnya sejak kecil, seorang anak akan lebih lekat terhadap ayahnya, namun jika anak di asuh pada masa sudah remaja atau dewasa maka mereka akan lebih dekat pada suatu saat nanti atau jika memang sedang membutuhkan keterlibatan seorang ayah."Anak-anak yang ayahnya terlibat dalam pengasuhan akan tumbuh menjadi pribadi yang lebih percaya diri, terbiasa berinteraksi dengan orang yang punya beragam karakter dan beragam pendekatan,"kata Najeela Shihab.

Gambar 2

Peran ayah dalam keluarga, khususnya dalam hal pengasuhan anak pada era saat ini menjadi sangat penting guna mendukung sang ibu.

Ayah memperkenalkan dan membimbing anak-anaknya untuk mengenal dunia luar atau kehidupan bermasyarakat. Tentang nafkah keluarga, Verkuyl berpendapat bahwa ayah sebagai pencari nafkah sedangkan ibu mengatur penghasilan ayah untuk kebutuhan keluarga. Richard C. Halverson (2002) berpendapat bahwa ayah bertanggung jawab atas tiga tugas utama. Pertama, ayah mengajarkan anaknya tentang Tuhan dan mendidik anaknya dalam ajaran agama. Kedua, seorang ayah  mengambil peran sebagai pimpinan dalam keluarganya. Ketiga, ayah bertanggung jawab atas disiplin.

  • Ayah Terlibat Untuk Keluarga Hebat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun